Gawe Tugas PPT
Bendungan atau dam adalah
konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi waduk, danau, atau tempat
rekreasi. Seringkali bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air.
Kebanyakan dam juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkan secara
bertahap atau berkelanjutan.
(Wilkipedia)
Menurut kementrian
pekerjaan umum bendungan adalah bangunan yang berupa tanah, batu, beton, atau pasangan batu
yang dibangun selain untuk menahan dan menampung air, dapat juga dibangun untuk
menampung limbah
tambang atau lumpur.
Dam atau Bendungan adalah penghalang yang
dibangun melintang pada aliran sungai, untuk tujuan menampung genangan air.
Fungsi
Bendungan :
1. Sebagai
pembangkit listrik
Listrik
tenaga air adalah sumber utama listrik di dunia.banyak Negara memiliki sungai
dengan aliran air yang memadai, yang dapat dibendung.
2. Untuk
menstabilkan aliran air /irigasi
Bendungan
sering digunakan untuk mengontrol dan menstabilkan aliran air,untuk pertanian
dan irigasi. Bendungan dapat membantu menstabilkan atau mengembalikan tingkat
air danau dan laut pedalaman.mereka menyimpan air untuk minum dan digunakan
untuk kebutuhan manusia secara langsung
3. Untuk
mencegah banjir
Bendungan
diciptakan untuk pengendalian banjir. Contoh: Bendungan Scrivener, Canberra
Australia, dibangun untuk mengatasi banjir 5000-tahunan.
4. Untuk
bangunan pengalihan
a.Bendungan
juga sering digunakan untuk tujuan hiburan atau sebagai tempat rekreasi. Contoh:
taman rekreasi bendungan karangkates(malang), bendungan
solorejo(malang),bendungan palasari di (kota Negara/bali).
2.
Bagian-bagian bendungan
Bendungan terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
a.
Badan bendungan (body of dams)
Adalah tubuh bendungan yang berfungsi sebagai
penghalang air. Bendungan umumnya memiliki tujuan untuk menahan air, sedangkan
struktur lain seperti pintu air atau tanggul digunakan untuk mengelola atau
mencegah aliran air ke dalam daerah tanah yang spesifik. Kekuatan air
memberikan listrik yang disimpan dalam pompa air dan ini dimanfaatkan untuk
menyediakan listrik bagi jutaan konsumen.
b.
Pondasi (foundation)
Adalah bagian dari bendungan yang berfungsi untuk
menjaga kokohnya bendungan.
c.
Pintu air (gates)
Digunakan untuk mengatur, membuka dan menutup aliran
air di saluran baik yang terbuka maupun tertutup. Bagian yang penting dari
pintu air adalah :
a. Daun pintu
(gate leaf)
Adalah bagian dari pintu air yang menahan tekanan air dan dapat digerakkan
untuk membuka , mengatur dan menutup aliran air.
b. Rangka pengatur
arah gerakan (guide frame)
Adalah alur dari baja atau besi yang dipasang masuk ke dalam beton yang
digunakan untuk menjaga agar gerakan dari daun pintu sesuai dengan yang direncanakan.
c. Angker (anchorage)
Adalah baja atau besi yang ditanam di dalam beton dan digunakan untuk
menahan rangka pengatur arah gerakan agar dapat memindahkan muatan dari pintu
air ke dalam konstruksi beton.
d. Hoist
Adalah alat untuk menggerakkan daun pintu air agar dapat dibuka dan
ditutup dengan mudah.
d. Bangunan
pelimpah (spill way)
Adalah bangunan beserta intalasinya untuk mengalirkan air banjir yang masuk ke dalam waduk agar tidak membahayakan keamanan bendungan. Bagian-bagian penting daribangunan pelimpah :
1) Saluran pengarah dan
pengatur aliran (controle structures)
Digunakan untuk mengarahkan dan mengatur aliran air agar kecepatan
alirannya kecil tetapi debit airnya besar.
2) Saluran pengangkut debit
air (saluran peluncur, chute, discharge carrier, flood way)
Makin tinggi bendungan, makin besar perbedaan antara permukaan air tertinggi di dalam waduk dengan permukaan air sungai di sebelah hilir bendungan. Apabila kemiringan saluran pengangkut debit air dibuat kecil, maka ukurannya akan sangat panjang dan berakibat bangunan menjadi mahal. Oleh karena itu, kemiringannya terpaksa dibuat besar, dengan sendirinya disesuaikan dengan keadaan topografi setempat.
Makin tinggi bendungan, makin besar perbedaan antara permukaan air tertinggi di dalam waduk dengan permukaan air sungai di sebelah hilir bendungan. Apabila kemiringan saluran pengangkut debit air dibuat kecil, maka ukurannya akan sangat panjang dan berakibat bangunan menjadi mahal. Oleh karena itu, kemiringannya terpaksa dibuat besar, dengan sendirinya disesuaikan dengan keadaan topografi setempat.
3) Bangunan peredam energy
(energy dissipator)
Digunakan untuk menghilangkan atau setidak-tidaknya mengurangi energi
air agar tidak merusak tebing, jembatan, jalan, bangunan dan instalasi lain di
sebelah hilir bangunan pelimpah.
e. Kanal
(canal)
Digunakan untuk menampung limpahan air ketika curah hujan tinggi.
f.
Reservoir
Digunakan untuk menampung/menerima limpahan air dari bendungan.
g.
Stilling basin
Memiliki fungsi yang sama dengan energy dissipater.
h.
Katup (kelep, valves)
Fungsinya sama dengan pintu air biasa, hanya dapat
menahan tekanan yang lebih tinggi (pipa air, pipa pesat dan terowongan tekan).
Merupakan alat untuk membuka, mengatur dan menutup aliran air dengan cara
memutar, menggerakkan kea rah melintang atau memenjang di dalam saluran airnya.
i.
Drainage gallery
Digunakan sebagai alat pembangkit listrik pada bendungan.
Tipe Bendungan
Bendungan juga dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu :
a. Berdasarkan ukuran
1) Bendungan besar (large
dams)
Menurut ICOLD definisi dari bendungan adalah :
· Bendungan yang
tingginya lebih dari 15m, diukur dari bagian terbawah pondasi sampai ke puncak
bendungan.
· Bendungan yang
tingginya antara 10m dan 15m dapat pula disebut dengan bendungan besar asal
memenuhi salah satu atau lebih kriteria sebagai berikut :
· Panjang puncak
bendungan tidak kurang dari 500m.
· Kapasitas waduk yang
terbentuk tidak kurang dari 1 juta m³.
· Debit banjir maksimal
yang diperhitungkan tidak kurang dari 2000 m³/detik.
· Bendungan menghadapi
kesulitan-kesulitan khusus pada pondasinya (had specially ifficult foundation
problems).
· Bendungan di desain
tidak seperti biasanya (unusual design).
2) Bendungan kecil (small
dams, weir, bendung)
Semua bendungan yang tidak memenuhi syarat sebagai bendungan
besar di sebut bendungan kecil.
b. Berdasarkan tujuan
pembangunannya
1) Bendungan dengan tujuan
tunggal (single purpose dams)
Adalah bendungan yang dibangun untuk memenuhi satu tujuan saja.
2) Bendungan serbaguna
(multipurpose dams)
Adalah bendungan yang dibangun untuk memenuhi beberapa tujuan.
c. Berdasarkan
penggunaannya
1) Bendungan untuk membuat
waduk (storage dams)
Adalah bendungan yang dibangun untuk membentuk waduk guna menyimpan air
pada waktu kelebihan agar dapat dipakai pada waktu diperlukan.
2) Bendungan penangkap/pembelok air (diversion
dams)
Adalah bendungan yang dibangun agar permukaan airnya lebih tinggi
sehingga dapat mengalir masuk kedalam saluran air atau terowongan air.
3) Bendungan untuk memperlamabat
jalannya air (detension dams)
Adalah bendungan yang dibangun untuk memperlamabat aliran air sehingga
dapat mencegah terjadinya banjir besar. Masih dapat dibagi lagi menjadi 2,
yaitu :
· Untuk
menyimpan air sementara dan dialirkan ke dalam saluran air bagian hilir.
· Untuk
menyimpan air selama mungkin agar dapat meresap di daerah sekitarnya.
d. Berdasarkan konstruksinya
1) Bendungan urugan (fill
dams, embankment dams)
Menurut ICOLD definisinya adalah bendungan yang
dibangun dari hasil penggalian bahan (material) tanpa tambahan bahan lain yang
bersifat campuran secara kimia, jadi betul-betul bahan pembentuk bendungan
asli. Bendungan ini masih dapat dibagi menjadi :
·
Bendungan urugan serbasama (homogeneous dams)
Adalah bendungan urugan yang lapisannya sama.
·
Bendungan urugan berlapis-lapis (zone dams, rockfill dams)
Adalah bendungan urugan yang terdiri atas beberapa lapisan , yaitu
lapisan kedap air (water tight layer), lapisan batu (rock zones, shell),
lapisan batu teratur (rip-rap) dan lapisan pengering (filter zones).
·
Bendungan urugan batu dengan lapisan kedap air di muka (impermeable face
rockfill dams, dekced rockfill dams)
Adalah bendungan urugan batu berlapis-lapis yang lapisan kedap airnya
diletakkan di sebelah hulu bendungan. Lapisan kedap air yang biasa digunakan
adalah aspal dan beton bertulang.
1) Bendungan beton (concrete
dams)
Adalah bendungan yang dibuat dari konstruksi beton
baik dengan tulangan maupun tidak. Ini masih dapat dibagi lagi menjadi :
·
Bendungan beton berdasar berat sendiri (concrete gravity dams)
Adalah bendungan beton yang didesain untuk menahan beban dan gaya yang
bekerja padanya hanya dengan berat sendiri saja.
·
Bendungan beton dengan penyangga (concerete butress dams)
Adalah bendungan beton yang mempunyai penyangga untuk menyalurkan
gaya-gaya yang bekerja padanya. Banyak dipakai apabila sungainya sangat lebar sedangkan
keadaan geologiya baik.
·
Bendungan beton berbentuk lengkung (beton berbentuk busur atau concerete arch
dams)
Adalah bendungan beton yang didesain untuk menyalurkan gaya-gaya yang
bekerja padaya lewat abutmen kiri dan abutmen kanan bendungan.
·
Bendungan beton kombinasi (combination concerete dams, mixed type concerete
dams)
Adalah merupakan kombinasi anatara lebih dari satu tipe bendungan.
Adalah merupakan kombinasi anatara lebih dari satu tipe bendungan.
3) Bendungan lainnya
Biasanya hanya untuk bendungan kecil misalnya :
bendungan kayu (timber dams), bendungan besi (steel dams), bendungan pasangan
bata (brick dams), bendungan pasangan batu (masonry dams).
e. Berdasarkan fungsinya
1) Bendungan pengelak
pendahuluan (primary cofferdam, dike)
Adalah bendungan yang pertama-tama dibangun di sungai pada waktu debit
air rendah agar lokasi rencana bendungan pengelak menjadi kering yang
memungkinkan pembangunannya secara teknis.
2) Bendungan pengelak
(cofferdam)
Adalah bendungan yang dibangun sesudah selesainya bendungan pengelak
pendahuluan sehingga lokasi rencana bendungan utama menjadi kering yang
memungkinkan pembangunannya secara teknis.
3) Bendungan utama (main dam)
Adalah bendungan yang dibangun untuk memenuhi satu atau lebih tujuan
tertentu.
4) Bendungan sisi ( high level
dam )
Adalah bendungan yang terletak di sebelah sisi kiri dan sisi kanan
bendungan utama yang tinggi puncaknya juga sama. Ini dipakai untuk membuat
proyek seoptimal-optimalnya, artinya dengan menambah tinggi pada bendungan
utama diperoleh hasil yang sebesar-besarnya biarpun harus menaikkan sebelah
sisi kiri dan atau sisi kanan.
5) Bendungan di tempat rendah
(saddle dam)
Adalah bendungan yang terletak di tepi waduk yang jauh dari bendungan
utama yang dibangun untuk mencegah keluarnya air dari waduk sehingga air waduk
tidak mengalir ke daerah sekitarnya.
6) Tanggul ( dyke, levee)
Adalah bendungan yang terletak di sebelah sisi kiri dan atau kanan
bendungan utama dan di tempat yang jauh dari bendungan utama yang tinngi
maksimalnya hanya 5 m dengan panjang puncaknya maksimal 5 kali tingginya.
7) Bendungan limbah industri
(industrial waste dam)
Adalah bendungan yang terdiri atas timbunan secara bertahap untuk
menahan limbah yang berasal dari industri.
8) Bendungan pertambangan
(mine tailing dam, tailing dam)
Adalah bendungan yang terdiri atas timbunan secara bertahap untuk
menahan hasil galian pertambangan dan bahan pembuatnya pun berasal dari hasil
galian pertambangan juga.
f.
Berdasarkan jalannya air
1) Bendungan untuk dilewati
air (overflow dams)
Adalah bendungan yang dibangun untuk untuk dilewati air misalnya pada
bangunan pelimpah (spillway).
2) Bendungan untuk menahan air
(non overflow dams)
Adalah bendungan yang sama sekali tidak boleh di lewati air.
Kedua tipe ini biasanya dibangun berbatasan dan dibuat dari beton, pasangan batu atau pasangan bata.
Kedua tipe ini biasanya dibangun berbatasan dan dibuat dari beton, pasangan batu atau pasangan bata.
Komentar
Posting Komentar