Mahameru Lagi (Part 1 - Starting up line)

Lagi – lagi Mahameru
Jum’at, 28 Juni 2013

          Pagi itu suasana dingin sudah menjalar ke seluruh tubuh. 6 tas carrier sudah berjajar di sudut ruang tengah rumah milik keluarga Bpk.Faisol. Beliau adalah ayah dari teman dan sahabatku yang bernama anshor, begitu kami memanggilnya. Bukan sosok yang meyakinkan kalau dia berasal dari keluarga alkatiri yang terkenal, tapi begitulah dia, tampil apa adanya dan bersama keluarganya dia menampung kami berenam untuk bermalam dirumahnya yang berada di kecamatan senduro yang merupakan titik temu kegiatan hari ini.
          Gue bilang kegiatan hari ini kan? Hampir aja gue lupa bilang. Hari ini ada kegiatan pendakian yang diadakan oleh anggota PAS (Pecinta Alam Semeru) yang bernama HOLIDAY CAMP 4. Ya ini adalah kegiatan perdana ke empat mereka. Kegiatan pendakian pada saat liburan semester genap yang rutin dilakukan. Pendakian ini sebenarnya hanya sampai kumbolo saja, tetapi aku dan timku akan beranjak hingga sampai puncak. Untuk ke sekian kalinya, puncak tertinggi pulau jawa yang akan kugapai.
          Setelah sarapan di rumah anshor. Gue, Bimo (udah gue ceritain waktu gue sama dia naik argopuro), adip (temen gue yang gagal naik argopuro), Roni (temen gue waktu naik gunung lamongan), dan satu – satunya adik kelas gue bernama azizi langsung turun sedikit ke bawah dari posisi rumah anshor yang memang berada sedikit lebih tinggi dari tempat pertemuan (maklumlah, senduro itu termasuk di pegunungan). Terlihat pula pure terkenal yang konon disebut teragung di asia tenggara yang bernama mandara giri yang menjadi kebanggan kota gue selain pisangnya agungnya terkenal. Kami terus turun dan tibalah di tempat pertemuaan.
          Di tempat pertemuan telah ada sisa anggota timku yang lain. Ada sekitar 17 orang yang nanti ikut menjadi anggota timku. Ada Zainul, Lubis, Firo, adiknya mbak Is (lupa namae hehe), Tyas, Hakim, Edo, Fauzi, Mas Rega, Khafidz, dan Mas Ketua MPK (lupa juga namanya, hehe). Mas Ketua MPK dan adiknya mbak Is positif bertujuan hanya sampai di ranu kumbolo saja, tetapi 14 lainnya capcuus sampai puncak. Dengan aku sebagai ketua umum perjalanan kali ini menjadi suatu tantangan dan beban tersendiri yang aku rasakan.
          Cukup lama kami menunggu di tempat pertemuan, tetapi karena beberapa factor, kami harus menunggu dan menunda sedikit lebih lama dari jadwal keberangkatan. Sambil menunggu, aku menjelaskan sedikit peraturan dari perjalanan kali ini, mungkin aku jadikan aja poin per poin biar pembaca bisa baca peraturan yang aku buat sebagai syarat yang bisa ikut ke puncak.

·        Anggota total dibagi lagi menjadi 2 kelompok kecil yang terbagi menjadi tim advance yang diketuai Bimo dan tim Sapu bersih yang diketuai Khafidz
·        Anggota yang perlengkapan dan perbekalan tidak standart dan lengkap akan ditinggalkan di ranu kumbolo dan akan diawasi anggota PAS  yang nantinya akan berada di kumbolo juga.
·        Anggota harus bisa menyelesaikan trek awal dalam waktu paling lambat 3,5 jam karena keberangkatan yang cukup siang dan perjalanan yang hanya dibatasi selama 3 hari (lama HOLIDAY CAMP)

Setelah semua paham dengan beberapa peraturan diatas, kamipun melakukan pengecekan terakhir tentang perlengkapan dan persediaan yang kami bawa.
          Sekitar 1 jam kami menunggu dan akhirnya kesabaran kami terbayar. Setelah melaksanakan sedikti apel sederhana, kami pun segera berangkat. Selain kami, ada pula teman – teman pendaki gunung yang lain, ada pula yang dari SMKN 1 Lumajang, SMAN 1 Lumajang, dan komunitas – komunitas pecinta alam lainnya. Dengan komando anak – anak PAS, kami berangkat menembus hutan menuju pos 0 di desa ranu pane.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyusuri Lembah Shosenkyo, Jungle Track, Air terjun, dan Rope Way

Kawaguchiko, Fuji, dan Momiji

Mengapa Analisa Keruntuhan Bendungan Cirata dan Jatiluhur Begitu Kompleks? Bahkan Bisa Membutuhkan Ratusan Skenario yang Perlu untuk Dimodelkan