MAKALAH
HIDROLIKA
SALURAN TERTUTUP
POMPA
Disusun
Oleh:
Kelompok
II
Elang
Timur 145060400111015
Fariz
Bayu Rachmanto 125060400111074
Galih
Rizam Pratama 145060400111024
Gloria
Dihan Utomo 145060400111002
Tami
Pratiwi 145060400111007
Yoga
Okta Wardana 145060400111028
Yuangga
Rizky Illahi 145060400111003
Yudhistira
Akbar Z.R 145060400111005
JURUSAN TEKNIK PENGAIRAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Air merupakan sebuah sumber daya
yang sangatlah penting bagi kehidupan manusia. Tanpa sumber air, manusia tidak
akan pernah bisa hidup. Karena itu, manusia sangatlah bergantung pada air itu
sendiri. Selain dalam kehidupan manusia, air juga sangatlah dibutuhkan bagi
setiap makhluk hidup yang pada akhirnya makhluk hidup itu sendiri akan kembali
pengaruhnya kepada kita manusia yang hidup berdasarkan makhluk – makhluk
tersebut.
Air memiliki banyak sumber dan
banyak sekali wujudnya. Dalam beberapa hal, ada beberapa tempat yang sumber
airnya cukup sulit dijangkau oleh manusia. Karena hal tersebut, dibuatlah
sebuah alat yang dapat mempermudah usaha manusia untuk mendapatkan sumber air
tersebut. Salah satu dari alat trsebut adalah pompa.
Melalui makalah ini, kami ingin
memaparkan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pompa serta pengaruhnya
terhadap kehidupan manusia. Sehingga pembaca bisa mengerti bagaimana dan
seperti apa pengaruh pompa khususnya yang berkaitan dengan bidang pengairan
sebagaimana kami pelajari.
1.2 Rumusan
Masalah
1.2.1
Apakah yang
dimaksud dengan pompa?
1.2.2
Apakah jenis –
jenis pompa?
1.2.3 Apakah fungsi pompa?
1.3 Tujuan
1.3.1
Memberikan
pengertian tentang pompa
1.3.2
Menjabarkan
jenis – jenis pompa berdasarkan kriteria tertentu
1.3.3
Menjelaskan fungsi pompa dan
pengaruhnya pada kehidupan manusia
1.4 Manfaat
1.4.1
Menjadikan
pembaca mengerti tentang apa itu pompa
1.4.2
Menjadikan
pemaca mengerti tentang jenis – jenis pompa berdasarkan criteria tertentu
1.4.3 Menjadikan pembaca paham tentang fungsi
pompa dan pengaruhnya pada kehidupan
manusia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pompa
Ada banyak sekali
pengertian dari pompa itu sendiri berdasarkan bahasa dan pengertian masing
masing orang. Tetapi dapat disimpulkan menjadi 2 pengertian berikut :
Pompa adalah
suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat
ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara menambahkan
energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung secara terus menerus.
Pompa
adalah jenis mesin fluida yang digunakan untuk memindahkan fluida melalui pipa
dari satu tempat ke tempat lain. Dalam menjalankan fungsinya tersebut, pompa
mengubah energi gerak poros untuk menggerakkan sudu-sudu menjadi energi tekanan
pada fluida.
2.2 Jenis – jenis pompa
2.2.1 Jenis Pompa air berdasarkan tenaga
penggeraknya
2.2.1.1 Pompa Air Dragon (Pompa
air manual)
Sebagai
salah satu jenis pompa air manual, pompa air dragon ini merupakan merk pompa
air yang sangat terkenal di sekitar tahun 70-an. Terutama untuk daerah-daerah
yang belum terjangkau listrik. Sehingga merk pompa air dragon ini menjadi ikon
/ image di tengah masyarakat kita waktu itu untuk mewakili istilah pompa air
manual. Bagi warga yang memiliki sumur air sendiri, pompa air ini menjadi
pilihan untuk menggantikan cara tradisional, menimba air dari sumur.
Cara kerja
pompa air manual ini pun sederhana seperti gambar berikut. Ketika tuas pompa di
tarik ke atas, piston bergerak ke bawah ke dasar ruangan pompa. Air yang ada
dalam pompa akan memasuki ruangan di atas piston melalui klep (valve)
pada piston, seperti terlihat pada gambar A.
Ketika tuas pompa didorong ke bawah, piston bergerak naik bersamaan dengan tertutupnya klep piston sehingga air yang ada di atas piston ikut terdorong ke atas dan keluar melalui corong pompa. Di saat bersamaan piston akan menyedot air dari dalam sumur dan air memasuki ruangan di bawah piston melalui klep di dasar pompa yang terbuka di saat piston bergerak ke atas, seperti terlihat pada gambar B.
Ketika tuas pompa didorong ke bawah, piston bergerak naik bersamaan dengan tertutupnya klep piston sehingga air yang ada di atas piston ikut terdorong ke atas dan keluar melalui corong pompa. Di saat bersamaan piston akan menyedot air dari dalam sumur dan air memasuki ruangan di bawah piston melalui klep di dasar pompa yang terbuka di saat piston bergerak ke atas, seperti terlihat pada gambar B.
2.2.1.2 Pompa Air Listrik
Seiring
berkembangnya zaman dan aliran listrik sudah banyak masuk ke daerah-daerah,
pompa air tenaga listrik (AC 220V) menjadi pilihan untuk menggantikan pompa air
manual. Sekarang semakin berkembang jenis dan model pompa listrik. Namun
teknologi yang umum dikenal dengan Centrifugal Pumps. Yaitu pompa air
yang bekerja berdasarkan daya centrifugal yang dihasilkan oleh impeller (kipas)
yang diputar oleh motor listrik. Karena daya centrifugal ini air tersedot (dari
sumur) dan terdorong keluar secara kontinyu melalui sirip-sirip impeller
seperti gambar berikut ini.
|
2.2.1.3 Pompa Air Bensin / Solar (Diesel)
Pompa air jenis ini menggunakan motor berbahan bakar bensin atau solar. Cara kerjanyapun sama dengan pompa air listrik di atas. Bedanya hanya pada motor penggerak kipas impeller-nya yang menggunakan bahan bakar bensin atau solar. Biasanya pompa air jenis ini digunakan untuk memompa air dengan volume debit air yang besar. Ini terlihat dari besarnya ukuran pipa atau selang yang diameternya cukup besar.
2.2.1.4 Pompa Air Celup (Submersible)
Sesuai namanya, pompa air listrik
ini penggunaannya dicelupkan ke dalam air. Penggunaan yang umum adalah pompa
air yang dipakai dalam aquarium untuk mengalirkan air ke tempat penyaringan air
sehingga air aquarium terjaga kejernihannya untuk waktu yang lebih lama.
Cara kerjanyapun sama seperti pompa air listrik di atas, memanfaatkan daya centrifugal dari perputaran kipas impeller untuk mendorong air ke atas. Jenis pompa air celup ini cukup banyak tergantung keperluannya.
2.2.2
Jenis – Jenis pompa secara umum
Secara umum
pompa dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu dynamic pump dan positive
displacement pump. Dua kelompok besar ini masih terbagi kedalam beberapa
macam lagi. Berikut beberapa macam
pompa secara umum.
2.2.2.1 Pompa Dinamik
Dynamic pump atau pompa dinamik terbagi menjadi beberapa macam yaitu pompa sentrifugal, pompa aksial, dan pompa spesial-efek (special-effect pump). Pompa-pompa ini beroperasi dengan menghasilkan kecepatan fluida tinggi dan mengkonversi kecepatan menjadi tekanan melalui perubahan penampang aliran fluida. Jenis pompa ini biasanya juga memiliki efisiensi yang lebih rendah daripada tipe positive displacement pump, tetapi memiliki biaya yang lebih rendah untuk perawatannya. Pompa dinamik juga bisa beroperasi pada kecepatan yang tinggi dan debit aliran yang juga tinggi.
Dynamic pump atau pompa dinamik terbagi menjadi beberapa macam yaitu pompa sentrifugal, pompa aksial, dan pompa spesial-efek (special-effect pump). Pompa-pompa ini beroperasi dengan menghasilkan kecepatan fluida tinggi dan mengkonversi kecepatan menjadi tekanan melalui perubahan penampang aliran fluida. Jenis pompa ini biasanya juga memiliki efisiensi yang lebih rendah daripada tipe positive displacement pump, tetapi memiliki biaya yang lebih rendah untuk perawatannya. Pompa dinamik juga bisa beroperasi pada kecepatan yang tinggi dan debit aliran yang juga tinggi.
2.2.2.1.1
Pompa
Sentrifugal
Sebuah pompa sentrifugal tersusun atas sebuah impeler dan saluran inlet di tengah-tengahnya. Dengan desain ini maka pada saat impeler berputar, fluida mengalir menuju casing di sekitar impeler sebagai akibat dari gaya sentrifugal. Casing ini berfungsi untuk menurunkan kecepatan aliran fluida sementara kecepatan putar impeler tetap tinggi. Kecepatan fluida dikonversikan menjadi tekanan oleh casing sehingga fluida dapat menuju titik outletnya. Beberapa keuntungan dari penggunaan pompa sentrifugal yakni aliran yang halus (smooth) di dalam pompa dan tekanan yang seragam pada discharge pompa, biaya rendah, serta dapat bekerja pada kecepatan yang tinggi sehingga pada aplikasi selanjutnya dapat dikoneksikan langung dengan turbin uap dan motor elektrik. Penggunaan pompa sentrifugal di dunia mencapai angka 80% karena penggunaannya yang cocok untuk mengatasi jumlah fluida yang besar daripada pompa positive-displacement.
Sebuah pompa sentrifugal tersusun atas sebuah impeler dan saluran inlet di tengah-tengahnya. Dengan desain ini maka pada saat impeler berputar, fluida mengalir menuju casing di sekitar impeler sebagai akibat dari gaya sentrifugal. Casing ini berfungsi untuk menurunkan kecepatan aliran fluida sementara kecepatan putar impeler tetap tinggi. Kecepatan fluida dikonversikan menjadi tekanan oleh casing sehingga fluida dapat menuju titik outletnya. Beberapa keuntungan dari penggunaan pompa sentrifugal yakni aliran yang halus (smooth) di dalam pompa dan tekanan yang seragam pada discharge pompa, biaya rendah, serta dapat bekerja pada kecepatan yang tinggi sehingga pada aplikasi selanjutnya dapat dikoneksikan langung dengan turbin uap dan motor elektrik. Penggunaan pompa sentrifugal di dunia mencapai angka 80% karena penggunaannya yang cocok untuk mengatasi jumlah fluida yang besar daripada pompa positive-displacement.
2.2.2.1.2
Pompa
Aksial
Pompa aksial juga disebut dengan pompa propeler. Pompa ini menghasilkan sebagian besar tekanan dari propeler dan gaya lifting dari sudu terhadap fluida. Pompa ini banyak digunakan di sistem drainase dan irigasi. Pompa aksial vertikal single-stage lebih umum digunakan, akan tetapi kadang pompa aksial two-stage (dua stage) lebih ekonomis penerapannya. Pompa aksial horisontal digunakan untuk debit aliran fluida yang besar dengan tekanan yang kecil dan biasanya melibatkan efek sifon dalam alirannya.
Pompa aksial juga disebut dengan pompa propeler. Pompa ini menghasilkan sebagian besar tekanan dari propeler dan gaya lifting dari sudu terhadap fluida. Pompa ini banyak digunakan di sistem drainase dan irigasi. Pompa aksial vertikal single-stage lebih umum digunakan, akan tetapi kadang pompa aksial two-stage (dua stage) lebih ekonomis penerapannya. Pompa aksial horisontal digunakan untuk debit aliran fluida yang besar dengan tekanan yang kecil dan biasanya melibatkan efek sifon dalam alirannya.
2.2.2.1.3
Pompa
jenis ini digunakan pada industri dengan kondisi tertentu. Yang termasuk ke
dalam pompa jenis ini yaitu jet (eductor), gas lift, hydraulic ram,
dan electromagnetic. Pompa jet-eductor (injector)
adalah sebuah alat yang menggunakan efek venturi dari nozzle konvergen-divergen
untuk mengkonversi energi tekanan dari fluida bergerak menjadi energi gerak
sehingga menciptakan area bertekanan rendah, dan dapat menghisap fluida di sisi
suction.
a. Gas Lift Pump
adalah sebuah cara untuk mengangkat fluida di dalam sebuah kolom dengan jalan
menginjeksikan suatu gas tertentu yang menyebabkan turunnya berat hidrostatik
dari fluida tersebut sehingga reservoir dapat mengangkatnya ke permukaan.
b. Pompa
hydraulic ram adalah pompa air siklik dengan menggunakan tenaga hidro
(hydropower).
c. pompa
elektromagnetik adalah pompa yang menggerakkan fluida logam dengan jalan
menggunakan gaya elektromagnetik.
2.2.2.2 Pompa Positive Displacement
Macam-macam pompa positive displacement adalah ponmpa reciprocating dan rotary. Pompa positive displacement bekerja dengan cara memberikan gaya tertentu pada volume fluida tetap dari sisi inlet menuju titik outlet pompa. Kelebihan dari penggunaan pompa jenis ini adalah dapat menghasilkan power density (gaya per satuan berat) yang lebih besar. Dan juga memberikan perpindahan fluida yang tetap/stabil di setiap putarannya.
\
2.2.2.2.1 Pompa Positive Displacement
Tipe Rotari
Pompa positive displacement tipe rotari ini memindahkan fluida
kerja melalui mekanisme rotari dengan jalan menimbulkan efek vakum sehingga
dapat menghisap fluida kerja dari sisi inlet, dan memindahkannya ke sisi
outlet. Jika ada udara yang terperangkap di dalam pompa rotari, secara natural
pompa ini akan mengeluarkan udar a tersebut, sehingga mengurangi kebutuhan
untuk mengeluarkan udara yang terperangkap di dalam pompa secara manual.
Berikut adalah macam-macam pompa positive displace ment tipe
rotari :
- Pompa Roda Gigi Internal (Internal Gear Pump). Pompa ini menggunakan dua roda gigi sebagai penggerak fluida kerja di dalam casing pompa. Satu roda gigi menjadi penggerak dan yang lainnya menjadi yang digerakkan. Roda gigi penggerak berada di dalam roda gigi yang digerakkan. Untuk lebih jelasnya silahkan perhatikan gambar berikut.
Pompa Roda
Gigi Internal
Dan berikut adalah proses dimana fluida kerja dipompa
oleh pompa roda gigi internal ini.
Prinsip
Kerja Pompa Roda Gigi Internal
Terlihat bahwa fluida kerja masuk melalui inlet pompa
menuju sela-sela roda gigi luar yang diputar oleh roda gigi dalam. Fluida
tersebut bergerak menuju sisi outlet akibat dorongan dari roda gigi luar.
Selanjutnya roda gigi dalam masuk ke sela-sela roda gigi luar sehingga
mendorong fluida kerja untuk keluar ke sisi outlet pompa.
Pompa Roda Gigi Eksternal (External Gear Pump). Sama dengan pompa
roda gigi internal, pompa roda gigi eksternal ini juga menggunakan dua roda
gigi sebagai komponen utamanya. Yang membedakan adalah kedua roda gigi berada
pada posisi yang sejajar, dan roda gigi penggerak tidak berada di dalam roda
gigi yang digerakkan.
Prinsip Pompa Roda Gigi Eksternal
Pompa Screw (Ulir). Pompa ulir pertama kali dikembangkan oleh
Archimedes, ia menggunakan satu buah ulir untuk memindahkan air dari tempat
yang rendah ke sawah-sawah untuk keperluan irigasi. Oleh karena hal inilah
pompa ulir dengan satu ulir disebut juga Pompa Ulir Archimedes.
Pompa Ulir Archimedes
Desain pompa ulir telah berkembang menjadi beberapa tipe seperti twin-rotor,
triple-rotor, dan 5-rotor. Perbedaan ketiganya ada pada jumlah
rotor ulirnya. Berikut adalah video pompa ulir dengan twin-rotor. Prinsip
kerja pompa ulir dengan multi-rotor adalah fluida kerja yang masuk melalui sisi
inlet pompa dipindahkan oleh rotor ulir melalui sela-sela ulir sisi luar. Saat
sampai di sisi outlet, fluida akan terdorong keluar dari pompa.
Progressive Cavity Pump. Pompa jenis ini adalah pengembangan dari
pompa jenis ulir. Prinsip kerjanya pertama kali dikenalkan oleh Rene Moineau
pada tahun 1930-an. Pompa ini terdiri atas sebuah rotor yang berbentuk spiral,
serta stator yang juga berbentuk spiral namun didesain memiliki jarak pitch
spiral yang 2 kali lebih besar dari pitch rotor. Rotor pompa progressive
cavity terhubung dengan shaft yang digerakkan oleh motor listrik. Diantara
shaft dengan rotor dihubungkan oleh flexible coupling yang apabila shaft
berputar, kopling ini bergerak mengikuti gerakan rotor dan shaft. Pompa
progressive cavity dapat digunakan pada berbagai macam jenis fluida
kerja, dari fluida encer sampai dengan fluida berviskositas tinggi. Namun pompa
ini tidak cocok dengan partikel-partikel solid. Untuk operasionalnya, pompa ini
perlu dilakukan proses pengisian awal (priming) serta pembuangan udara
yang terperangkap (venting) di dalamnya sebelum beroperasi. Hal ini
bertujuan untuk memperpanjang umur pompa .
Rotary Lobe Pump dan Rotary Piston Pump. Pompa rotary
lobe mirip dengan pompa roda gigi, hanya saja menggunakan semacam rotor
berbentuk cuping (lobe). Terdapat dua rotor cuping di dalam casing
pompa, yang keduanya digerakkan oleh sumber penggerak dan diatur sedemikian
rupa oleh roda gigi yang berada di luar bodi pompa sehingga kedua rotor
berputar seirama. Putaran dari rotor ini menimbulkan ruang kosong sehingga
fluida dapat masuk ke dalamnya dan ikut berpindah ke sisi outlet. Pada sisi
outlet kedua cuping rotor bertemu sehingga menutup rongga yang ada dan
mendorong fluida kerja keluar melalui outlet pompa.
Prinsip Kerja Rotary Lobe Pump
Pompa rotary piston adalah pengembangan dari pompa rotary lobe.
Rotor pompa rotary piston didesain sedemikian rupa sehingga volume
rongga pompa menjadi lebih luas. Selain itu pada sisi outlet pompa, rotor pompa
tidak lagi “menghimpit” fluida kerja agar keluar seperti pada pompa rotary
lobe, namun bentuk rotor pompa rotary piston akan mendorong fluida
agar keluar ke sisi outlet pompa.
Pompa Rotary Piston
Vane Pump. Dalam Bahasa Indonesia vane pump berarti pompa
baling-baling. Pompa rotari ini menggunakan silinder di bagian rotor, pangkal
silinder terpasang pegas yang terhubung dengan rotor pompa. Sumbu rotor tidak
segaris dengan sumbu casing pompa, sehingga saat rotor berputar, silinder rotor
akan mengikuti bentuk casing dan mendorong fluida kerja untuk menuju outlet
pompa.
Pompa Peristaltik. Pompa tipe rotari yang terakhir adalah pompa
peristaltik. Pompa jenis ini menggunakan prinsip kerja yang mirip dengan
gerakan peristaltik pada kerongkongan. Pompa ini menggunakan semacam selang
elastis sebagai saluran fluida kerja. Selang tersebut ditekan oleh rotor dengan
ujung berupa roller sehingga membentuk gerakan dorongan.
- Pompa peristaltik awalnya banyak digunakan pada laboratorium-laboratorium saja, namun seiring dengan pengembangan teknologi karet, saat ini pompa peristaltik dapat digunakan untuk memompa bahan-bahan yang lebih “berat” termasuk bahan-bahan solid.
2.2.2.2.2 Pompa Positive Displacement
Tipe Reciprocating
Pompa resiprocating menggunakan pis yang bergerak maju-mundur
sebagai komponen kerjanya, serta mengarahkan aliran fluida kerja ke hanya satu
arah dengan bantuan check valve. Pompa positive displacement ini
memiliki rongga kerja yang meluas pada saat menghisap fluida, dan akan
mendorongnya dengan mempersempit rongga kerja tersebut. Dengan bantuan check
valve untuk mengatur arah aliran fluida, maka akan terjadi proses pemompaan
yang harmonis.
Pompa resiprocating terdiri atas beberapa macam, yaitu :
- Pompa Piston. Pompa ini menggunakan piston untuk menghisap dan mendorong fluida kerja. Jumlah dari piston tergantung dari desain pabrikan yang menyesuaikan pula dengan kebutuhan sistem. Semakin sedikit jumlah piston pada pompa piston, maka akan semakin tidak stabil pula besar debit aliran air yang keluar dari pompa ini. Untuk mendapatkan aliran fluida yang stabil dapat dipergunakan pressure relief valve atau pompa dengan piston lebih banyak.
Pompa Piston
- Plunger Pump. Pompa jenis ini mirip dengan pompa piston. Yang membedakan adalah pompa ini tidak menggunakan piston, bagian pompa yang mendorong fluida tidak secara penuh memenuhi ruangan silinder. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar perbedaan antara pompa piston dengan pompa plunger berikut ini.
Perbedaan Plunger
Pump dengan Piston Pump
- Pompa Diafragma. Pompa ini juga mirip dengan pompa piston namun komponen pompa yang melakukan gerakan maju-mundur adalah diafragma yang terhubung dengan engkol penggerak. Diafragma akan bergerak maju dan mundur untuk menciptakan perubahan rongga ruang di dalam pompa. Dengan bantuan check valve maka aliran fluida kerja dapat terjadi.
Pompa
Diafragma
Pompa diafragma umumnya beroperasi pada tekanan yang
lebih rendah daripada pompa piston maupun pompa plunger. Namun, karena
desainnya yang unik, pompa diafragma dapat terus beroperasi sekalipun suatu
saat tidak ada fluida yang mengalir di dalamnya. Dan secara otomatis apabila
fluida kerja tersedia lagi, pompa ini dapat secara alami melakukan pengisian
fluida (priming) dan pengeluaran udara (venting).
·
Swashplate Pump. Jenis pompa yang terakhir akan
kita bahas adalah pompa swashplate. Pompa ini merupakan pengembangan
dari pompa piston. Beberapa piston disusun secara sejajar dengan ujung yang
satu terhubung dengan plate tegak, sedangkan ujung yang lain terhubung
dengan plate miring. Saat poros pompa berputar piston-piston yang
terusun sejajar tadi ikut berputar sehingga menghasilkan gerakan maju-mundur.
Untuk lebih memahami pompa jenis ini, mari kita perhatikan video animasi
berikut. Yang menarik dari pompa ini adalah dapat
diubah-ubahnya besar debit fluida keluaran pompa tersebut. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara mengubah besar
sudut kemiringan plate yang terhubung dengan piston-piston pompa
tersebut.
2.3 Fungsi dan Kegunaan Pompa
Berikut
adalah beberapa fungsi dari pompa yang ada di sekitar kita :
2.3.1
Pompa digunakan dalam mengambil air dari sumur, sumber, dan tempat – tempat air
yang sulit dijangkau lainnya.
2.3.2
Pompa digunakan untuk mendorong air untuk keperluan irigasi dan menyiram
tanaman
2.3.3
Pompa digunakan untuk keperluan sirkulasi air
2.3.4
Pompa digunakan untuk keperluan mendorong pembuangan pada saluran pembuangan
2.3.5
Pompa digunakan sebagai pendorong air dari elevasi yang lebih rendah ke elevasi
yang
lebih tinggi
2.3.6
Pompa digunakan sebagai pendorong minyak dan oli pada mesin – mesin bermotor
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pompa
merupakan salah satu alat dalam bidang
pengairan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Pompa merupakan sebuah
alat yang dapat mendistribusikan air ke berbagai tempat dengan lebih baik.
Pompa
memiliki berbagai jenis dan kriteria dan dapat dibedakan menjadi masing –
masing jenis tergantung dari alat atau sumber tenaganya, maupun tergantung pada
jenisnya itu sendiri secara umum. Sehingga dapat diklasifikasikan dengan
sedemikian rupa jenis – jenis pompa.
Pompa
memiliki banyak sekali fungsi yang dapat berpengaruh pada kehidupan manusia.
Pompa digunakan dalam mengambil air dari sumur, sumber, dan tempat – tempat air
yang sulit dijangkau lainnya, Pompa digunakan untuk mendorong air untuk
keperluan irigasi dan meniram tanaman, Pompa digunakan untuk keperluan
sirkulasi air, Pompa digunakan untuk keperluan mendorong pembuangan pada
saluran pembuangan, Pompa digunakan sebagai pendorong air dari elevasi yang
lebih rendah ke elevasi yang lebih tinggi, Pompa digunakan sebagai pendorong
minyak dan oli pada mesin – mesin bermotor, serta berbagai fungsi lain dari
pompa itu sendiri.
3.2 Kritik dan Saran
Makalah
ini kami buat untuk memberi pengetahuan kepada pembaca tentang pompa, jenisnya
dan apa fungsinya. Pada makalah ini, kami sadar bahwa banyak hal yang kurang
dan perlu dibenahi. Maka dari itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang
membangun yang bisa memperbaiki makalah ini sehingga menjadi makalah yang lebih
baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Bagus, Purnama. 2013. Pengertian Pompa. http://purnama-bgp.blogspot.com/2013/06/pengertian-pompa.html (Diakses pada tanggal 30 November 2014)
Anonymous. 2012. Jenis – Jenis Pompa Air Berdasarkan Tenaga Penggeraknya http://sanfordlegenda.blogspot.com/2012/12/Jenis-jenis-pompa-air-berdasarkan-tenaga-penggeraknya.html (Diakses pada tanggal 30 November 2014)
Apriyahanda, Onny. Macam – macam Pompa. http://artikel-teknologi.com/pompa-2-macam-macam-pompa/ (Diakses pada tanggal 30 November 2014)
Apriyahanda, Onny. Macam – Macam Pompa Positive Displacement. http://artikel-teknologi.com/macam-macam-pompa-positive-displacement/ (Diakses pada tanggal 30 November 2014)
Anonymous. 2013. Mengenal Pompa Berdasarkan Cara Kerjanya. http://uripgumulya.com/mengenal-pompa-berdasarkan-prinsip-dan-cara-kerjanya-bagian-2/ (Diakses pada tanggal 30 November 2014)
Priyantoro, Dwi. 1991. Hidraulika Saluran Tertutup. Malang :
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Artikel bagus, cuman gambarnya banyak yang ga nongon nih...
BalasHapusBTW..nice job..
Artikelnya sangat membantu, Terimakasih
BalasHapusJual Pompa KSB Centrifugal
Jual Pompa Multistage Horizontal – KSB
Pompa hot water KSB
Harga Pompa oli panas KSB
Jual Pompa Hot Water KSB
Jual Pompa KSB type Etanorm
Jual Pompa KSB Pump Cairan
Thanks and that i have a swell supply: How Much Budget For House Renovation complete house renovation cost
BalasHapus