Begini Tahapan Pembuatan Layer demi Layer Peta untuk Melengkapi Input Precipitation pada HEC RAS, Studi Kasus Flood Early Warning System Tukad Gelung (Bagian II)

<< BAGIAN SEBELUMNYA

3. Siapkan Soil Layer

Soil layer adalah peta jenis tanah permukaan yang bisa diambil dari berbagai sumber. aku sendiri cenderung lebih suka menggunakan peta dari database HWSD (Harmonized World Soil Database) yang dikeluarkan oleh FAO. data yang disediakan sudah dalam bentuk raster sehingga pemrosesan selanjutnya lebih mudah. selain itu menggunakan HWSD sudah memiliki keterangan untuk klasifikasi hydrologic soil group ke nilai Curve Number.

Pada model kebetulan di lokasi hanya ada 1 jenis tanah karena lokasi yang tidak terlalu besar juga.

Layer Jenis Tanah Berdasarkan HWSD

Layer Jenis Tanah pada Lokasi Studi

kemudian barulah sama seperti proses sebelumnya kita buat soil layer dan pada CIVIL GeoHECRAS setelah memasukan layer, kita tinggal pilih pada bagian manning roughness. namun pada HECRAS biasa, kalian perlu membuka RAS Mapper terlebih dahulu kemudian klik kanan pada Map Layer di bagian kiri namun kali ini pilih Create New RAS Layer > Soil Cover Layer.

Menu Create Soil Layer pada CIVIL GeoHECRAS

Selain cara diatas, jika kalian menggunakan CIVIL GeoHECRAS, kalian bisa langsung melakukan input soil layer dengan menggunakan data NRCS yang sudah terintegrasi dengan CIVIL GeoHECRAS. File tersebut bisa didownload secara online dan secara otomatis Reference System Map akan disesuaikan dengan lembar kerja kalian. Sayangnya untuk land Cover di Indonesia masih belum tersedia.

Download Soil Maps dan Land Cover


4. Input Hydrologic Soil Group

Karena aku menggunakan SCS CN, aku kita perlu untuk menentukan Hydrologic Soil Group terlebih dahulu. HSG merupakan sistem klasifikasi tanah yang digunakan pada hidrologi untuk menggolongkan tanah berdasarkan karakteristik dari infiltrasi pada permukaan. data Soil dari NRCS (Natural Resources Conservation Service) sebelumnya merupakan produk dari SCS. pada HSG digolongkan menjadi 4 kelompok yaitu:

  • Grup A, Tanah dengan infiltrasi cepat dan tinggi
  • Grup B, Tanah dengan infiltrasi sedang
  • Grup C, Tanah dengan infiltrasi lambat
  • Grup D, Tanah dengan infiltrasi sangat lambat atau hampir tidak ada infiltrasi

aku tidak akan menjelaskan lebih detail namun pada masing - masing akan menentukan nilai CN nya setelah dioverlay dengan peta tutupan lahan/ land cover.

5. Compute Infiltration Layer

Setelah semua komponen siap maka kita bisa buat layer terakhir yang merupakan gabungan dari semua layer baik land cover layer maupun soil layer. cara yang aku jabarkan adalah cara yang menggunakan Layer dan cara ini yang lebih fleksibel khususnya apabila nantinya digunakan untuk proses kalibrasi. perubahan yang kita lakukan tidak akan banyak. HEC RAS juga menyediakan cara dengan menggunakan Shapefile dengan menyediakan file yang telah terdapat keterangan untuk masing - masing section peta. bisa dilakukan generate terlebih dahulu dari program lain seperti ARC GIS.

ada beberapa metode yang bisa dipilih pada HEC RAS untuk infiltration method yaitu Deficit Constant, Green and Ampt, dan SCS Curve Number. sedangkan untuk HEC HMS sendiri jauh lebih bervariasi walaupun ketiganya juga ada.

Compute Infiltration Berdasarkan Layer yang Telah dibuat pada CIVIL GeoHECRAS

6. Masukkan Data Hujan / Precipitation Data

Data hujan dimasukkan pada Precipitation sesuai yang telah aku jabarkan sebelumnya pada post

7. Centang pada Scenario Manager dan Bisa Dilakukan Run!!

ini adalah tahap terakhir. jika menggunakan HECRAS biasa, maka kalian bisa membuka terlebih dahulu pada RAS Mapper dan buka scenario manager. pada CIVIL GeoHECRAS maupun HECRAS akan muncul 2 layer pada Geometry Data yaitu 2D Land Cover Layer dan 2D Infiltration Layer. Centang Keduanya dan pilih layer yang telah dibuat. lalu semua sudah siap dan model bisa dijalankan.

Scenario Manager pada HEC RAS




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyusuri Lembah Shosenkyo, Jungle Track, Air terjun, dan Rope Way

Kawaguchiko, Fuji, dan Momiji

Mengapa Analisa Keruntuhan Bendungan Cirata dan Jatiluhur Begitu Kompleks? Bahkan Bisa Membutuhkan Ratusan Skenario yang Perlu untuk Dimodelkan