Kronologi Pecahnya Muara Sungai Citarum, Ini Masih Tentang Pagar Laut Loh!

Pada postingan kali ini aku akan membahas Kronologi sungai Citarum yang tertangkap citra satelit berubah haluan. postingan ini akan berlanjut pada pembahasan selanjutnya yang mungkin akan menjadi pembahasan terakhirku di section aku membahas tentang pagar laut bambu. pada bagian ini, aku akan menjelaskan tentang bagaimana kejadian di tahun 2014 yang mengubah arah muara sungai Citarum dan berakhir menjadi percabangan di muara sungai anak Citarum.

Postingan ini akan berlanjut pada bagaimana nasib anak sungai lama, namun aku akan berfokus dulu pada kronologi sungai baru tersebut terbentuk dengan berbagai kombinasi data yang ada. sehingga menunjukkan dan membuktikan perubahan yang diakibatkan oleh kondisi alam.

KRONOLOGI Sungai

Muara Sungai Cisadane 2013

Sebagai pembukaan, perlu aku jelaskan lokasi pagar laut bambu yang ada. sebelumnya kalian perlu memperhatikan citra satelit ini dimana citra satelit ini menunjukkan kondisi muara sungai Cisadane pada tahun 2013. kalian bisa lihat bahwa arah sungai dan ukuran sungai pada muara tidak terlalu besar dan mengarah ke timur untuk muaranya.

Citra Satelit Google Earth 2013


Citra Satelit 9 Januari 2014

Menggunakan citra satelit yang diambil pada 9 Januari 2014, kita bisa melihat ada aliran yang mengarah ke sisi barat dan menembus batas palung sungai. sejak tanggal 9 Januari 2014 (citra ini) pembentukan sungai menjadi bercabang dan kemudian dominan ke arah utara. Sedimentasi terus terbentuk dan kemudian arah cabang awal yang semula menjadi sungai utama menjadi cabang sungai tidak dominan. bahkan seiring berjalannya waktu, tampak seperti citra tahun 2017 dimana dominan sungai sudah sepenuhnya ke sisi utara.

Citra Satelit Google Earth 9 Januari 2014, Tampak Air Sungai Coklat (Banjir) Meluber ke sisi Utara


Citra Satelit Google Earth 2017, Sungai sudah dominan ke Arah Utara


Hujan Lebat 7 dan 8 Januari 2014

Melihat ke belakang, aku akan menggunakan sumber referensi berita terlebih dahulu. tanggal ini menjadi penting namun aku ingin membuktikan terlebih dahulu tentang bagaimana hujan bisa mempengaruhi kondisi di muara.

berdasarkan Kompas.com (link dibawah) yang dipublikasikan pada 8 Januari 2014 "Hujan Deras dan Berdurasi Lama di Jakarta Hari Ini, Apa Sebabnya?" menunjukkan adanya hujan deras seharian yang terjadi di sekitar Jakarta dengan durasi yang cukup lama. Sungai Cisadane yang berada di daerah Tangerang pun sudah pasti terdampak akibat hujan ini. melalui berita ini, kita bisa konfirmasi bahwa di daerah. 

Nah selanjutnya kita konfirmasi dengan Data satelit, aku menggunakan Data Citra dari CHIRPS yang diakses menggunakan climate Engine. aku juga sajikan batas DAS Sungai Cisadane untuk mendapatkan gambaran distribusi hujan harian pada DAS Sungai Cisadane. pertama dari hujan pada tanggal 7 Januari 2014 sebagai berikut:

CHIRPS 7 Januari 2014

Semakin berwarna biru, maka hujan harian yang terjadi semakin besar. nah kita bisa lihat di DAS Cisadane, Hujan pada tanggal 7 Januari dominan nilainya besar di bagian hulu. selanjutnya kita cek pada tanggal 8 Januari yang sesuai berita terjadi lebat di bagian Jakarta atau yang berada di bagian hilir.

CHIRPS 8 Januari 2014

Sama seperti sebelumnya, semakin berwarna biru semakin besar nilai hujannya. kali ini hujan yang lebat berada di bagian hilir dimana sesuai dengan berita dimana tanggal 8 Januari 2014 terjadi dan adanya hujan di daerah Jakarta (hilir). Citra satelit temporal sayangnya hanya menangkap gambar pada tanggal 9 Januari 2014 dimana pada tanggal tersebut kapasitas sungai di hilir tidak mampu menampung banjir yang datang dan sudah terlihat meluap ke sisi utara. namun kapan jebolnya? kita perlu memastikan dengan menggunakan data hujan pada tanggal 9 Januari 2014.

CHIRPS 9 Januari 2014

Kali ini pada tanggal 9 Januari 2014, satelit CHIRPS tidak menunjukkan adanya nilai hujan yang besar. artinya citra satelit yang menunjukkan telah palung sungai telah terlewati dan aliran muara mulai terpecah terjadi sebelum tanggal 9 Januari 2014.

Kesimpulan Tanpa Model Hidrologi

Sebenarnya pola ini bisa kita modelkan dengan analisa model hidrologi mengingat cukup besarnya DAS Cisadane, besar kemungkinan hujan pada tanggal 7 Januari 2014 yang ada di hulu kemudian bergabung dengan inflow dari hujan pada tanggal 8 Januari 2014. pola ini sebenarnya perlu untuk dimodelkan untuk mendapatkan time lag pastinya namun tanpa model hidrologi, aku tidak bisa mengkonfirm kondisi banjir signifikan ini.

Mengapa hal ini penting? kondisi yang sama bisa saja terjadi di masa mendatang dengan proses sedimentasi yang ada ada kemungkinan arah aliran dari muara akan berubah kembali. ada beberapa poin dari kejadian ini:

  1. Kepada Pemerintah: kejadian ini tidak tercover dari berbagai dokumen yang aku coba cari. kejadian ini memberikan kita jejak bagaimana secara natural bisa menjadikan pembentukan dan proses yang luar biasa. regulasi di muara sungai kita pun masih sangat minim sehingga kecurangan seperti pemagaran laut bisa terjadi.
  2. Kepada Masyarakat: mitigasi hal seperti ini perlu untuk dilakukan. bisa jadi hal yang sama terjadi dan tanpa pengetahuan yang cukup oleh masyarakat, perubahan regime dan arah aliran sungai bisa menjadi sesuatu yang berbahaya. perubahan debit aliran dan pengaruh pasang surut pada lokasi tersebut akan berpengaruh signifikan karena kondisi yang masih belum setimbang.
  3. Kepada Pengembang

banyak yang ingin aku tulis kepada pengembang. tapi pasti nanti kembali ke nomor 1 lagi. jadi aku biarkan kosong saja. aku bahas pada postingan berikutnya untuk pengembang, kalian bisa lihat dari citra satelit, ada pengurugan dan pembangunan perumahan yang sedang berjalan di lokasi hilir sungai Citarum. ini ada hubungannya dengan kronologi sungai ini.


Citra Satelit Google Earth 2024. Lingkaran Oranye, Perumahan

Kalian bisa amati dari lingkaran oranye yang aku buat, terdapat perumahan yang sedang dibangun dan tepat berada di samping sungai Citarum. tapi tunggu dulu, amati juga sungai lama yang seharusnya pada gambar citra tahun 2013 masih berupa sungai lama (sebelum jebol). apa yang terjadi? Diurug? untuk pengembangan perumahan? siapa sih pengembangnya? kita cek ke perumahannya melalui google earth


EAAA. masih sama dengan Pagar Laut? wkwkwk sabar dulu ke postingan berikutnya.


Link Berita:

Harian Umum Fakta Dalam Berita:Tak Hanya Laut Dipagari di Tangerang Tapi Sungai pun Diurug, Pelaku Harus Ditindak Tegas

Inilah.com: Penampakan Sungai di Kronjo Kawasan PIK 2 Ditimbun Pengembang, Warga Menjerit tak Lagi Dapat Ikan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jika Kasus Pagar Laut Tidak Ditindak Tegas dan Tuntas, Maka Konsekuensinya...

Postingan Terakhir Pagar Laut, Fakta Pengurugan Sungai