HOSCOK HalBil Part 1
Hoscok, saling bermaafan pada lebaran kali ini. Cerita ini dimulai ketika aku menjadi sangga kerja untuk menyiapkan segala persiapan untuk halal bi halal yang di laksanakan di kecamatan tempursari kabupaten lumajang. Kenyataan bahwa persiapan yang seharusnya dilakukan sehari sebelum kegiatan mungkin kurang untuk kegiatan kali ini. (menurutku). Kami telah bersiap untuk berangkat ke rumah mufid yang berada di salah satu kecamatan paling selatan di kabupaten Lumajang. Sebenarnnya ada 6 orang yang seharusnya berangkat terlebih dahulu menuju rumah mufid. tapi sayang banget banyak yang berhalangan.
Salah satu yang berhalangan adalah temanku anshar, dipanggilnya anshor. Dia ke batu bersama ras arabnya. yang ke 2 Imani, dia cewek, tapi perkasa kayak cowok, jarang mandi dan.. weh weh pokoknya. Yang ketiga ini aku yang bingung, Dinda. entah ketika ditannya untuk gantikan Imani menuju ke tempursari dianya kagak mau. -,-" Akhirnya tinggal 3 yang siap berangkat menuju ujung selatan kabupaten Lumajang.
23 Agustus 2012, Kami sudah siap berangkat, karena keterbatasan motor akhirnya aku yang mengalah untuk naik naik bis. Sedangkan 2 temanku yang lain naik motor sambil mengurusi banner kegiatan kala itu. Mereka berdua adalah Firo dan Dhimas. Dan rencananya kami nanti akan dijemput oleh tuan rumah, Mufid. Setelah transit dulu di Pasirian.
Hari sudah mulai siang, karena mereka berdua sudah siap (menurutku). dan aku sendiri yang naik bis, jadi kuputuskan untuk berangkat dahulu, begitu juga dengan mufid yang juga ikut berangkat dulu juga untuk menungguku di Pasirian. Sepanjang jalan kami berempat masih saling nyemes (smsan). Aku terus kontak mufid untuk cari tahu sampai dimana dia. Tiba - tiba dia bilang "Ngga, Firo budal sesuk ono" (ngga Firo berangkat besok gitu). Waduh????!!! Aku udah di bis, bayar 10.ribu, udah setengah perjalanan, masa mau balik? giile, kuputuskan buat berangkat dulu walau tanpa mereka berdua. Toh mufid juga masih mau jemput aku. hehe
Galau emang berangkat sendirian, tapi mau gimana lagi? mereka harus mengambil banner pada jam 8 malam. masa mau berangkat jam segitu? jadinya mereka putusin buat stay dulu di Lumajang dan baru besok subuh mereka berangkat. Sial banget akhirnya, aku terpaksa di sana sendirian. Pertigaan pasirian, begitu aku menyebutnya pada pak kernet. Dan dia menurunkan aku di salah satu pertigaan yang aku bahkan gak tau di jalan apa aku. Sempat terfikir aku akan balik aja, tapi nginget udah 10.ribu melayang, mending stay aja wes.
Gak lama setelah aku stay di pertigaan itu. (gak lama, hampir 1 jam -.-") Tuan rumah yang ditunggu - tunggu datang dengan model kayak rapper, kacamata item n pake topi. Gaya idih. Tapi tampang pas - pasan. hahaha. Senyum - senyum ketika liat aku duduk di pertigaan itu. Kemudian kami makan bakso sejenak sebelum benar - benar berangkat menuju tempursari.
"Tempursari itu seperti mangkok" kata Om priyo. "Dikelilingi Gunung" kata mas Hendra. Nah, kebayang pasti kan, apalagi di selatannya ada pantainnya. Kata mufid "jalannya udah enak kok". ternyata emang bener, walau jalan pedesaan, masih mulus kayak muka aku. :P terus selama perjalanan kami juga disuguhi pemandangan indah banget. Mendaki gunung, lewati lembah, ombak menggulung indah di samudra? Lho? lagunya ninja hatori ini. wkwkwk. Pokoknya asik banget wes. Disitu aku benar - benar menikmatinnya. Sampai di perjalanan bertemu dengan mas Dedik, seorang pembina pramuka level siaga (SD). Dia ternyata galau, dia bolang sampai tempursari, habis dari rumahnya temennya buat bertamu, eh temennya gak ada, terus sekarang mau pulang, akhirnya karena kasihan, dia kami ajak untuk nginap juga di rumahnnya mufid.
Sampai juga di Tempursari, ternyata deeh, tempursari gak sesempit yang aku bayangkan. emang dikelilingi gunung, cuma daerah selatannya aja gak ada gunungnya cos kan laut. Rumah mufid ada di daerah yang namannya tegalrejo (kalo gak salah). Dan akhirnya setelah perjalanan panjang dari lumajang - pasirian - pertigaan gak jelas - akhirnya sampai di tempursari. :)
Salah satu yang berhalangan adalah temanku anshar, dipanggilnya anshor. Dia ke batu bersama ras arabnya. yang ke 2 Imani, dia cewek, tapi perkasa kayak cowok, jarang mandi dan.. weh weh pokoknya. Yang ketiga ini aku yang bingung, Dinda. entah ketika ditannya untuk gantikan Imani menuju ke tempursari dianya kagak mau. -,-" Akhirnya tinggal 3 yang siap berangkat menuju ujung selatan kabupaten Lumajang.
23 Agustus 2012, Kami sudah siap berangkat, karena keterbatasan motor akhirnya aku yang mengalah untuk naik naik bis. Sedangkan 2 temanku yang lain naik motor sambil mengurusi banner kegiatan kala itu. Mereka berdua adalah Firo dan Dhimas. Dan rencananya kami nanti akan dijemput oleh tuan rumah, Mufid. Setelah transit dulu di Pasirian.
Hari sudah mulai siang, karena mereka berdua sudah siap (menurutku). dan aku sendiri yang naik bis, jadi kuputuskan untuk berangkat dahulu, begitu juga dengan mufid yang juga ikut berangkat dulu juga untuk menungguku di Pasirian. Sepanjang jalan kami berempat masih saling nyemes (smsan). Aku terus kontak mufid untuk cari tahu sampai dimana dia. Tiba - tiba dia bilang "Ngga, Firo budal sesuk ono" (ngga Firo berangkat besok gitu). Waduh????!!! Aku udah di bis, bayar 10.ribu, udah setengah perjalanan, masa mau balik? giile, kuputuskan buat berangkat dulu walau tanpa mereka berdua. Toh mufid juga masih mau jemput aku. hehe
Galau emang berangkat sendirian, tapi mau gimana lagi? mereka harus mengambil banner pada jam 8 malam. masa mau berangkat jam segitu? jadinya mereka putusin buat stay dulu di Lumajang dan baru besok subuh mereka berangkat. Sial banget akhirnya, aku terpaksa di sana sendirian. Pertigaan pasirian, begitu aku menyebutnya pada pak kernet. Dan dia menurunkan aku di salah satu pertigaan yang aku bahkan gak tau di jalan apa aku. Sempat terfikir aku akan balik aja, tapi nginget udah 10.ribu melayang, mending stay aja wes.
Gak lama setelah aku stay di pertigaan itu. (gak lama, hampir 1 jam -.-") Tuan rumah yang ditunggu - tunggu datang dengan model kayak rapper, kacamata item n pake topi. Gaya idih. Tapi tampang pas - pasan. hahaha. Senyum - senyum ketika liat aku duduk di pertigaan itu. Kemudian kami makan bakso sejenak sebelum benar - benar berangkat menuju tempursari.
"Tempursari itu seperti mangkok" kata Om priyo. "Dikelilingi Gunung" kata mas Hendra. Nah, kebayang pasti kan, apalagi di selatannya ada pantainnya. Kata mufid "jalannya udah enak kok". ternyata emang bener, walau jalan pedesaan, masih mulus kayak muka aku. :P terus selama perjalanan kami juga disuguhi pemandangan indah banget. Mendaki gunung, lewati lembah, ombak menggulung indah di samudra? Lho? lagunya ninja hatori ini. wkwkwk. Pokoknya asik banget wes. Disitu aku benar - benar menikmatinnya. Sampai di perjalanan bertemu dengan mas Dedik, seorang pembina pramuka level siaga (SD). Dia ternyata galau, dia bolang sampai tempursari, habis dari rumahnya temennya buat bertamu, eh temennya gak ada, terus sekarang mau pulang, akhirnya karena kasihan, dia kami ajak untuk nginap juga di rumahnnya mufid.
Sampai juga di Tempursari, ternyata deeh, tempursari gak sesempit yang aku bayangkan. emang dikelilingi gunung, cuma daerah selatannya aja gak ada gunungnya cos kan laut. Rumah mufid ada di daerah yang namannya tegalrejo (kalo gak salah). Dan akhirnya setelah perjalanan panjang dari lumajang - pasirian - pertigaan gak jelas - akhirnya sampai di tempursari. :)
Komentar
Posting Komentar