Mengapa AWLR dibutuhkan dan Menjadi Data yang Sangat Berharga Dalam Pemantauan?
AWLR atau singkatan dari Automatic Water Level Recorder adalah pos duga air otomatis yang dipasang di sungai, waduk, dan tampungan air atau bahkan sumber air tanah yang umumnya digunakan untuk mengetahui tinggi muka air. berkembangnya teknologi menjadikan perkembangan yang cukup signifikan pula terhadap peralatan AWLR baik dari tipe, metode pemasangan, dan bahkan pengambilan datanya. namun aku tidak akan menulis banyak tentang bagaimana tipe AWLR, namun lebih pada fungsinya. pada artikel ini, aku akan memberikan penjelasan tentang fungsi AWLR secara luas dan mengapa ini sangat diperlukan dalam pengelolaan DAS ataupun tampungan air.
Pemasangan AWLR pada Sungai
Pada sungai, AWLR umumnya digunakan dengan tujuan untuk mengetahui debit sungai yang sedang ditinjau dan metode yang sering dilakukan adalah dengan pembuatan rating curve. sehingga output terakhirnya adalah pemantauan debit dimana data ini sangat berharga dalam analisa hidrologi entah sebagai kalibrasi perhitungan data hujan maupun langsung digunakan sebagai perhitungan debit banjir rancangan. kira kira cukup banyak tahapan yang perlu dilakukan hingga mendapatkan debit dan di Indonesia, hal ini diatur pada SNI 03-2526-1991 tentang Tata Cara Pemilihan Pos Duga Air di Sungai. selain itu terdapat pula tipe konsol yang juga diatur pada Peraturean mentri Pekerjaan Umum Nomor 5/PRT/M/2009 tentang Pedoman Tata Cara Pembangunan Pos Duga Air Tipe Konsol di Sungai/Saluran Terbuka. yah walaupun bisa aku katakan pedoman ini cukup kaku karena dengan perkembangan teknologi, sebenarnya cukup banyak pilihan untuk pemasangan alat AWLR yang bahkan tanpa bangunan sama sekali jika harus menyesuaikan pada medan yang berat.
Setiap alat tentunya memiliki kelemahan dan kelebihan masing - masing seperti contohnya adalah tipe ultrasonik yang memiliki kelebihan alatnya tidak menempel pada sungai namun pengalamanku menunjukkan bahwa kualitas data dari tipe ultrasonik ini kurang akurat apabila diletakkan pada sungai yang memiliki kecepatan cukup tinggi. material kayu yang terbawa juga akan menyebabkan terbaca pada alat ini. sehingga pemilihan alat harus menyesuaikan pada lokasi yang ditinjau.
kembali ke topik, pada pemasangan AWLR di Sungai, karena output terakhir adalah debit, maka umumnya dilakukan langkah seperti berikut:
1. Pemasangan alat AWLR atau Pos Duga Air atau Papan duga Air di lokasi yang sudah ditentukan. (Penempatan dan standar penempatan bisa dilihat pada SNI 03-2526-1991)
2. Pengukuran Topografi dengan membuat cross section tegak lurus sungai dari lokasi pembacaan AWLR. usahakan untuk titik pengambilan sedekat mungkin agar kualitas data menjadi baik.
3. setelah topografi selesai, dari gambar cross section tersebut hitung hubungan Luas Penampang Basah vs Tinggi Muka Air.
4. Pembuatan Rating Curve dengan mengukur kecepatan air pada kondisi debit normal, debit rendah, dan debit banjir agar mendapatkan data rating curve yang baik dan akurat.
pada poin 4 tentang pembuatan rating curve masih cukup banyak perdebatan tentang data karena dalam mendapatkan 3 tipe debit tersebut akan memakan waktu yang cukup lama. namun pembacaan tinggi muka air sudah bisa dilakukan dan bisa disimpan sejak poin nomor 1 selesai. data yang tersimpan hanya dalam bentuk tinggi muka air dan ketika rating curve selesai (umumnya setelah melewati 2 musim di Indonesia) maka data bisa dilakukan. secara statistik jumlah data yang semakin banyak maka akan semakin baik. namun sebagai acuan aku menggunakan dasar bahwa data statistik yang baik dihitung dengan jumlah minimal 20 data.
Hidrometri di Sungai dengan Current Meter |
Sebagai Pencatatan Data Hidrologi
Pemasangan Data AWLR di sungai akan berfungsi dan sangat bermanfaat salah satunya sebagai pencatatan data hidrologi. data hidrologi berupa data debit sangatlah berharga khususnya terkait dengan evaluasi data baik dalam perencanaan maupun evaluasi. ketersediaan data ini sangatlah dibutuhkan dalam evaluasi hidrologi yang dilakukan dan tentunya fungsinya sangat luas. seperti meninjau ketersediaan air di suatu sungai sampai banjir desain untuk perencanaan. data ini juga bisa digunakan untuk evaluasi data desain hujan atau pembuatan hidrograf banjir dengan menggunakan data hujan.
Komentar
Posting Komentar