Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Tentang Teknik

Maaf, Kepada Hidrologist: Jangan Percaya Peta Global dari GIS Enthusiast

 Akhir Akhir ini aku menemukan banyak GIS Anthusiast yang kemudian mereka menerbitkan kode GEE (Google Earth Engine) untuk pembuatan Peta tata guna lahan baik skala global maupun skala regional seperti peta Tata guna lahan Nasional Indonesia. sebuah terobosan, namun maksud dan tujuan para GIS Anthusiast ini sangat berbeda dengan kebutuhan para Hidrologist dan Hidraulic engineer dalam pembuatan model. sehingga Peta global yang mereka buat tidak bisa kita gunakan. ESRI Sentinel-2 Global LULC 10 m Resolution Source:  Esri | Sentinel-2 Land Cover Explorer (arcgis.com) Pembuatan peta Tata Guna Lahan mempunyai banyak fungsi yang disesuaikan dengan kegunaannya. dari pengamatan perubahan tata guna lahan hingga berbagai analisa lainnya. untuk analisa hidrologi, penggunaan tata guna lahan atau tutupan lahan bisa digunakan sebagai dasar pembuatan basemap untuk model hidrologi. begitu pula dengan analisa hidrolika yang terkadang menggunakan input jenis tutupan lahan dalam penentuan basemap model h

Penggunaan Krib (Groynes) pada Sungai untuk Menghindari Gerusan (dengan Studi Kasus)

 Kerusakan pada struktur bangunan umumnya sangat bervariasi dan bergantung pada lokasi. akhir - akhir ini aku lebih sering menggunakan bangunan Krib atau yang secara global disebut Groyne sebagai bangunan proteksi. Bangunan yang seringkali dianggap remeh namun terkadang sangat perlu untuk dikonstruksi. dengan berkembangnya pemodelan hidrolika yang bisa dilakukan saat ini sangat membantu dalam desain groyne dengan lebih spesifik. Apa itu Krib/Groynes? Krib atau Groyne merupakan bangunan yang psosisinya melintang sungai dengan tujuan untuk menjaga kecepatan air sehingga membatasi pergerakan sedimen. cara ini dapat menghindari terjadinya erosi pada suatu sungai. umumnya diaplikasikan pada belokan sungai karena pada belokan sungai, distribusi aliran berbeda antara sisi belokan dalam dan sisi belokan luar dari sungai. Kecepatan aliran pada sisi belokan luar akan cenderung lebih cepat daripada kecepatan aliran pada sisi belokan dalam dan menyebabkan terjadinya erosi pada sisi belokan luar. m

Terkurungnya Gorontalo dan Potensi Banjir yang Menghantui

 Dari keseluruhan data yang pernah aku kumpulkan untuk melakukan analisa, mungkin Gorontalo menjadi salah satu lokasi yang mempunyai data terlengkap mengenai data hidrologi. Gorontalo menjadi salah satu lokasi yang sangat aku rekomendasikan untuk melakukan studi. Gorontalo dengan topografi yang sangat uniknya memberikan pandangan pandangan yang cukup berbeda tentang bagaimana gorontalo dan pengelolaan banjir masa depannya. begini sedikit ulasanku tentang lokasi ini: Terkurung DAS Bone Sungai utama yang mengalir adalah sungai Bone. Begitu sebutan sungai yang ada dan membelah kota gorontalo. Disebut terkurung karena hanya bagian paling hilirnya saja yang menyentuh laut sedangkan bagian lainnya yang dekat dengan laut tertutup perbukitan. Agak susah menjelaskan dengan kata - kata namun perhatikan gambar berikut. DAS Bone (Diolah dengan ARCGIS Pro) seperti yang aku tunjukkan diatas, bagian bawah dari DAS tidak menyentuh laut namun hanya bagian outletnya saja (sekitar pin hijau) yang k

Konsep Toilet sebagai Informasi Kesehatan Masyarakat

 Setelah kita mengetahui bahwa septic tank bukan solusi jangka panjang untuk mengatasi black water dan grey water. selanjutnya aku ingin menjelaskan tentang sistem terpusat dan bagaimana di jepang, hal ini digunakan sebagai deteksi untuk Covid 19. bagaimana? dan mengapa di Indonesia yang menggunakan septic tank sangat sulit untuk dilakukan? Waste Water Based-Epidemiology (WBE) Istilah ini menjadi penting untuk mengetahui dasarnya terlebih dahulu.  Waste Water Based Epidemiology (WBE) adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk pemantauan dan analisa sampel limbah (black water dan atau grey water) untuk mendeteksi keberadaan zat - zat kimia atau biologis yang berasal dari aktifitas manusia. Hal ini sangat berkesinambungan dengan post sebelumnya yang menjelaskan jika sistem limbah manusia tidak menggunakan sistem septic tank dan diubah menjadi terpusat, maka seluruh limbah akan masuk ke dalam Waste Water Treatment Plan (WWTP) untuk mengolah semua limbah tersebut dan akhirnya dib

Sistem Waste Water Treatment Plan, Pipa Terpisah dan Tergabung

 Salah satu pembahasan di perkuliahan adalah waste water management. sebuah pembahasan yang selalu berdampingan dengan ketersediaan air. aku akan terus terang di awal, sektor ini tidak pernah menjadi bagian dari perhatianku sampai penjelasan di kampus mengenai berbagai data dari penduduk hingga penanganan pandemi bisa selesai dan diprediksi dari waste water. bagaimana bisa? pada bagian ini aku akan menjelaskan bagaimana di negara maju pengumpulan waste water tidak dilakukan menggunakan septic tank seperti di Indonesia pada umumnya. Namun menggunakan pipa pengumpul. ada 2 cara yang aku jabarkan sebagai berikut:

Meluruskan Konsep Parkir Air di Jakarta. Konsepnya Benar, Semacam Retarding Basin, Tapi....

Tahun poltik nyatanya sangat ganas dengan pembodohan dan berita yang simpang siur. namun kita sebagai masyarakat umum perlu untuk memfilter berita yang ada dan masuk dengan berbagai sudut pandang. Salah satu yang sering muncul di lama instagramku adalah sebuah berita tentang bagaimana taman yang menjadi lahan parkir untuk air/secara khusus banjir.  Disclaimer, postingan ini bukan untuk tujuan politik dalam menjatuhkan paslon tertentu. postingan ini murni pandangan teknik dan engineering. segala bentuk perbedaan pendapat silahkan kirimkan ke email yuanggarizq@gmail.com. akan aku tanggapi secara ilmiah selama disampaikan dengan cara yang baik.  Narasi Parkir Air di Indonesia (Jakarta) Selama periode Anies Baswedan menjadi gubernur DKI Jakarta, terdapat banyak video yang muncul berdasarkan pernyataannya yang mengatakan taman yang menjadi lahan banjir dan menjadi daerah resapan. aku akan menjabarkan narasinya dulu. jadi dari beberapa netizen mengatakan bahwa di jakarta permasalahan banjir

Dari Perspektif Segi Air Minum, Indonesia Jauh dari Kata Baik - Baik Saja!!

Ini adalah Lanjutan dari artikel sebelumnya.  Bagian 3. Di Indonesia, Parameternya Air Bersih. Lah Bukan Air "MINUM"? Disinilah letak kebingunganku muncul karena dari beberapa parameter yang membedakan adalah tujuan dan target yang berbeda antara Jepang dan Indonesia. MDGs yang dituju dari bagian sebelumnya menunjukkan kalimat " Akses  terhadap air minum layak" dimana kata ini menjadi kunci. Aku kemudian bisa bandingkan dengan apa arti dari Penetration Rate untuk ketersediaan air. mari kita tanya chat GPT. Source: Chat GPT jadi kuncinya adalah pada kalimat " has access to improved water sources"  yang artinya akses terhadap sumber air dan kita tahu bahwa sumber air di jepang dengan 97% adalah air minum. artinya penetration rate on water supply  bisa diartikan Akses terhadap Air Minum. namun sesuai SDGs di Indonesia, ini terbagi menjadi 2 Akses Layak dan Akses Aman. aku akan mengutip dari artikel yang ditulis oleh BAPPEDA Kabupaten Agam Oleh Liza San

Dari Perspektif Segi Air Minum, Indonesia Jauh dari Kata Baik - Baik Saja!

Aku akan memulai pembahasan kali ini dengan disclaimer bahwa bahan yang aku kumpulkan pada pembahasan kali ini menggunakan pendekatan internet dan pengolahan data yang aku lakukan berdasarkan berbagai sumber yang aku kumpulkan. Pembahasan kali ini membahas tentang AIR MINUM.

Hujan Jam - Jaman, Standar yang tidak Pernah Menjadi Standar (Bagian II)

 Bagian II ini aku akan membawa pembahasan pada perbandingan antara data yang didapatkan dari pencatatan yang kemudian dibawa ke perhitungan hujan jam - jaman dengan nilai hujan pada kala ulang tertentu. Seperti yang kita ketahui bahwa hujan badai yang bisa terjadi salah satunya adalah akibat adanya typhoon (siklon) di suatu tempat tertentu dan menyebabkan areal tersebut terguyur hujan dengan intensitas yang tinggi. sehingga akibat hal tersebut lah setelah siklon melewati suatu areal tertentu, umumnya areal tersebut terkena bencana banjir. Seperti dilansir dari beberapa media ketika siklon Seroja menghantam NTT menyebabkan banyak orang mengungsi, rumah rusak akibat angin dan banjir. tentu saja hal ini merupakan sesuatu yang cukup jarang terjadi. mungkin beberapa tahun sebelum ini, jika kita mengacu pada climate change, maka dampak dari siklon yang terus meningkat membuktikan bahwa peningkatan ini nyata terjadi. artinya hal ini akan menjadi sebuah tantangan tersendiri untuk pemban

Hujan Jam - Jaman, Standar yang tidak Pernah Menjadi Standar (Bagian I)

Satu minggu sekali aku melakukan seminar disini dan mendapatkan berbagai ilmu baru dari berbagai bidang studi dan berbagai penelitian yang sedang dan telah dilakukan. aku tidak akan membahas tentang bagaimana masing - masing dari mereka melakukan penelitiannya dan bagaimana susahnya dalam berkomunikasi. namun sepertinya researcher lebih takut dengan pertanyaan daripada yang aku kira. berbeda dengan kehidupan sebagai praktisi khususnya konsultan, kami ada batas waktu terkait dengan kontrak dan dituntut untuk berfikir dinamis. namun yang aku pahami researcher punya kendali pada waktu yang cukup, aku rasa 1 penelitian dilakukan selama 2 sampai 3 tahun bisa memberkan lebih dari 2 model dan analisa yang tidak pernah bisa dilakukan selama menjadi konsultan.  Sebagai disclaimer, hal ini mungkin bisa menjadi berbeda pada masing - masing orang dan instansi. namun aku cukup terkejut ketika dalam kelas hanya 2 orang yang terbiasa menghitung statistik dalam hidrologi dan bukan hanya itu, aku menja

Akhir - Akhir ini Desain Peredam Energi pada Bendung Seringkali Asal, Begini Contoh Kasus yang Seringkali Terjadi

 Perencanaan bendung membutuhkan perhitungan hidrolika yang cukup sehingga bendung yang direncanakan bisa memberikan fungsi yang bertahan lama. pada kondisi banjir, salah satu musuh dalam desain bendung adalah lompatan hidrolis yang bisa memberikan kerusakan baik pada tubuh bendung maupun lantai olak. pada postingan kali ini, aku sedikit membahas tentang beberapa desain bendung yang akhir - akhir ini aku rasa minim perhitungan hidrolika dan pendekatan hidrolika yang diperlukan. Bahkan dari beberapa bendung terakhir yang sedang direncanakan atau bahkan sedang dalam masa konstruksi, perhitungan hidrolika yang dilakukan kurang matang. sebagai disclaimer, aku memberikan akses untuk diskusi sebesar - besarnya untuk segala jenis pembahasan mengenai detail ini karena memang permasalahan yang aku bahas adalah desain pada aliran tenggelam di bendung.

Transisi dari Praktisi ke Akademisi? Berikut 3 Hal Utama yang Perlu Diperhatikan

Mohon maaf sebelumnya bahwa pada beberapa bulan ini sedikit kendor untuk menulis karena perpindahan dan adaptasi di negara baru. sekarang aku di jepang dan menjadi akademisi kembali setelah vakum selama 5 tahun menjadi praktisi. mungkin segudang pengalaman yang bisa aku sajikan namun sedikit berbeda dengan bagaimana akademisi yang kali ini aku sebut researcher bekerja. Seminggu aku datang, tentu saja banyak hal yang berbeda dan kebanyakan disini tidak ada pengalaman kerja sehingga mereka berlanjut dari S1 ke S2 dan kemudian ke S3. Sehingga aku membuat tulisan ini sebagai pengingat dan saran untuk kalian yang ingin berlanjut studi khususnya untuk kalian yang bekerja penuh menjadi seorang praktisi sepertiku.  1. Kontribusi yang Berbeda Memunculkan Alur Berfikir yang Berbeda disini merupakan penjelasan dari senseiku. pada dasarnya pola pikir dari seorang praktisi khususnya di engineering cukup sederhana dan dengan alur yang cukup sederhana. bagaimana kemudian kita memberikan timbal

Bendungan dengan Inti Aspal Tidak Selalu berakhir "Murah". Mengulas Penambahan Pasir Bulat Alami pada Campuran Material Aspal Beton

Melanjutkan dari Bendungan dengan Inti Aspal Beton yang aku rasa perlu ditulis selanjtunya sebagai catatan dari pembangunan Bendungan Tamblang adalah rekomendasi dari expert inti aspal terkait dengan campuran aspal beton yang meminta untuk: " komposisi agregat di tambahkan pasir bulat alami sebanyak 15% dari total agregat agar lebih fleksibel". Rekomendasi yang disampaikan dikarenakan kurang memuaskan sampel hasil uji awal. aku tidak akan membahas bagaimana sampel tersebut, tapi ulasan kedua ini tentang bagaimana penambahan Material pasir bulat alami ini bisa mempengaruhi murah dan tidaknya biaya dari inti aspal beton.  Hasil Aspal Beton Apa itu Pasir Bulat Alami? Material pasir bulat alami adalah material pasir yang merujuk pada jenis pasir yang terdapat di sungai dan telah mengalami proses abrasi yang cukup lama sehingga memiliki bentuk butiran yang membulat atau melengkung. jadi butir material pasir bulat alami ini akibat dari berbagai proses fisik yang membent

Mengapa Analisa Keruntuhan Bendungan Cirata dan Jatiluhur Begitu Kompleks? Bahkan Bisa Membutuhkan Ratusan Skenario yang Perlu untuk Dimodelkan

 Selain investasi dalam hal pemanfaatan sumber daya air, bendungan juga bisa menjadi investasi dalam bencana. Bagaimana terbaru ini Bendungan Kakhovka di Ukraina runtuh memberikan gambaran potensi yang sangat luar biasa dari bahayanya ketika terjadi keruntuhan. Namun jika pemantauan dan pengelolaan waduk dan bendungan dilakukan dengan benar, maka potensi tersebut bisa diminimalisir. pada kondisi terbutuknya terdapat dokumen Rencana Tindak Darurat yang dimiliki oleh masing - masing bendungan dan pengelolanya sebagai acuan ketika terjadi kondisi darurat. Setiap bendungan itu unik, begitu pula dengan kompleksnya. aku akan sedikit mengulas tentang betapa rumitnya Dam Break Analysis pada Bendungan Cirata dan kemungkinan - kemungkinan yang perlu untuk dimodelkan ketika terjadi keruntuhan pada bendungan tersebut. pada model kali ini aku menggunakan data sekunder untuk keperluan tertentu walaupun pada akhirnya pendalaman perlu untuk dilakukan lebih lanjut. Areal Genangan Keruntuhan Bendu

Bendungan dengan Inti Aspal Tidak Selalu Berakhir "Murah". Mengulas Asphaltic Concrete Cores for Embankment Dams Karya Kaare Hoeg, 1993 Sub Bab 6.2

 Bendungan dengan inti aspal menjadi salah satu alternatif tipe bendungan yang bisa diimplementasikan dan bahkan di Indonesia sendiri, Bendungan dengan inti aspal telah dilaksanakan di Bendungan Tamblang dan selesai pada tahun 2023 yang lalu. Tapi aku tidak akan membahas secara spesifik tentang bendungan Tamblang, namun aku akan sedikit mengulas dari diskusi dan pernyataan yang menyatakan bendungan Inti Aspal menjadi lebih "Murah". tentu saja dari kacamata engineering, terkadang akan memberikan konflik terhadap politik, sehingga harap bijak dalam membahas ulasan ini dan cermati dengan seksama. Skema Bagaimana Ketersediaan Material Bisa Mempengaruhi Harga Aspal Concrete pada Bendungan Inti Aspal BAB 6.2. Karya Kaare Hoeg, 1993 Merujuk langsung pada buku karya Kaare Hoeg tentang Asphaltic Concrete Cores for Embankment Dams yang diterbitkan pada tahun 1993, terdapat pembahasan yang cukup detail dari penggunaan dan bahkan proses desain untuk bendungan dengan int