Oke, kita sampai di kampung terakhir dimana kita menitipkan sepeda motor kita di rumah kepala desa disini. Dengan jaminan KTP aku (Kartu Tanda Pelajar). Akhirnya kita bisa segera berangkat dan untungnya lagi, kita sampe sini hujan udah reda. Pukul 16.00 Kita jalan ke pos rumah mbah citro. Jalanan masih lebar dan cukup nyaman. Mungkin memang awal menuju pos mbah citro memang cukup enak dan dekat. Beberapa kali Gahtan dan teman – teman yang lain bergurau. Sesekali aku ingatkan kalau jalan masih cukup lama dan ini masih belum yang sulit. Tapi mau gimana lagi, terserah mereka sajalah. Dari kejauhan tampak sebuah rumah besar yang berada sedikit lebih tinggi dari posisi kami berada. “Itu rumahnya mbah citro!” Aku menunjuk pada rumah itu. Mereka mulai bertanya – tanya gimana mbah Citro itu? Apa mbah Citro itu sakti? Tapi manakutahu juga? Ketemu aja belom tahu, kali aja bisa di add di facebook.:P Dari arah rumah mbah citro itu, tampak gunung Lamongan
Semua hal tentang Teknik Sipil, Khususnya Sumber Daya Air. Aku juga suka Berpetualang dan menjelajah Kuliner