Toleh Toleh


                Tak segalanya sejalan dengan apa yang kita inginkan, tak segalanya pepatah katakan itu benar ketika kita bisa dan mau berfikir dengan logis dan menurut suatu fakta yang ada. Pepatah memang sebuah kata yang bijak, tapi sekarang bahkan anak SD sudah bisa membuat kata yang bijak. Jaman sudah berubah, semua sudah berubah, Anak SD bahkan sudah mengerti apa yang disebut laptop dan internet. Hal ini juga pastinya bergantung bagaimana mereka mengolah data atau pun informasi yang telah  mereka dapatkan.
Ada pepatah mengatakan “janganlah kau menoleh kebelakang karena kau tak akan pernah maju kedepan”. Menurut pandanganku, kata – kata tersebut sangatlah salah. Seperti yang kita ketahui, apa yang kita toleh ternyata memiliki arti masing – masing. Berikut adalah info tentang beberapa arti apa yang kita toleh. By (yuangga rizky illahi)

¤═════¤۩۞۩¤═════¤

Toleh ke belakang. Pasti yang terfikir adalah masa lalu. Memang sedemikian itu artinya. Kemudian toleh ke depan berari masa depan. Hanya saja, kita tak pernah salah jika kita ingin menoleh ke belakang.  Apa yang ada di belakang adalah apa – apa yang telah kita raih. Berbagai kenangan dan pengalaman kita ada di belakang. Pembelajaran penting, kesalahan dan segala yang telah lalu ada di belakang. Apa yang buruk di belakang patut kita tengok sesekali untuk menjadi motivasi diri agar tak terulang. Kemudian apa yang indah dan baik di belakang patut pula kita kenang agar kita ingat apa yang kita raih dan berusaha lebih dari apa yang telah kita raih dibelakang.
Depan oh depan. Masa depan hal yang tidak akan pernah kita ketahui tapi kita bisa menentukannya. Hal yang ada di depan ibarat jalan – jalan yang banyak yang perlu kita pilih yang kemudian kita lewati. Memang untuk memilih ke depan sekali lagi tak bisa jika tak menoleh ke belakang agar tak terjadi kesalahan jika belakang pernah salah.
Memang 2 yang diataslah yang paling sering kita dengar. Tapi sebenarnya ada 3 arah lagi yang bisa kita toleh. Salah satunya samping. Tolehlah ke samping, itu adalah orang – orang yang mengiringimu menuju kemanapun kamu ingin. Mereka – mereka yang ada di sekitarmu, meskipun terkadang samping kita bisa pula menjerumuskan kita. Oleh sebab itu, tolehlah ke samping dan tempatkan dirimu pada sampingmu yang kira – kira cocok dan pas serta bisa menjadi pendamping yang tak akan menjerumuskanmu.
Ada pula toleh ke atas bawah. Kita hidup selalu berusaha menuju ke atas, atas adalah apa yang kita cita – citakan.  Apa yang lebih dan apa yang masih tak kita miliki dan kita berusaha meraihnya. Diatas ada juga orang dan biasanya orang yang ada di atas lebih sukses dari pada kita. Apa yang ada di atas dapat menjadi motivasi untuk diri kita sehingga kita bisa lebih maju. Apa yang ada diatas dapat menjadi tauladan yang baik sehingga kita mau berusaha menjadi baik bahkan menjadi lebih baik dari apa yang telah ada di atas kita.
Bawah dan bawah. Bawah kita seperti apa yang lebih rendah daripada kita, seperti apa yang kita miliki tapi orang lain tak miliki. Menoleh kebawah terkadang membuka 2 sifat yang ada dalam diri kita. 1. Iba atau rasa belas kasih kita akan muncul pada apa yang ada di bawah kita 2. Sombong. Sifat ini muncul tergantung bagaimana kondisi dan situasi kita saat itu. Harus kita ingat, Hidup ini seperti roda yang berputar, kadang ada di atas dan kadang ada di bawah. Dan semakin ke atas, angin akan semakin kencang menerpa kita, oleh karena itu jika sewaktu – waktu kita jatuh ke bawah, janganlah menyerah. Hal itu alami dan yang harus kita lakukan memperbaiki diri dan berusaha bangkit.

¤═════¤۩۞۩¤═════¤

Aku mungkin tak sepintar orang S3, orang bergelar doktor, ilmuan – ilmuan. Tapi disini aku belajar. Disini aku berkarya dan berkerja. Sedikit apa yang kufikirkan ini semoga dapat membuka pintu pikiran dan memberikan inspirasi  bagi pembaca. J Yuangga Rizky Illahi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyusuri Lembah Shosenkyo, Jungle Track, Air terjun, dan Rope Way

Kawaguchiko, Fuji, dan Momiji

Mengapa Analisa Keruntuhan Bendungan Cirata dan Jatiluhur Begitu Kompleks? Bahkan Bisa Membutuhkan Ratusan Skenario yang Perlu untuk Dimodelkan