Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2014

Rabu, 24 jam ++

“ biasakanlah anda menderita karena perjuangan, kemudian anda pasti akan terbiasa dengan kesuksesan.” Mungkin memang butuh lebih dari kesabaran. Yah baru beberapa bulan sih. Ada juga yang bilang kalau berat – beratnya itu pas masih menjadi maba gini. Ada juga yang bilang hidup di teknik memang perlu sebuah perjuangan yang lebih. Tapi memang benar – benar butuh suatu perjuangan ekstra keras disini. Aku ceritakan bagaimana sibuknya beberapa hari dalam seminggu ku. Dan masih harus terbebani berbagai masalah yang lain. Jika pada masa – masa SMA, senin selasa adalah hari yang paling menyedihkan. Bahkan ada band namanya Monday is doomsday. Mungkin sebegitu terkutuknya hari senin itu. Bagaimana tidak, ketika setelah asik – asiknya liburan pada hari minggu, tiba – tiba dihantam dengan hari senin yang kategorinya kelas berat, entah bertemu dengan fisika dan kimia bersamaan, atau kombinasi pelajaran lain yang termasuk pelajaran “kelas berat”. Belum lagi masih harus mengikuti upacara

Malam Sabtu Paralayang

Saat itu sekitar pukul 8 malam. Seperti malam – malam biasanya, hidupku mungkin kali ini dipenuhi dengan gambar – gambar yang berhubungan dengan air. Kami berlatih menggambar bangunan air bersama dengan asisten dosen seperti malam – malam sebelumnya. Asistensi, begitu kami menyebutnya. Hanya saja kali ini kami melakukan asistensi sembari menunggu apakah besok POMPA sebuah ospek mahasiswa di tingkat jurusan akan terlaksana? Banyaknya sih harapan agar kegiatan tersebut tidak terlaksana. Hehe. Males banget sebenarnya harus datang pada sebuah acara yang isinya hampir 80% disuruh tunduk. KPRI   Ketika jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, itu sudah waktunya bahwa asistensi selesai. Beberapa saat setelah pengumuman bahwa POMPA pada keesokan harinya tidak jadi. Segera aku dan beberapa temanku membuat acara bermain. Yah kami sudah lama ingin pergi ke tempat yang namanya paralayang, gunung banyak yang terletak di daerah kota batu kabupaten malang. Karena jadi mahasiswa Malang, dan