Argopuro yang Membanggakan



Barusan lagi liat – liat kalender, trus barusan sadar. Ternyata kemarin waktu aku ujian nasional, itu tepat setahun lalu aku dicap pendaki bener – bener pendaki. :-D

13 April 2013 menjadi hari dimana mulai sebuah perjalanan ke barat  eh -- emang kera sakti apa? -- bukan maksudku perjalanan mendaki gunung yang lamaaa banget rutenya. Hahaha. Berawal ketika Mas Karyo atau kerap dipanggil cak yo salah seorang anggota PAS (Pecinta Alam Semeru) bercerita bahwa bukan pendaki gunung sejati memang kalau belum mendaki gunung Argopuro.


Danau taman hidup


Memang benar gunung argopuro ini tidak seterkenal gunung – gunung lainnya. Tapi siapa sangka, gunung ini merupakan gunung dengan rute perjalanan terpanjang di pulau jawa. Perjalanan Normal sekitar 4 – 5 hari. Kemudian dengan membawa berbagai bekal di dalam carrier, harus melewati jalanan naik turun dan hutan lebat yang jarang dilalui orang serta padang Sabana.

Gunung dengan resiko tersesat sangat tinggi itu juga merupakan gunung yang sangat baik untuk menempa mental. Menempa fisik dan konsentrasi. Karena di gunung seperti ini, konsentrasi lemah sedikit saja bisa membahayakan nyawa. Apalagi ditambah dengan banyaknya hewan liar seperti babi hutan yang kerap terlihat.

Puncak rengganis

hutan lumut

Orang terkadang melihat mendaki gunung itu hanya sekedar salah satu cara dan waktu untuk menghabiskan liburan. Hanya sebagai tempat bersenang – senang tanpa mengerti pembelajarannya. Bahkan yang lebih parah, terkadang orang seperti ini berangkat tanpa persiapan yang matang tanpa pernah mengerti setiap bahaya yang mengancam ketika mendaki gunung. Semua konsep hanyalah konsep jika tanpa pernah ada praktik.

Gunung memang sebuah ciptaan tuhan yang memang sangat mengagumkan. Sebuah wujud ciptaan tuhan yang menyadarkan kita seberapa lemahnya manusia, seberapa kecilnya kita dihadapanNya. Menghindarkan kita dari sikap sombong dan mengerti satu sama lain. Menjalin hubungan persahabatan, tempat untuk mengenali jati diri, mencari foto profil hehehe, ataupun cover facebook.

Kalian mungkin belum menyadari, akupun begitu awalnya, setelah mental ditempa di gunung argopuro, mulailah aku menyadarinya. Kalian boleh bangga mendaki gunung tertinggi di Pulau Jawa, kalian boleh bangga mendaki gunung dengan kaldera dan blue firenya atau bahkan kalian boleh bangga mendaki gunung tanpa air di daerah klakah itu. Tapi ketahuilah, aku lebih bangga dari kalian telah mendaki argopuro dan mengerti makna hobiku yang satu ini. :-) terima kasih argopuro. 

Baca Juga 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyusuri Lembah Shosenkyo, Jungle Track, Air terjun, dan Rope Way

Kawaguchiko, Fuji, dan Momiji

Mengapa Analisa Keruntuhan Bendungan Cirata dan Jatiluhur Begitu Kompleks? Bahkan Bisa Membutuhkan Ratusan Skenario yang Perlu untuk Dimodelkan