Selat Hormuz: Geopolitik, Energi, dan Dompet Anda

Kalian tahu bahwa climate change berhubungan erat dengan energi. sehingga kebutuhan dan ketersediaan sektor energi akan berpengaruh erat pada climate change sehingga peperangan atau konflik antar negara bisa berpengaruh besar terhadap climate change. Aku kurang membahas climate change karena sebagian besar mental kalian akan berkata "bukan urusanku", "aku tidak peduli yang penting aku masih hidup", atau "climate change masih lama". Nah bagaimana jika isu ini selain berpengaruh pada climate change, juga berpengaruh pada isi dompet kalian secara pribadi? Bagaimana? mari kita bahas.


Untuk yang lebih memilih versi video dan audio, silahkan klik link berikut ini:

Youtube

Tik Tok



Pasar Energi dan Minyak Mentah Dunia

semua tragedi di Gaza dan palestina yang disebabkan israel tidak bisa untuk dilupakan begitu saja, namun mari kita sedikit mundur dan melihat dengan lensa yang lebih besar tentang geopolitik yang terjadi. Pada tanggal 13 Juli 2025 kemarin, Israel menyerang Iran (1) dan singkat cerita terjadi balas membalas beberapa hari ini. mengapa ini penting untuk dibahas? karena ini sangat berhubungan dengan bagaimana investasi dalam bidang energi yang kemudian berhubungan erat dengan climate change. segala perubahan terhadap sektor energi akan berdampak pada ekonomi dan climate change. Nah secara pendekatan aku bahas namun tidak dalam isu geopolitiknya, namun pada dinamika distribusi energi di dunia.

Walaupun sudah banyak yang menyatakan green energy, tinggalkan energi fosil, climate change dan lain sebagainya, nyatanya kebutuhan akan energi masih tidak bisa lepas dari namanya minyak. nah menurut OEC atau The Observatory of Economic Complexity (2) negara yang menjadi eksportir minyak mentah (crude oil) terbesar sebagian besar dari timur tengah dan yang terbesar adalah Saudi Arabia. aku list saja yang masuk ke dalam wilayah timur tengah, dimana ada Iraq sebagai nomor 3, UAE (United Arab Emirates) berada di nomor 6, Kuwait di nomor 7, Oman di nomor 14, Iran 16, dan Qatar 20. ingat ini eksporter bukan produksi karena negara seperti Amerika masuk ke dalam produser terbesar namun sebagian besar digunakan dalam negri. artinya urutan 1, 3, 6, 7, 14, 16, 20 berada di timur tengah.

tapi jangan salah, UAE sebagai nomor 6 tidak sampai setengah dari Saudi Arabia yang berada di nomor 1 dan Iran yang menjadi topik kali ini secara produksi lebih jauh lagi nominalnya. lalu bagaimana bisa Serangan terhadap iran bisa merusak pasar energi?

Selat Hormuz, Nadi Energi Dunia

Nah kalian perlu tahu bahwa semenanjung arab dengan berbagai negara tersebut umumnya mengekspor minyak mentah. Nah fokus ke saudi arabia dimana menjadi negara pengekspor minyak mentah terbesar di dunia. di sisi barat terdapat laut merah dan di sisi timurnya terdapat teluk persia. artinya jika melakukan ekspor, Saudi arabia bisa melalui laut merah maupun teluk persia. namun permasalahannya disini. 80% ekspor saudi arabia melalui teluk persia dan sisanya melalui laut merah (3). 

jadi kita fokus ke sisi timur. lebih penting lagi di sisi timur ini secara geografi terdapat teluk oman dan teluk persia. di tengahnya ada penyempitan yang disebut dengan selat hormuz. nah kemudian kalian bisa melihat di sepanjang area ini terdapat negara apa saja yang menghubungkan distribusi energi pada sektor minyak mentah. pertama, ada arab saudi yang sudah kita bahas sebelumnya dimana 80% ekspor minyaknya melalui selat hormuz. nah nomor 3 ada iraq yang ada di ujung teluk persia. bersebelahan dengan iraq di ujung teluk persia, terdapat Kuwait yang ada di nomor 7. UAE tepat berada di sebelah selat hormuz yang ada di urutan ke 6. Oman di urutan ke 14 aman tidak melalui selat hormuz dan bisa langsung terhubung ke samudra hindia. kemudian iran di urutan 16 dan terakhir adalah Qatar yang bersebelahan dengan bahrain dan Arab Saudi. dari seluruh list tersebut, hanya Oman yang tidak melewati selat Hormuz. Berdasarkan al jazeera (4) sekitar 20% konsumsi minyak dunia melewati selat ini.



Nah kita lihat lagi petanya, sisi sisi atas bisa kita lihat seluruhnya bagian dari wilayah Iran. yang artinya sebagian selat hormuz dikelola dan dikuasai oleh Iran. Nah disinilah yang menarik secara geopolitik. jika iran menutup sebagian selat hormuz ini, maka sudah dipastikan suplai 20% minyak dunia akan terhambat. termasuk karena peningkatan keamanan yang terjadi karena perang, Iran bisa jadi menutup sebagian atau menutup seluruhnya untuk menghindari adanya bahaya dari arah laut. mengapa Iran perlu menutup selat ini?

bukan tidak mungkin pada zaman ini rudal dan nuklir dibawa melalui kapal selam dan semakin dekat ke Iran titik peluncurannya bisa semakin akurat mengenai target. sehingga menutup selat ini menjadi opsi dari Iran untuk keamanan negaranya. seperti yang dilakukan oleh amerika pada 2020 saat ketegangan antara amerika dan Iran meningkat, kapal selam USS Georgia sukses transit di sini (5).

Selat Ditutup, Ekonomi Dunia Terguncang

Perlu dipahami pula karena sektor energi merupakan sektor yang vital dan energi non fosil masih belum bisa optimal, gangguan pada suplai dan penyediaan minyak dunia dapat berakibat pada peningkatan harga minyak yang kemudian akan mengganggu hampir seluruh bagian ekonomi. 20% yang terganggu namun akan berdampak pada hampir semua sektor dan untuk semua kalangan khususnya negara - negara yang akan terdampak langsung karena impor dari minyak mentah dari timur tengah.

Sebagai contoh Indonesia, data dari BPS (6) menunjukan sekitar 20% minyak mentah yang diimpor berasal dari timur tengah termasuk arab saudi, UAE, dan lainnya. yang artinya jika suplai tertahan dan harga minyak dunia melambung, berbagai sektor di Indonesia akan berdampak. seluruh masyarakatnya akan terdampak. sehingga penting bagi kita untuk memahami permasalahan ini dan merencanakan keuangan kita sesuai dengan kondisi geopolitik dunia yang sedang terjadi.



Sumber:

(1) Iran Update Special Edition: Israeli Strikes on Iran, June 13, 2025, 2:00 PM ET | Institute for the Study of War

(2) Crude Petroleum (HS: 2709) Product Trade, Exporters and Importers | The Observatory of Economic Complexity

(3) The Strait of Hormuz is the world's most important oil transit chokepoint - U.S. Energy Information Administration (EIA)

(4) What is the Strait of Hormuz, could it factor into Israel-Iran conflict? | Israel-Iran conflict News | Al Jazeera

(5) U.S. nuclear submarine transits waterway near Iran amid tensions | PBS News

(6) Imports of Crude Petroleum and Petroleum Products by Major Countries of Origin, 2017-2022 - Statistical Data - BPS-Statistics Indonesia


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembuatan Alat Tanam Hidroponik dari Botol Bekas

Malinformasi Narasi Selamatkan Raja Ampat

Panduan Pendakian Santai Gunung Takao