Bunga untuk rumahku

Bunga. Ketika diibaratkan, mungkin terbayang sesuatu yang indah, menawan. Tapi bunga satu ini indah, cantik. Kucium wanginya, Harum. Mungkin itulah mengapa kutertarik pada bunga satu ini. Kudekati bunga ini, tapi masih jauh. Tanpa menyerah, kucoba pelajari, kucoba mengerti tentang bunga ini.

Bunga ini sulit kugapai, bunga ini seakan tertiup angin menjahuiku. Ada pula batang dan ranting tumbuhan lain yang mengganggu. Membuatku harus bekerja keras untuk meraih dan menggapai bunga ini. Ingin kualihkan sedikit ranting dan batang lain itu, Tapi bunga itu bilang 'jangan'.

Terlihat lusuh bunga satu ini. Seakan terinjak seseorang dan terbuang. Memang pasti ada luka disana. Kucoba sembuhkan dengan perhatianku, tapi bunga ini terus menolakku. Bunga ini masih takut, ketika nanti telah kupetik, nanti terinjak.

Bunga, ketahuilah. Aku benar - benar tertarik padamu. Akan kusimpan, kubawa pulang kujaga dan kulindungi. Tak akan tega hati membuang, apalagi menginjak. Rumahku hanya cukup satu bunga, ketahuilah aku tak akan mencari bunga lain untuk mengindahkan rumahku. Hanya cukup kamu dan wangimu yang menghiasi.


Bunga, Aku mungkin habis terjatuh, habis terluka. Tapi ketahuilah, kesedihanku tak akan aku lampiaskan padamu. Ketertarikanku murni padamu. Terpikat oleh keindahan dan kecantikanmu. Serta bagaimana kamu bisa peduli.

Aku masih coba gapai dirimu. Meski sulit meski penuh tantangan. Bunga, aku harap kau cepat kudapatkan. Tapi ketahuilah, bukan aku tak percaya, tapi aku takut ketika semakin lama kita hanya menunggu dan menanti, ada lebah atau kupu - kupu yang mungkin mendekatimu. Dan akhirnya membawamu. Aku takut, aku hanya ingin kamu benar - benar menjadi milikku. sehingga tak ada lebah atau apapun yang bisa memilikimu.

Bunga, percayakan padaku. Aku akan menjagamu. Menyayangimu. Kuharap kita bisa bersama seperti bunga edelweis. Abadi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyusuri Lembah Shosenkyo, Jungle Track, Air terjun, dan Rope Way

Kawaguchiko, Fuji, dan Momiji

Mengapa Analisa Keruntuhan Bendungan Cirata dan Jatiluhur Begitu Kompleks? Bahkan Bisa Membutuhkan Ratusan Skenario yang Perlu untuk Dimodelkan