Atap Jawa Tengah Part 2 (Start to Climbing)



Sekitar pukul 11.00 WIB, kami mulai perjalanan kami. Sambil mengikuti peta yang diberikan oleh pihak pos perijinan, kami menyusuri jalanan desa yang terus menanjak. Kemudian memasuki daerah ladang desa yang berada sedikit diatas dari desa itu sendiri. Ada beberapa pendaki lain juga yang mendaki bersama kami saat itu. Ada beberapa pula pendaki wanita yang ikut dalam beberapa rombongan tersebut. Memang gunung jawa tengah terkenal dengan banyaknya pendaki wanitanya. Hehehe

Istirahat Sebentaaar :-D

Setelah lepas dari perumahan penduduk dan daeah ladang, jalanan yang semula aspal pun berubah menjadi jalanan tanah dengan ukuran yang bervariasi. Tapi tentu saja dengan tanjakan yang cukup terjal masih menemani kami. Sepanjang perjalanan kami melihat pipa air yang suara airnya terdengar sangat menggoda. Rasa haus akibat lelahnya membawa tas carrier yang relatif sangat besar dan panasnya terik matahari, ditambah pula jalanan yang berdebu menjadi tantangan untuk kami dalam menaklukan gunung merbabu ini.

Perjalanan terus berlanjut, hingga kami sampai di pos 1. Terdapat Tanda jalan disini. Dan berdasarkan dari peta yang kami dapat, dengan sampainya kami di pos ini, kami sudah setengah jalan menuju camp ground dimana katanya sumber air ada di sini. Pos 1 gunung merbabu sepertinya telah memang benar – benar didesain sebagai tempat peristirahatan. Ada beberapa kayu yang sengaja dipersiapkan untuk tempat duduk. Disini juga menjadi areal yang cukup luas jika ingin mendirikan tenda serta ada sedikit air yang terkadang keluar dari pipa yang ada di pos ini.

Pos 1 Gunung Merbabu


Tak berlama – lama, kami segera melanjutkan perjalanan menuju pos 2. Ternyata jarak antara pos 1 dan pos 2 tidaklah terlalu jauh, walaupun jalannya yang benar – benar mengerikan. Jika pembaca pernah mendaki gunung semeru melalui jalur yang lama, setelah pos kalimati menuju arcopodo kita harus mendaki dengan kemiringan yang terjal dan beberapa kali harus berpegangan pada ranting dan akar. Begitu pula dengan jalur ini, hanya saja kali ini kita harus membawa carrier besar yang memberatkan punggung kita, menguras tenaga kita, dan mencucurkan keringat kita, tapi tentu saja kami tidak menyerah meski itu harus dijalani dengan berkali – kali istirahat.

Tidak lama sambil diiringi dengan suara air mengalir di dalam pipa yang menemani perjalanan kami, kami sampai di pos 2. Bersama dengan teman – teman pendaki lain yang berasal dari Unesa. Mereka membawa cukup banyak cewek juga ternyata. Kami sempat mengobrol di pos ini untuk sebentar. Pos 2 ini lebih kecil daripada pos 1. Tidak banyak ruang luas seperti yang ada di Pos 1, tetapi masih tetap ada beberapa kayu yang didesain seperti kursi yang dapat dimanfaatkan untuk beristirahat.

Kami kemudian melanjutkan perjalanan. Meninggalkan teman – teman Unesa yang masih beristirahat di pos 2. Perjalanan yang kami tempuh benar – benar melahkan. Karena jam sudah menunjukkan sekitar pukul 2 siang. Kami memutuskan untuk mengisi perut dengan roti dan susu yang kami bawa sebagai bekal. Disini aku mulai merasakan mual yang sebelumnya aku rasakan selama perjalanan menggunakan kendaraan terasa kembali. Mungkin masuk anginku yang belum benar – benar sembuh. Hingga kami memutuskan untuk tidak berlama – lama dan segera melanjutkan perjalanan menuju camp ground.

Kondisiku yang semakin melemah karena mual dan pusing yang aku rasakan, kemudian tenaga kami yang terkuras cukup banyak karena perjalanan menggunakan bis menuju jawa tengah seperti nya mulai berpengaruh pada pergerakan kami. Kami bergerak sedikit lebih lambat dari biasanya. Jeki dan Angga (teman – teman PPNS) mengatakan untuk jalan dulu saja dan mereka memutuskan untuk beristirahat kembali.

Tak lama kemudian sebuah banner bertuliskan “Gunung Bukan Tempat Sampah” menjadi sebuah ucapan selamat datang kami yang benar – benar menyenangkan hati. Kami akhirnya sampai juga di camp ground. Banyak tenda disana sini menyebar di daerah camp ground ini. Camp ground ini memiliki daerah luas dengan pepohonan yang cukup banyak juga. kami memilih untuk membangun tenda kami di sebuah tempat luas yang datar di bawah sebuah pohon yang bisa digunakan untuk mengurangi angin yang mungkin berhembus selama kami beristirahat.

Untuk teman – teman dari PPNS membawa sebuah tenda dengan ukuran kapasitas 5 orang. Sedangkan untuk tendaku sendiri memiliki kapasitas 2 orang. Sehingga karena rombongan kami yang berjumlah 6 orang, kami memutuskan untuk mendirikan kedua tenda yang kami bawa tersebut. Saat itu sudah cukup sore, tapi matahari masih belum benar – benar tenggelam, hanya saja bersembunyi dibalik tebalnya kabut yang menyelimuti camp ground kami sore itu.

Membagi tugas adalah jalan terbaik untuk kami segera bisa beristirahat. Aku ikut dalam tim yang membantu mendirikan tenda, kemudian ada yang bagian mengambil air, dan ada pula yang sudah mulai memasak untuk mengisi perut kami dan mempersiapkan untuk makan malam. Sedikit dibumbui percakapan tentang pembagian tidur di tenda yang tidak berlangsung lama, akhirnya aku memutuskan untuk tidur di tendaku sendiri. Kemudian aku mempersilahkan untuk sebagian barang – barang dan tas carrier boleh dimasukkan tendaku untuk menghemat tempat di tenda teman – teman PPNS asalkan ditata dengan baik. Karena tugasku sudah selesai, aku yang masih kurang enak badan memutuskan untuk tidur dahulu selagi yang lain memasak.

Sekitar pukul 18.00 aku dibangunkan karena masakan sudah siap, kami semua pun makan masakan tersebut untuk beristirahat, bersiap – siap untuk perjalanan malam dimana kami merencanakan untuk sampai puncak pada keesokan harinya. Setelah makan malam, kami menyempatkan untuk sholat yang kemudian kami segera untuk tidur, beristirahat karena jalan yang kami tempuh akan sangat – sangat jauh untuk perjalanan selanjutnya.

Lihat Juga
http://anadventureinmylife.blogspot.co.id/2015/09/atap-jawa-tengah-part-1-awal-perjalanan.html
http://anadventureinmylife.blogspot.co.id/2015/09/atap-jawa-tengah-part-2-start-to.html
http://anadventureinmylife.blogspot.co.id/2015/09/atap-jawa-tengah-part-3-perjuangan.html
http://anadventureinmylife.blogspot.co.id/2015/10/atap-jawa-tengah-part-4-turun-hingga.html
http://anadventureinmylife.blogspot.co.id/2015/10/atap-jawa-tengah-part-5-wisata-jogja.html
http://anadventureinmylife.blogspot.co.id/2015/10/atap-jawa-tengah-part-6-sampai-jumpa.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyusuri Lembah Shosenkyo, Jungle Track, Air terjun, dan Rope Way

Kawaguchiko, Fuji, dan Momiji

Mengapa Analisa Keruntuhan Bendungan Cirata dan Jatiluhur Begitu Kompleks? Bahkan Bisa Membutuhkan Ratusan Skenario yang Perlu untuk Dimodelkan