Jalan Jalan ke Asakusa, Kuil Budha Tertua di Jepang Hingga Ramen Halal

Ramen adalah makanan khas jepang yang sangat populer diseluruh dunia. Mungkin salah satu orang menyukainya adalah karena kuah kaldu ramen yang khas membuat rasanya sangat nikmat. Di Indonesia sendiri kami telah mencoba beberapa kali makanan jepang dengan dasar mie seperti ramen dan udon. Untuk ramen sendiri dari yang ramah di kantong sampai cukup dalam menggerogoti dompet sudah kami coba. Ada poin positif dan negatifnya memang jika dibandingkan mie ayam yang lebih merakyat di lidah dan kantong. 

Sesampainya di Jepang ternyata mencari ramen tidak susah, namun untuk mencari ramen Halal cukup menantang pasalnya hampir seluruh kaldu untuk ramen pada umumnya menggunakan campuran babi. Sehingga ramen pada umumnya walaupun terlihat sangat menggoda sayangnya untuk umat muslim, khususnya yang melancong ke Jepang akan sulit menemukannya. Tapi kata sulit yang artinya bukan tidak ada. Ada beberapa tempat makan ramen halal yang bisa kalian temukan di Jepang khususnya di Tokyo.

Beberapa sudah cukup terkenal, namun trik umumnya adalah ketik "ramen halal" di google map. Maka kalian akan menemukan beberapa tempat makan ramen yang punya jaminan halal di sekitar Tokyo. Kali ini kami pergi ke asakusa dimana ada kuil sensoji yang cukup banyak diminati turis.

Sen-soji Shrine

Kuil sensoji adalah kuil tempat ibadah agama budha. Tujuan utama kami memang ramen, namun aku sedikit tertarik dengan sejarah kuil tertua agama budha di jepang ini karena sempat hancur akibat bom pada perang dunia ke 2. Menjadi saksi bisu panjangnya sejarah jepang masa lampau, hingga akhirnya hancur dan dibangun ulang setelah masa perang dunia ke II. Jepang yang kalah perang dan bangkit hingga saat ini merupakan hal yang luar biasa. Tentunya perubahan itu tidak dilakukan satu orang, namun perubahan itu pastinya dimulai dari satu orang. Kemudian kuil sensoji dibangun ulang hingga sekarang.

Sen-Soji Shrine dan Pagoda
(Shoot by Yu, Samsung Note 20, Ultra Wide Lens)



Kuil ini menjadi tempat wisata ketika pergi ke Asakusa. Selain wisata arsitektural, ada pula jajanan tradisional jepang yang disajikan memanjang seperti tempura, soba, dan aneka kue. Ada pula pernak - pernik hingga ramalan juga ada disini. Kita juga bisa menyewa kimono yang ada di toko di sekitaran areal ini sehingga bagi pengunjung yang datang bisa merasakan 'jepang' walaupun hanya wisata beberapa hari. Sehingga tidak sedikit orang baik lokal maupun internasional yang melakukan pre wedding di lokasi ini.
Sen-Soji Shrine 



GYUMON Ramen Halal

Tak jauh dari kuil sen-soji ada ramen halal yang baru - baru ini dibuka. Namanya adalah Gyumon Ramen Halal. Gyumon sendiri bukan sesuatu yang baru untuk menyediakan makanan halal di Jepang khususnya daging halal seperti Wagyu. Namun sepertinya kali ini Gyumon ingin mengembangkan sayap dengan membuat restoran ramen.
Menu Gyumon Ramen Halal


Gyumon Spesial Ramen



Aku bilang restoran, namun di Indonesia akan lebih terasa seperti warung. 1 ruangan dengan 3 jenis tempat duduk yang bisa kalian pilih atau ditentukan dengan jumlah orang yang datang. Ada tempat dudu dengan gaya bar yang bisa kalian pilih jika kalian datang sendirian. Ada kursi dan meja yang bisa diatur dari 2 orang hingga 4 orang. Terakhir, ada tempat duduk lesehan yang bisa muat hingga 1 keluarga. Tempatnya sederhana, namun 1 hal yang sangat menyejukkan hati adalah adanya tempat sholat, toilet, dan tempat wudlu yang bisa digunakan di dalam.

Bagian tempat sholat menjadi poin positif tersendiri bagi umat islam karena jarangnya tempat sholat di jepang terkadang membuat kita harus memutar otak untuk melakukan ibadah wajib 5 waktu. Disini sembari jalan - jalan di sekitar asakusa, kalian bisa makan siang sambil menyempatkan sholat dhuhur dengan nyaman dan tentram.

Masuk ke menu dan makanan, satu lembar penuh warna dan aku sendiripun sedikit kebingungan memilih apa yang akan kami pesan. Rekomendasinya adalah Gyumon special Ramen yang mempunyai topping cukup lengkap. Sama seperti ramen di Indonesia, akan ada pilihan untuk ramen pedas dan tidak pedas. Ini akan bergantung pada selera. Sebagai pengingat bagi pecinta pedas, cabai dan makanan pedas di jepang levelnya sangat jauh dengan di Indonesia, jadi jangan ragu untuk langsung memilih +3 level pedas. Kami memesan menu rekomendasi yaitu Gyumon special ramen. Satu suapan aku bisa pastikan, kaldunya sangat sangat sangat sedap. Jadi ramen disini sangatlah rekomended untuk kalian coba.

Ada beberapa topping tambahan juga yang disediakan. Kami memesan fried gyoza sebagai pendamping. Sayangnya untuk minuman kurang beraneka macam, jadi standard saja. Nah bagian yang sedikit unik adalah adanya wagyu ramen dan wagyu sukiyaki. Ukurannya bermacam macam namun untuk kalian pecinta daging kalian bisa menikmati wagyu disini. Aku secara pribadi kurang bisa membedakan daging sehingga aku skip. Namun dari beberapa review pengunjung lain yang datang, wagyu ramen patut untuk kalian coba juga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyusuri Lembah Shosenkyo, Jungle Track, Air terjun, dan Rope Way

Kawaguchiko, Fuji, dan Momiji

Mengapa Analisa Keruntuhan Bendungan Cirata dan Jatiluhur Begitu Kompleks? Bahkan Bisa Membutuhkan Ratusan Skenario yang Perlu untuk Dimodelkan