Dari Perspektif Segi Air Minum, Indonesia Jauh dari Kata Baik - Baik Saja!

Aku akan memulai pembahasan kali ini dengan disclaimer bahwa bahan yang aku kumpulkan pada pembahasan kali ini menggunakan pendekatan internet dan pengolahan data yang aku lakukan berdasarkan berbagai sumber yang aku kumpulkan.

Pembahasan kali ini membahas tentang AIR MINUM.

Bagian I. Mengapa Tiba Tiba Bahas Air Minum?

Pada akhir tahun 2023, aku berpindah ke Jepang untuk melanjutkan studi jenjang Master di engineering. namun karena interdiciplinary, aku harus mencakup beberapa aspek dan pembahasanku tentu saja tidak akan terlalu jauh dari bendungan. nah singkat cerita, pembahasan tentang pemanfaatan air di bendungan untuk air baku berujung sebuah perdebatan bahasa dengan sensei. jika aku ulas fungsi dari bendungan salah satunya adalah penyediaan Air Baku.

lalu untuk kebutuhan presentasi, aku google translatekan Air Baku dan ini diartikan ke inggris menjadi Raw Water.

kemudian ketika presentasi di depan sensei, koreksi yang disampaikan adalah "do you mean DRINKING WATER?" dimana drinking water jika diartikan ke dalam bahasa indonesia berarti air minum. tentu saja sangat berbeda dari bahasa antara drinking water dan raw water.

saat itu aku merasa bahwa itu hanya perbedaan kata dan aku mengiyakan. selanjutnya berlanjut pada pembahasan pada Debat Cawapres dimana ada sebuah pertanyaan yang menyangkut dengan sanitasi yang pertanyaanya ditujukan pada anaknya pak Jokowi. dengan sigap aku searching sanitasi di Indonesia karena pada kelas Water Quality Assessment, Jepang merupakan salah satu negara dengan kualitas sistem Sanitasi yang terbaik di dunia, dan berakhir aku menemukan artikel ini:

"Target 6 terkait akses Rumah tangga terhadap air minum dan sanitasi layak merupakan kelanjutan dari pencapaian MDGs sebelumnya. Pencapaian akses terhadap air minum layak sebesar 71.14% dan 67.8% untuk sanitasi layak di tahun 2016." 

dikutip buku Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia: Konsep, Target, dan Strategi Implementasi, tahun 2018, oleh Armida Salsiah Alisjahbana dan Endah Murniningtyas pada UNPAD Press hal 210 yang diakses pada tanggal 10 Januari 2024. Klik judul bukunya untuk linknya

fokus teralihkan pada prosentase yang aku bold dimana 71.14% mendapatkan akses terhadap air minum. WOOOOW. pembahasan dimulai dari sini.

Bagian 2. Air Minum di Jepang

Tinggal di Jepang keuntungan yang paling utama adalah tidak wajib beli galon. minum air sepuasnya langsung dari keran dimana saja merupakan salah satu keunggulan yang ada di negara ini. entah itu di apartemen, kampus, tempat umum, dan bahkan hotel pun semua air minum bisa langsung diminum dari keran. namun tentu saja proses ini tidak terjadi dalam periode yang cepat. sejarah panjang perjalanan peningkatan kualitas air minum di Jepang sudah terjadi dalam waktu yang lama hingga bahkan jauh sebelum terjadi perang dunia ke 2.

Aku mengutip 1 Tabel yang penting dalam pembahasan ini yang mengarah mengapa aku menyajikan data dari Jepang. data mengutip dari Buku Water in Japan yang diterbitkan oleh Water Resource Department, Water and Disaster Management Bureau, Ministry of Land, Infrastructure, Transport, and Tourism yang aku akses pada tanggal 11 Januari 2024. Klik judul buku untuk link. pada halaman 7 ditunjukkan data tabel sebagai berikut:

Water Suply System Coverage Rate, the Number of Patients with Waterborne Communicable Diseases and Infant Deaths (Water in Japan, MLIT, page 7)

 Tabel diatas menunjukan perbandingan orang yang meninggal karena kualitas air, dan penetration rate. dalam bidang kualitas air, penetration rate ini merupakan:

jumlah orang yang terjangkau air bersih : total populasi

artinya >90% total populasi di jepang sudah terjangkau air bersih dan berdasarkan grafik tersebut, hal ini sejalan dengan jumlah laporan kematian yang menurun akibat konsumsi air di jepang. jika ditarik garis lagi, semakin banyak orang yang tercover oleh air bersih, maka semakin sedikit orang yang meninggal akibat konsumsi air. nah selanjutnya ingat bahwa air bersih yang dimaksud di Negara Jepang adalah air minum (drinking water) artinya air yang sudah siap diminum dimana hal ini dibuktikan dengan hampir seluruh properti yang ada di jepang sudah terkoneksi dengan air siap minum.

mengutip sumber yang sama pada halaman 7, ditulis "in Japan, the water supply system is at the highest level in the world and constitutes infrastructure that supports the life of people and socioeconomic activities, with penetration rate EXCEEDING 97%. Anyone, including Non - japanese, can DRINK tap water with peace of mind anywhere in Japan" 

cek lagi kata yang aku tebal dan huruf besarkan sehingga:

aku simpulkan sekali lagi, artinya 97% populasi di jepang sudah tercover air SIAP MINUM.


NEXT -- Bagian 3. Di Indonesia, Parameternya Air Bersih. Lah Bukan Air "MINUM"?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyusuri Lembah Shosenkyo, Jungle Track, Air terjun, dan Rope Way

Kawaguchiko, Fuji, dan Momiji

Mengapa Analisa Keruntuhan Bendungan Cirata dan Jatiluhur Begitu Kompleks? Bahkan Bisa Membutuhkan Ratusan Skenario yang Perlu untuk Dimodelkan