Bangga?
Memang bukan seorang
manusia yang spesial. Bukan seorang
proklamator. Seseorang yang benar – benar mau berada di depan. Seseorang yang
berlalri menggapai mimpi. Mungkin ayahku menamai aku yuangga yang berarti
sumber air agar aku bermanfaat untuk orang lain. tapi mungkin harus kukatakan
pada ayah, aku air yang ikut saja dengan arus.
Jika seorang yang
cinta sesuatu. mereka akan bangga dengan apa yang mereka cintai bukan? Mereka akan
percaya dengan apa yang dicintai itu bukan? Ya, aku bangga. Semua temanku tau
aku bangga. Apa yang aku banggakan? Kesetiaan, atau mungkin perhatian.
bagaimana ketika mereka tersenyum kala membaca pesannya yang berisi
perhatiannya itu.
Sefitu bangganya aku
mungkin sampai lupa setiap kekurangannya. Aku masih bangga? Sangat. Tapi ketika
semua beralih, ketika semua masalah datang menghujam diriku, ketika apa yang
aku banggakan juga menghujamkan rasa sakit padaku. Aku hanya ingin bangga pada
diriku ketika aku setidaknya telah berusaha untuk lebih baik sampai detik ini.
Bagaimana bisa? Ya bisa,
krena terkadang sesuatu yang kita banggakan bahkan bisa berbalik membunuh kita.
Ketika sesuatu yang kita banggakan kita harap untuk membantu kita untuk
survive, hanya saja apa yang kita banggakan malah memalingkan wajahnya ketika
kita berada di posisi paling sulit. Kamu masih bangga? Ya, aku masih bangga. aku
bangga masih berusaha untuk terus menuju kesuksesan demi apa yang aku banggakan
disini. Aku bangga aku telah jauh berubah. Aku bangga masih saja belajar tengah
malam walaupun yang aku banggakan telah hilang. Aku bangga di tengah setiap
deritaku, aku masih bisa bangga.
Komentar
Posting Komentar