Dandelion
Dandelion, putih dan berterbangan bibitnya dari bunganya. Aku mungkin salah jalan, salah melangkah. Terlalu cepat tersenyum. Kini mungkin aku sedang di pantai. Gelombang pertama yang terjadi masih bisa kutahan. Tapi datang pula gelombang kedua, membuat tubuhku terhempas. terjatuh, terluka dalam. Sosok itu, ada temani aku yang sedang menggelepar di tanah. membuatku terasa nyaman. aman. Perih itu kini semakin menjadi, apa kalian seperti dandelion? Satu demi satu pergi. terhempas, menyisakan aku yang tertatih berusaha tegap berdiri. Hingga layu dan terbunuh waktu. Sosok itu masih menemani. Menjaga mimpi, menjaga malam. Sempat kupaksa diri ini, tersenyum di tengah dingin, ketika rembulan dan bintang tak tampak. Aku takut, ketika aku telah sendiri, mereka lepas dari dandelion itu, Aku hanya tersisa sebatang tubuh yang kemudian layu dan mati. Mungkin ini yang terjadi ketika cinta itu kuanggap tak salah. Sahabatku itu bilang tak masalah. Berikanku harapan tentang dirimu. Tapi dirimu bilan...