Langsung ke konten utama

Ekonomi Teknik (Tugas Hitung Ulang Bendungan Tugu)



BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
            Dalam setiap proyek pembangunan, selalu dihadapkan pada berbagai macam pilihan rencana, desain, dan metode serta prosedur pelaksanaan. Setiap pilihan tersebut memiliki beragam konsekuensi, mulai dari waktu, biaya, dan manfaat proyek tersebut. Sehingga, diperlukan analisa ekonomi yang memudahkan kita untuk menentukan pilihan mana yang lebih efektif untuk digunakan dalam suatu proyek.
Pembangunan Bendungan Tugu merupakan salah satu proyek pembangunan yang sedang berjalan sampai saat ini. Bendungan tugu ini dibangun dengan tujuan untuk mengatasi masalah kekurangan air irigasi, dan air bersih untuk kebutuhan sehari – hari bagi masyarakat Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Selain untuk penyediaan air, bendungan tersebut dapat digunakan sebagai kawasan pariwisata dan pengendalian banjir. Proyek pembangunan Bendungan Tugu menghabiskan dana sebesar Rp 500.398.007.358,- serta biaya administrasi sebesar Rp 70.055.721.030,-.
Dengan adanya kebutuhan pemenuhan air bersih untuk masyarakat di Kabupaten Trenggalek, dan besarnya biaya pembangunan Bendungan Tugu maka diperlukan analisa ekonomi air bersih untuk mengetahui kelayakan Bendungan Tugu dilihat dari manfaat air bersih untuk masyarakat di sekitar Kabupaten Trenggalek.

1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana kelayakan Bendungan Tugu dilihat dari kondisi :
1. Kondisi Normal (biaya dan manfaat tetap),
2. Kondisi biaya dan manfaat tetap, dan waktu pelaksanaan terlambat 2 tahun,
3. Kondisi biaya tetap dan manfaat turun 10%, dan waktu pelaksanaan terlambat 2 tahun,
4. Kondisi biaya tetap dan manfaat naik 10%, dan waktu pelaksanaan terlambat 2 tahun.


1.3 Tujuan
            Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu:
1. Mahasiswa dapat mengerti bagaimana cara menganalisa ekonomi.
2. Mahasiswa dapat mengetahui apakah Bendungan Tugu layak digunakan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat di sekitar Kabupaten Trenggalek.
3. Mahasiswa dapat mengetahui apakah Bendungan Tugu masih layak digunakan jika pembangunan telat selama 2 tahun.
             































BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Asumsi Dasar
            Beberapa asumsi dasar akan digunakan terhadap analisa ekonomi Bendungan Tugu ini antara lain:
a. Umur ekonomi bendungan dan umur fasilitas air bersih diperkirakan 30 tahun.
b. Sesuai dengan ekonomi internasional, maka pajak dan subsidi, pembayaran transfer serta bunga bank tidak termasuk dalam analisa ekonomi.
c. manfaat dari proyek diperkirakan setelah pelaksanaan proyek selesai setelah 2 tahun keterlambatan yaitu tahun ke tujuh.

2.1. Evaluasi Proyek
            Evaluasi Proyek mencakup evaluasi kelayakan proyek dengan memperhitungkan besarnya nilai EIRR (Economic Internal Rate of Return), NPV (Net Present Value), BCR (Benefit Cost Ratio).

2.1.1. Economic Internal Rate of Return (EIRR)
            EIRR merupakan nilai suku bungan, dimana pada kondisi ini NPV = 0 atau BCR = 1. Nilai EIRR sangat bermanfaat untuk menilai apakah dengan suku bunga pinjaman tertentu proyek tersebut layak atau tidak secara ekonomi. Dalam analisis ini diasumsi bahwa nilai suku bunga pinjaman adalah 12%, dengan demikian jika nilai EIRR > 12% proyek dapat dikatakan layak secara ekonomi.
            EIRR dihitung atas dasar penerimaan bersih dan total nilai untuk keperluan investasi. Nilai EIRR sangat penting diketahui untuk melihat sejauh mana kemampuan proyek ini dapat dibiayai dengan melihat nilai suku bunga pinjaman yang berlaku.

2.1.2. Net Present Value (NPV)
            NPV merupakan selisih antara benefit dan cost pada kondisi nilai present biaya, yang mana dalam analisis ini dapat digunakan sebagai indikator sejauh mana suatu proyek menguntungkan secara ekonomi, maupun finansial ditinjau pada berbagai suku bunga.
            Langkah yang harus dilakukan untuk perhitungan ini tidak banyak berbeda dengan langkah untuk perhitungan EIRR.
            Dalam evaluasi suatu proyek, nilai NPV pada suku bunga pinjaman yang berlaku harus mempunyai harga > 0. Jika NPV = 0 berarti proyek tersebut mengembalikan persis seperti nilai investasi. Jika NPV < 0 proyek tersebut dari segi ekonomi maupun finansial tidak layak untuk dibangun.

2.1.3. Benefit Cost Ratio (BCR)
            Analisis BCR merupakan suatu analisis yang diperlukan untuk melihat sejauh mana perbandingan antara Benefit dan Cost pada kondisi nilai present. Ini berarti bahwa jika nilai BCR pada suku bunga berlaku > 1, maka proyek dapat dibangun.
Secara umum rumus untuk perhitungan BCR ini adalah :
Sebagai ukuran dari penilaian suatu kelayakan proyek dengan metode BCR ini adalah jika BCR > 1 maka proyek dikatakan layak dikerjakan dan sebaliknya jika nilai BCR < 1 proyek tersebut tidak layak untuk dilaksanakan.
Perhitungan analisa ekonomi didasarkan pada tingkat suku bunga sebesar 12% dan umur rencana bendungan selama 30 tahun.



           















BAB III
ANALISA EKONOMI
3.1. Analisa Sensitivitas
            Tujuan analisis sensitivitas adalah untuk melihat kepekaan dari hasil analisis ekonomi dengan mempertimbangkan beberapa kemungkinan yang akan terjadi dengan hasil proyek jika terdapat kemungkinan terjadinya perubahan dalam dasar - dasar perhitungan biaya maupun manfaat proyek. Terdapat 2 hal yang diperhatikan dalam analisis ini, yaitu:
1. Terdapatnya perubahan biaya pada harga air,
2. Mundurnya waktu dalam pelaksanaan proyek, yaitu selama 2 tahun.
            Untuk maksud tersebut, maka analisis sensitivitas di dalam studi Bendungan Tugu ditinjau dari berbagai keadaan sebagai berikut:
1. Kondisi Normal (biaya dan manfaat tetap),
2. Kondisi biaya dan manfaat tetap, dan waktu pelaksanaan terlambat 2 tahun,
3. Kondisi biaya tetap dan manfaat turun 10%, dan waktu pelaksanaan terlambat 2 tahun,
4. Kondisi biaya tetap dan manfaat naik 10%, dan waktu pelaksanaan terlambat 2 tahun.
            Rekapitulasi hasil analisa kelayakan ekonomi disajikan pada tabel 3.4, dan analisa kelayakan ekonomi disajikan pada tabel 3.1 – 3.3.

3.2. Kondisi Normal (Biaya dan Manfaat Tetap)
            Kondisi Normal menunjukkan kondisi ekonomi yang semuanya berjalan sesuai dengan perencanaan dan kondisi sesuai dengan rencana. Kondisi normal menjadi acuan awal dalam perencanaan dengan lama pekerjaan selama 4 tahun dan usia guna waduk terhitung selama 30 tahun.

3.2.1. Perhitungan Manfaat
            Pada kondisi normal, manfaat terdiri dari 3 manfaat utama bendungan yaitu sebagai pengendalian banjir dengan nilai manfaat sebesar Rp24.469.300.000 yang terhitung atas kerugian banjir ketika banjir tersebut terjadi. Manfaat sebesar Rp4.296.105.000 dari sektor pertanian dan terakhir produksi air bersih dengan debit 400 lt/dt sehingga dalam setahun akan menjadi 12614400 m3/tahun yang kemudian dijual dengan harga Rp1500 per m3 air. Berikut adalah Tabel perhitungan manfaat proyek.

Tabel 3.1. Manfaat Proyek Bendungan Tugu Kondisi Normal
Manfaat
Satuan
Jumlah
Harga Satuan
Harga Total
Pengendalian banjir



Rp24,469,300,000
Air Bersih
(m3/tahun)
12614400
Rp1,500
Rp18,921,600,000
Pertanian



Rp4,296,105,000
Total
Rp47,687,005,000
     Sumber: Hasil Perhitungan

            Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa total manfaat pada keadaan normal dari pembangunan proyek bendungan Tugu sebesar Rp47.687.005.000 per tahun.

3.2.2. Perhitungan Biaya
            Perhitungan biaya dilakukan sesuai dengan data perencanaan Bendungan Tugu yang telah ada dengan nilai sebesar Rp502.589.914.159 . Dana tersebut akan keluar sesuai dengan tahun perencanaan sehingga untuk kondisi normal akan keluar selama 4 tahun berangsur – angsur. Biaya perencanaan disajikan dalam Tabel berikut

Tabel 3.2. Biaya Pembangunan Proyek Bendungan Tugu Kondisi Normal
Tahun Ke-
Investasi
1
Rp59,796,312,458
2
Rp188,481,834,875
3
Rp171,397,999,671
4
Rp82,913,767,155
Total
Rp502,589,914,159.00
                                         Sumber: Laporan Akhir Bendungan Tugu

            Biaya berikutnya berasal dari operasi dan pemeliharaan yang akan terus dilakukan selama usia guna waduk tersebut yaitu selama 30 tahun yang bernilai sebesar Rp2.050.476.422.

3.2.3. Analisa Kelayakan Ekonomi
            Untuk mengetahui kelayakan ekonomi dari proyek pembangunan Bendungan Tugu berdasarkan kondisi normal dan ketahanannya terhadap bunga yang ada, maka dilakukan analisa ekonomi berdasarkan data biaya dan manfaat dari proyek pembangunan ini. Kemudian diuji dengan berbagai jenis bunga sehingga akan diketahui sampai berapa persenkah batas bunga yang masih dalam batas layak pembangunan bendungan ini.

Contoh Perhitungan:
Tingkat suku bunga 3%
∑ Investasi tiap tahun              = Rp59.796.312.458 + Rp188.481.834.875 + Rp171.397.999.671                                             + Rp82.913.767.155
                                                = Rp502.589.914.159
Biaya O & P x (p/a,i,30)                      = Rp2.050.476.422 x
                                                = Rp2.050.476.422 x
                                                = Rp38.475.361.501
Manfaat x (p/a,i,30)                 = Rp53.994.205.000 x
                                                = Rp53.994.205.000 x
                                                = Rp1.013.153.106.286
Benefit/Cost Ratio                   =
                                                =
                                                = 1,872515 àJika nilai b/c > 1, maka bendungan tersebut                                                         dianggap layak untuk dibangun.
Net Present Value                    = Manfaat – Biaya
                                                = Rp1.013.153.106.286 – (Rp38.475.361.501 +                                                                                    Rp502.589.914.159)
                                                = Rp472.087.830.626 à Jika nilai NPV > 0, maka bendungan                                                              tersebut dianggap layak





Tabel 3.3 Analisa Kelayakan Ekonomi (Kondisi Normal)
Tingkat Suku Bunga
3%
4.00%
5%
6%
7%
8%
9%
10%
Manfaat (Rp)
47,687,005,000.00
47,687,005,000.00
47,687,005,000.00
47,687,005,000.00
47,687,005,000.00
47,687,005,000.00
47,687,005,000.00
47,687,005,000.00
(P/A,i,30)
19.60044135
17.2920333
15.37245103
13.76483115
12.40904118
11.25778334
10.27365404
9.426914467
PV Manfaat (Rp)
934,686,344,634.37
824,605,278,468.95
733,066,148,981.22
656,403,571,945.23
591,750,008,963.05
536,849,970,572.64
489,919,791,717.85
449,541,317,321.84
Cost (Rp)
502,589,914,159.00
502,589,914,159.00
502,589,914,159.00
502,589,914,159.00
502,589,914,159.00
502,589,914,159.00
502,589,914,159.00
502,589,914,159.00
Biaya O&P (Rp)
2,050,476,422.00
2,050,476,422.00
2,050,476,422.00
2,050,476,422.00
2,050,476,422.00
2,050,476,422.00
2,050,476,422.00
2,050,476,422.00
(P/A,i,30)
19.60044135
17.2920333
15.37245103
13.76483115
12.40904118
11.25778334
10.27365404
9.426914467
PV O&P (Rp)
40,190,242,847.88
35,456,906,571.45
31,520,848,378.97
28,224,461,728.94
25,444,446,366.41
23,083,819,309.07
21,065,885,383.00
19,329,665,846.77
B/C Ratio
1.72
1.53
1.37
1.24
1.12
1.02
0.94
0.86
NPV (Rp)
391,906,187,627.49
286,558,457,738.50
198,955,386,443.24
125,589,196,057.29
63,715,648,437.64
11,176,237,104.57
(33,736,007,824.15)
(72,378,262,683.93)
Keterangan
LAYAK
LAYAK
LAYAK
LAYAK
LAYAK
LAYAK
TIDAK LAYAK
TIDAK LAYAK




Gambar 3.1. Grafik Benefit/Cost Ratio

            Kemudian dapat dianalisa EIRR yaitu pada saat kondisi B/C ratio = 1 atau pada saar NPV = 0. Kondisi ini menggambarkan investasi dengan modal sama nilainya. Dapat dilihat dengan grafik bahwa B/C ratio = 0 berada pada saat tingkat suku bunga 8,23% atau dapat dilakukan dengan perhitungan seperti disajikan pada Tabel 3.4

Tabel 3.4 Analisa EIRR (Kondisi Normal)
Tingkat Suku Bunga
8.23%
Manfaat (Rp)
47,687,005,000.00
(P/A,i,30)
11.0128866
PV Manfaat (Rp)
525,171,578,475.48
Cost (Rp)
502,589,914,159.00
Biaya O&P (Rp)
2,050,476,422.00
(P/A,i,30)
11.0128866
PV O&P (Rp)
22,581,664,316.48
B/C Ratio
1.00
NPV (Rp)
(0.00)

3.2.4. Kesimpulan (Kondisi Normal)
            Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, didapatkan hasil analisa kondisi normal memiliki harga investasi sebesar Rp502,589,914,159.00 yang dibayarkan berangsur selama 4 tahun, biaya O&P sebesar Rp2.050.476.422 per tahun dan  manfaat yang dihasilkan oleh pembangunan bendungan ini sebesar Rp47.687.005.000,00 per tahun, Biaya O&P dan Manfaatnya berjalan sesuai dengan usia guna waduk bendungan yaitu selama 30 tahun.
            Dengan mencoba berbagai tingkatan suku bunga didapatkan grafik hubungan B/C ratio dengan Suku bunga sehingga bisa didapatkan kondisi EIRR yaitu B/C = 1 atau untuk kondisi NPV = 0 pada suku bunga 8,23%

3.3. Kondisi Normal (Biaya dan Manfaat Tetap) Terlambat 2 Tahun
            Kondisi Normal menunjukkan kondisi dimana biaya dan manfaat tetap tidak ada perubahan akan tetapi untuk perhitungan kedua ini disimulasikan pembangunan terlambat 2 tahun dari rencana sehingga pembangunan menjadi selama 6 tahun.

3.3.1. Perhitungan Manfaat
            Pada kondisi normal, manfaat terdiri dari 3 manfaat utama bendungan yaitu sebagai pengendalian banjir dengan nilai manfaat sebesar Rp24.469.300.000 yang terhitung atas kerugian banjir ketika banjir tersebut terjadi. Manfaat sebesar Rp4.296.105.000 dari sektor pertanian dan terakhir produksi air bersih dengan debit 400 lt/dt sehingga dalam setahun akan menjadi 12614400 m3/tahun yang kemudian dijual dengan harga Rp1500 per m3 air. Berikut adalah Tabel perhitungan manfaat proyek.

Tabel 3.5. Manfaat Proyek Bendungan Tugu Kondisi Normal
Manfaat
Satuan
Jumlah
Harga Satuan
Harga Total
Pengendalian banjir



Rp24,469,300,000
Air Bersih
(m3/tahun)
12614400
Rp1,500
Rp18,921,600,000
Pertanian



Rp4,296,105,000
Total
Rp47,687,005,000
     Sumber: Hasil Perhitungan

            Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa total manfaat pada keadaan normal dari pembangunan proyek bendungan Tugu sebesar Rp47.687.005.000 per tahun.

3.3.2. Perhitungan Biaya
            Perhitungan biaya dilakukan sesuai dengan data perencanaan Bendungan Tugu yang telah ada dengan nilai sebesar Rp502.589.914.159 . Dana tersebut akan keluar sesuai dengan tahun perencanaan sehingga untuk kondisi normal akan keluar selama 6 tahun berangsur – angsur. Biaya perencanaan disajikan dalam Tabel berikut

Tabel 3.6. Biaya Pembangunan Proyek Bendungan Tugu Kondisi Normal
Tahun Ke-
Investasi
1
Rp59,796,312,458
2
Rp188,481,834,875
3
Rp171,397,999,671
4
Rp41,456,883,578
5
Rp24,874,130,147
6
Rp16,582,753,431
Total
Rp   502,589,914,159.00
                                         Sumber: Laporan Akhir Bendungan Tugu

            Biaya berikutnya berasal dari operasi dan pemeliharaan yang akan terus dilakukan selama usia guna waduk tersebut yaitu selama 28 tahun yang bernilai sebesar Rp2.050.476.422.

3.3.3. Analisa Kelayakan Ekonomi
            Untuk mengetahui kelayakan ekonomi dari proyek pembangunan Bendungan Tugu berdasarkan kondisi normal dan ketahanannya terhadap bunga yang ada, maka dilakukan analisa ekonomi berdasarkan data biaya dan manfaat dari proyek pembangunan ini. Kemudian diuji dengan berbagai jenis bunga sehingga akan diketahui sampai berapa persenkah batas bunga yang masih dalam batas layak pembangunan bendungan ini.

Contoh Perhitungan:
Tingkat suku bunga 3%
∑ Investasi tiap tahun                          = Rp59.796.312.458 + Rp188.481.834.875 + Rp171.397.999.671                                            + Rp82.913.767.155
                                                = Rp502.589.914.159
Biaya O & P x (p/a,i,28)                      = Rp2.050.476.422 x
                                                = Rp2.050.476.422 x
                                                = Rp38.475.361.501
Manfaat x (p/a,i,28)                 = Rp53.994.205.000 x
                                                = Rp53.994.205.000 x
                                                = Rp1.013.153.106.286
Series Present Worth               = P = A =
                                                = P = A =
                                                = 18,76411
Benefit/Cost Ratio                   =
                                                =
                                                = 1,872515 àJika nilai b/c > 1, maka bendungan tersebut                                                         dianggap layak untuk dibangun.
Net Present Value                    = Manfaat – Biaya
                                                = Rp1.013.153.106.286 – (Rp38.475.361.501 +                                                                                    Rp502.589.914.159)
                                                = Rp472.087.830.626 à Jika nilai NPV > 0, maka bendungan                                                               tersebut dianggap layak.












Tabel 3.7. Analisa Kelayakan Ekonomi (Kondisi Normal dan waktu pelaksanaan terlambat 2 tahun)
Tingkat Suku Bunga
3%
4.00%
5%
6%
7%
8%
9%
10%
Manfaat (Rp)
47,687,005,000.00
47,687,005,000.00
47,687,005,000.00
47,687,005,000.00
47,687,005,000.00
47,687,005,000.00
47,687,005,000.00
47,687,005,000.00
(P/A,i,28)
18.76410823
16.66306322
14.89812726
13.40616428
12.13711125
11.05107849
10.11612837
9.306566505
PV Manfaat (Rp)
894,804,122,872.61
794,611,578,992.02
710,447,069,001.79
639,299,823,137.66
578,782,484,911.80
526,992,835,275.92
482,407,864,089.98
443,802,283,459.43
Cost (Rp)
502,589,914,159.00
502,589,914,159.00
502,589,914,159.00
502,589,914,159.00
502,589,914,159.00
502,589,914,159.00
502,589,914,159.00
502,589,914,159.00
Biaya O&P (Rp)
2,050,476,422.00
2,050,476,422.00
2,050,476,422.00
2,050,476,422.00
2,050,476,422.00
2,050,476,422.00
2,050,476,422.00
2,050,476,422.00
(P/A,i,28)
18.76410823
16.66306322
14.89812726
13.40616428
12.13711125
11.05107849
10.11612837
9.306566505
PV O&P (Rp)
38,475,361,500.66
34,167,218,246.80
30,548,258,672.72
27,489,023,769.32
24,886,860,451.36
22,659,975,884.34
20,742,882,701.56
19,082,895,188.39
B/C Ratio
1.65
1.48
1.33
1.21
1.10
1.00
0.92
0.85
NPV (Rp)
353,738,847,212.95
257,854,446,586.22
177,308,896,170.07
109,220,885,209.35
51,305,710,301.44
1,742,945,232.59
(40,924,932,770.59)
(77,870,525,887.96)
Keterangan
LAYAK
LAYAK
LAYAK
LAYAK
LAYAK
LAYAK
TIDAK LAYAK
TIDAK LAYAK

Gambar 3.2. Grafik Benefit/Cost Ratio

            Kemudian dapat dianalisa EIRR yaitu pada saat kondisi B/C ratio = 1 atau pada saar NPV = 0. Kondisi ini menggambarkan investasi dengan modal sama nilainya. Dapat dilihat dengan grafik bahwa B/C ratio = 0 berada pada saat tingkat suku bunga 8,04% atau dapat dilakukan dengan perhitungan seperti disajikan pada Tabel 3.8

Tabel 3.8. Analisa EIRR (Kondisi Normal)
Tingkat Suku Bunga
8.04%
Manfaat (Rp)
47,687,005,000.00
(P/A,i,30)
11.0128866
PV Manfaat (Rp)
525,171,578,475.48
Cost (Rp)
502,589,914,159.00
Biaya O&P (Rp)
2,050,476,422.00
(P/A,i,30)
11.0128866
PV O&P (Rp)
22,581,664,316.48
B/C Ratio
1.00
NPV (Rp)
0.00
Keterangan
LAYAK

3.3.4. Kesimpulan (Kondisi Normal)
            Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, didapatkan hasil analisa kondisi normal memiliki harga investasi sebesar Rp502,589,914,159.00 yang dibayarkan berangsur selama 6 tahun, biaya O&P sebesar Rp2.050.476.422 per tahun dan  manfaat yang dihasilkan oleh pembangunan bendungan ini sebesar Rp47.687.005.000,00 per tahun, Biaya O&P dan Manfaatnya berjalan sesuai dengan usia guna waduk bendungan yaitu selama 28 tahun.
            Dengan mencoba berbagai tingkatan suku bunga didapatkan grafik hubungan B/C ratio dengan Suku bunga sehingga bisa didapatkan kondisi EIRR yaitu B/C = 1 atau untuk kondisi NPV = 0 pada suku bunga 8,04%

3.4. Kondisi Biaya Tetap , Manfaat Turun 10%, dan Terlambat 2 Tahun
            Kondisi ke 3 disimulasikan bahwa kondisi biaya tetap akan tetapi manfaat turun sebesar 10% dan pembangunan bendungan terlambat 2 tahun sehingga pelaksanaan kontruksi menjadi selama 6 tahun.

3.4.1. Perhitungan Manfaat
            Pada kondisi Biaya Tetap , Manfaat Turun 10%, dan Terlambat 2 Tahun, manfaat terdiri dari 3 manfaat utama bendungan yaitu sebagai pengendalian banjir dengan nilai manfaat sebesar Rp24.469.300.000 yang terhitung atas kerugian banjir ketika banjir tersebut terjadi. Manfaat sebesar Rp4.296.105.000 dari sektor pertanian dan terakhir produksi air bersih dengan debit 400 lt/dt sehingga dalam setahun akan menjadi 12614400 m3/tahun yang kemudian dijual dengan harga Rp1500 per m3 air. Karena turun 10%, maka manfaat total turun menjadi 10%. Berikut adalah Tabel perhitungan manfaat proyek.

Tabel 3.9. Manfaat Proyek Bendungan Tugu Kondisi Normal
Manfaat
Satuan
Jumlah
Harga Satuan
Harga Total
Pengendalian banjir



Rp24,469,300,000
Air Bersih
(m3/tahun)
12614400
Rp1,500
Rp18,921,600,000
Pertanian



Rp4,296,105,000
Total
Rp47,687,005,000
Manfaat Turun 10%
Rp42,918,304,500
     Sumber: Hasil Perhitungan

            Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa total manfaat pada keadaan normal dari pembangunan proyek bendungan Tugu sebesar Rp42,918,304,500 per tahun.



3.4.2. Perhitungan Biaya
            Perhitungan biaya dilakukan sesuai dengan data perencanaan Bendungan Tugu yang telah ada dengan nilai sebesar Rp502.589.914.159 . Dana tersebut akan keluar sesuai dengan tahun perencanaan sehingga untuk kondisi normal akan keluar selama 6 tahun berangsur – angsur. Biaya perencanaan disajikan dalam Tabel berikut

Tabel 3.10. Biaya Pembangunan Proyek Bendungan Tugu Kondisi Normal
Tahun Ke-
Investasi
1
Rp59,796,312,458
2
Rp188,481,834,875
3
Rp171,397,999,671
4
Rp41,456,883,578
5
Rp24,874,130,147
6
Rp16,582,753,431
Total
Rp   502,589,914,159.00
                                         Sumber: Laporan Akhir Bendungan Tugu

            Biaya berikutnya berasal dari operasi dan pemeliharaan yang akan terus dilakukan selama usia guna waduk tersebut yaitu selama 28 tahun yang bernilai sebesar Rp2.050.476.422.

3.4.3. Analisa Kelayakan Ekonomi
            Untuk mengetahui kelayakan ekonomi dari proyek pembangunan Bendungan Tugu berdasarkan kondisi normal dan ketahanannya terhadap bunga yang ada, maka dilakukan analisa ekonomi berdasarkan data biaya dan manfaat dari proyek pembangunan ini. Kemudian diuji dengan berbagai jenis bunga sehingga akan diketahui sampai berapa persenkah batas bunga yang masih dalam batas layak pembangunan bendungan ini.

Contoh Perhitungan:
Tingkat suku bunga 3%
∑ Investasi tiap tahun              = Rp59.796.312.458 + Rp188.481.834.875 +                                                                                           Rp171.397.999.671 + Rp41.456.883.578 +  Rp24.874.130.147                                                 + Rp16.582.753.431
                                                = Rp502.589.914.159
Biaya O & P x (p/a,i,28)                      = Rp2.050.476.422 x
                                                = Rp2.050.476.422 x
                                                = Rp38.475.361.501
Manfaat x (p/a,i,28)                 = Rp53.994.205.000 x
                                                = Rp53.994.205.000 x
                                                = Rp1.013.153.106.286
Series Present Worth               = P = A =
                                                = P = A =
                                                = 18,76411
Benefit/Cost Ratio                   =
                                                =
                                                = 1,872515 àJika nilai b/c > 1, maka bendungan tersebut                                                         dianggap layak untuk dibangun.
Net Present Value                    = Manfaat – Biaya
                                                = Rp1.013.153.106.286 – (Rp38.475.361.501 +                                                                                    Rp502.589.914.159)
                                                = Rp472.087.830.626 à Jika nilai NPV > 0, maka bendungan                                                              tersebut dianggap layak.












 Tabel 3.11 Analisa Kelayakan Ekonomi (Kondisi Biaya Tetap , Manfaat Turun 10%, dan Terlambat 2 Tahun)
Tingkat Suku Bunga
3%
4.00%
5%
6%
7%
8%
9%
10%
Manfaat (Rp)
42,918,304,500.00
42,918,304,500.00
42,918,304,500.00
42,918,304,500.00
42,918,304,500.00
42,918,304,500.00
42,918,304,500.00
42,918,304,500.00
(P/A,i,28)
18.76410823
16.66306322
14.89812726
13.40616428
12.13711125
11.05107849
10.11612837
9.306566505
PV Manfaat (Rp)
805,323,710,585.34
715,150,421,092.82
639,402,362,101.61
575,369,840,823.90
520,904,236,420.62
474,293,551,748.33
434,167,077,680.98
399,422,055,113.49
Cost (Rp)
502,589,914,159.00
502,589,914,159.00
502,589,914,159.00
502,589,914,159.00
502,589,914,159.00
502,589,914,159.00
502,589,914,159.00
502,589,914,159.00
Biaya O&P (Rp)
2,050,476,422.00
2,050,476,422.00
2,050,476,422.00
2,050,476,422.00
2,050,476,422.00
2,050,476,422.00
2,050,476,422.00
2,050,476,422.00
(P/A,i,28)
18.76410823
16.66306322
14.89812726
13.40616428
12.13711125
11.05107849
10.11612837
9.306566505
PV O&P (Rp)
38,475,361,500.66
34,167,218,246.80
30,548,258,672.72
27,489,023,769.32
24,886,860,451.36
22,659,975,884.34
20,742,882,701.56
19,082,895,188.39
B/C Ratio
1.49
1.33
1.20
1.09
0.99
0.90
0.83
0.77
NPV (Rp)
264,258,434,925.69
178,393,288,687.02
106,264,189,269.90
45,290,902,895.58
(6,572,538,189.74)
(50,956,338,295.00)
(89,165,719,179.59)
(122,250,754,233.90)
Keterangan
LAYAK
LAYAK
LAYAK
LAYAK
TIDAK LAYAK
TIDAK LAYAK
TIDAK LAYAK
TIDAK LAYAK




Gambar 3.3. Grafik Benefit/Cost Ratio

            Kemudian dapat dianalisa EIRR yaitu pada saat kondisi B/C ratio = 1 atau pada saar NPV = 0. Kondisi ini menggambarkan investasi dengan modal sama nilainya. Dapat dilihat dengan grafik bahwa B/C ratio = 0 berada pada saat tingkat suku bunga 8,04% atau dapat dilakukan dengan perhitungan seperti disajikan pada Tabel 3.8

Tabel 3.12. Analisa EIRR (Kondisi Biaya Tetap , Manfaat Turun 10%, dan Terlambat 2 Tahun)
Tingkat Suku Bunga
6.86%
Manfaat (Rp)
42,918,304,500.00
(P/A,i,28)
12.29793551
PV Manfaat (Rp)
527,806,540,962.64
Cost (Rp)
502,589,914,159.00
Biaya O&P (Rp)
2,050,476,422.00
(P/A,i,28)
12.29793551
PV O&P (Rp)
25,216,626,803.63
B/C Ratio
1.00
NPV (Rp)
0.00
Keterangan
LAYAK

3.4.4. Kesimpulan (Kondisi Kondisi Biaya Tetap , Manfaat Turun 10%, dan Terlambat 2 Tahun)
            Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, didapatkan hasil analisa kondisi normal memiliki harga investasi sebesar Rp502,589,914,159.00 yang dibayarkan berangsur selama 6 tahun, biaya O&P sebesar Rp2.050.476.422 per tahun dan  manfaat yang dihasilkan oleh pembangunan bendungan ini sebesar 42,918,304,500.00per tahun dikarenakan turun sebesar 10% dari kondisi normal, Biaya O&P dan Manfaatnya berjalan sesuai dengan usia guna waduk bendungan yaitu selama 28 tahun.
            Dengan mencoba berbagai tingkatan suku bunga didapatkan grafik hubungan B/C ratio dengan Suku bunga sehingga bisa didapatkan kondisi EIRR yaitu B/C = 1 atau untuk kondisi NPV = 0 pada suku bunga 6,86%

3.5. Kondisi Biaya Naik 10% , Manfaat Tetap, dan Terlambat 2 Tahun
            Kondisi ke 4 disimulasikan bahwa kondisi biaya naik 10% akan tetapi manfaat tetap seperti saat kondisi normal dan pembangunan bendungan terlambat 2 tahun sehingga pelaksanaan kontruksi menjadi selama 6 tahun.

3.5.1. Perhitungan Manfaat
            Pada kondisi Biaya Naik 10% , Manfaat Tetap, dan Terlambat 2 Tahun, manfaat terdiri dari 3 manfaat utama bendungan yaitu sebagai pengendalian banjir dengan nilai manfaat sebesar Rp24.469.300.000 yang terhitung atas kerugian banjir ketika banjir tersebut terjadi. Manfaat sebesar Rp4.296.105.000 dari sektor pertanian dan terakhir produksi air bersih dengan debit 400 lt/dt sehingga dalam setahun akan menjadi 12614400 m3/tahun yang kemudian dijual dengan harga Rp1500 per m3 air.

Tabel 3.9. Manfaat Proyek Bendungan Tugu Kondisi Biaya Naik 10% , Manfaat Tetap, dan Terlambat 2 Tahun
Manfaat
Satuan
Jumlah
Harga Satuan
Harga Total
Pengendalian banjir



Rp24,469,300,000
Air Bersih
(m3/tahun)
12614400
Rp1,500
Rp18,921,600,000
Pertanian



Rp4,296,105,000
Total
Rp47,687,005,000
     Sumber: Hasil Perhitungan

            Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa total manfaat pada keadaan Biaya Naik 10% , Manfaat Tetap, dan Terlambat 2 Tahun dari pembangunan proyek bendungan Tugu sebesar Rp47,687,005,000 per tahun.



3.5.2. Perhitungan Biaya
            Perhitungan biaya dilakukan sesuai dengan data perencanaan Bendungan Tugu yang telah ada dengan nilai sebesar Rp502.589.914.159 . Dana tersebut akan keluar sesuai dengan tahun perencanaan sehingga untuk kondisi normal akan keluar selama 6 tahun berangsur – angsur. Karena kenaikan biaya, maka biaya total tersebut akan naik 10% sehingga bernilai Rp552,848,905,574.90. Biaya perencanaan disajikan dalam Tabel berikut

Tabel 3.10. Biaya Pembangunan Proyek Bendungan Tugu Kondisi Kondisi Biaya Naik 10% , Manfaat Tetap, dan Terlambat 2 Tahun
Tahun Ke-
Investasi
1
Rp59,796,312,458
2
Rp188,481,834,875
3
Rp171,397,999,671
4
Rp41,456,883,578
5
Rp24,874,130,147
6
Rp16,582,753,431
Total
Rp   502,589,914,159.00
Total Naik 10%
Rp   552,848,905,574.90
                                         Sumber: Laporan Akhir Bendungan Tugu

            Biaya berikutnya berasal dari operasi dan pemeliharaan yang akan terus dilakukan selama usia guna waduk tersebut yaitu selama 28 tahun yang bernilai sebesar Rp2.050.476.422. Karena kenaikan biaya, maka biaya total tersebut akan naik 10% sehingga bernilai Rp 2,255,524,064.20

3.5.3. Analisa Kelayakan Ekonomi
            Untuk mengetahui kelayakan ekonomi dari proyek pembangunan Bendungan Tugu berdasarkan kondisi normal dan ketahanannya terhadap bunga yang ada, maka dilakukan analisa ekonomi berdasarkan data biaya dan manfaat dari proyek pembangunan ini. Kemudian diuji dengan berbagai jenis bunga sehingga akan diketahui sampai berapa persenkah batas bunga yang masih dalam batas layak pembangunan bendungan ini.





Contoh Perhitungan:
Tingkat suku bunga 3%
∑ Investasi tiap tahun              = Rp59.796.312.458 + Rp188.481.834.875 + Rp171.397.999.671                                            + Rp41.456.883.578 +  Rp24.874.130.147 + Rp16.582.753.431
                                                = Rp502.589.914.159
Biaya O & P x (p/a,i,28)                      = Rp2.050.476.422 x
                                                = Rp2.050.476.422 x
                                                = Rp38.475.361.501
Manfaat x (p/a,i,28)                 = Rp51.471.235.000 x
                                                = Rp51.471.235.000 x
                                                = Rp965.813.512.921
Series Present Worth               = P = A =
                                                = P = A =
                                                = 18,76411
Benefit/Cost Ratio                   =
                                                =
                                                = 1,785022àJika nilai b/c > 1, maka bendungan tersebut                                                          dianggap layak untuk dibangun.
Net Present Value                    = Manfaat – Biaya
                                                = Rp965.813.512.921 – (Rp38.475.361.501 + Rp502.589.914.159)
                                                = Rp424.748.237.261à Jika nilai NPV > 0, maka bendungan                                                               tersebut dianggap layak.









Tabel 3.8 Analisa Kelayakan Ekonomi (Kondisi Biaya Naik 10% , Manfaat Tetap, dan Terlambat 2 Tahun)
Tingkat Suku Bunga
3%
4.00%
5%
6%
7%
8%
9%
10%
Manfaat
47,687,005,000.00
47,687,005,000.00
47,687,005,000.00
47,687,005,000.00
47,687,005,000.00
47,687,005,000.00
47,687,005,000.00
47,687,005,000.00
(P/A,i,30)
18.76410823
16.66306322
14.89812726
13.40616428
12.13711125
11.05107849
10.11612837
9.306566505
PV Manfaat
894,804,122,872.61
794,611,578,992.02
710,447,069,001.79
639,299,823,137.66
578,782,484,911.80
526,992,835,275.92
482,407,864,089.98
443,802,283,459.43
Cost
552,848,905,574.90
552,848,905,574.90
552,848,905,574.90
552,848,905,574.90
552,848,905,574.90
552,848,905,574.90
552,848,905,574.90
552,848,905,574.90
Biaya O&P
2,255,524,064.20
2,255,524,064.20
2,255,524,064.20
2,255,524,064.20
2,255,524,064.20
2,255,524,064.20
2,255,524,064.20
2,255,524,064.20
(P/A,i,30)
18.76410823
16.66306322
14.89812726
13.40616428
12.13711125
11.05107849
10.11612837
9.306566505
PV O&P
42,322,897,650.72
37,583,940,071.48
33,603,084,539.99
30,237,926,146.25
27,375,546,496.49
24,925,973,472.77
22,817,170,971.72
20,991,184,707.23
B/C Ratio
1.50
1.35
1.21
1.10
1.00
0.91
0.84
0.77
NPV
299,632,319,646.98
204,178,733,345.64
123,995,078,886.90
56,212,991,416.51
(1,441,967,159.60)
(50,782,043,771.75)
(93,258,212,456.64)
(130,037,806,822.70)
Keterangan
LAYAK
LAYAK
LAYAK
LAYAK
TIDAK LAYAK
TIDAK LAYAK
TIDAK LAYAK
TIDAK LAYAK



Gambar 3.3. Grafik Benefit/Cost Ratio

            Kemudian dapat dianalisa EIRR yaitu pada saat kondisi B/C ratio = 1 atau pada saar NPV = 0. Kondisi ini menggambarkan investasi dengan modal sama nilainya. Dapat dilihat dengan grafik bahwa B/C ratio = 0 berada pada saat tingkat suku bunga 8,04% atau dapat dilakukan dengan perhitungan seperti disajikan pada Tabel 3.8

Tabel 3.12. Analisa EIRR (Kondisi Biaya Naik 10% , Manfaat Tetap, dan Terlambat 2 Tahun)
Tingkat Suku Bunga
6.97%
Manfaat (Rp)
47,687,005,000.00
(P/A,i,28)
12.16885063
PV Manfaat (Rp)
580,296,041,012.83
Cost (Rp)
552,848,905,574.90
Biaya O&P (Rp)
2,255,524,064.20
(P/A,i,28)
12.16885063
PV O&P (Rp)
27,447,135,437.93
B/C Ratio
1.00
NPV (Rp)
0.00
Keterangan
LAYAK

3.5.4. Kesimpulan (Kondisi Biaya Naik 10% , Manfaat Tetap, dan Terlambat 2 Tahun)
            Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, didapatkan hasil analisa kondisi Kondisi Biaya Naik 10% , Manfaat Tetap, dan Terlambat 2 Tahun memiliki harga investasi sebesar Rp552,848,905,574.90 yang dibayarkan berangsur selama 6 tahun, biaya O&P sebesar Rp2,255,524,064.20 per tahun dan  manfaat yang dihasilkan oleh pembangunan bendungan ini sebesar Rp47,687,005,000.00 per tahun dikarenakan turun sebesar 10% dari kondisi normal, Biaya O&P dan Manfaatnya berjalan sesuai dengan usia guna waduk bendungan yaitu selama 28 tahun.
            Dengan mencoba berbagai tingkatan suku bunga didapatkan grafik hubungan B/C ratio dengan Suku bunga sehingga bisa didapatkan kondisi EIRR yaitu B/C = 1 atau untuk kondisi NPV = 0 pada suku bunga 6,97%


Tabel 3.9 Rekapan Hasil Analisa Kelayakan Ekonomi
No
Kondisi
EIRR
BCR i=3%
NPV i=3%
1
Kondisi Normal (Biaya dan Manfaat Tetap)
8.23%
1.72
Rp391,906,187,627
2
Kondisi biaya dan manfaat tetap, dan waktu pelaksanaan terlambat 2 tahun
8.04%
1.65
Rp353,738,847,213
3
Kondisi biaya tetap dan manfaat turun 10%, dan waktu pelaksanaan terlambat 2 tahun
6.86%
1.49
Rp264,258,434,926
4
Kondisi biaya tetap dan manfaat naik 10%, dan waktu pelaksanaan terlambat 2 tahun
6.97%
1.50
Rp299,632,319,647









BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
            Dari hasil perhitungan analisa kelayakan ekonomi melalui metode EIRR (Economic Internal Rate of Return), NPV (Net Present Value), BCR (Benefit Cost Ratio) didapat hasil sebagai berikut:
Tabel 4.1 Rekapan Hasil Analisa Kelayakan Ekonomi

4.2 Saran
           

Komentar

  1. Assalamualaikum, terimakasih atas ilmunya kak.. sangat membantu sekali.
    Permisi kak, bolehkan saya minta file versi pdf dan excel hitungannya? email saya : raisyazabrina15@gamil.com
    Terimakasih sebelumnya

    BalasHapus

Posting Komentar

Hot Mingguan!!

Maaf, Kepada Hidrologist: Jangan Percaya Peta Global dari GIS Enthusiast

 Akhir Akhir ini aku menemukan banyak GIS Anthusiast yang kemudian mereka menerbitkan kode GEE (Google Earth Engine) untuk pembuatan Peta tata guna lahan baik skala global maupun skala regional seperti peta Tata guna lahan Nasional Indonesia. sebuah terobosan, namun maksud dan tujuan para GIS Anthusiast ini sangat berbeda dengan kebutuhan para Hidrologist dan Hidraulic engineer dalam pembuatan model. sehingga Peta global yang mereka buat tidak bisa kita gunakan. ESRI Sentinel-2 Global LULC 10 m Resolution Source:  Esri | Sentinel-2 Land Cover Explorer (arcgis.com) Pembuatan peta Tata Guna Lahan mempunyai banyak fungsi yang disesuaikan dengan kegunaannya. dari pengamatan perubahan tata guna lahan hingga berbagai analisa lainnya. untuk analisa hidrologi, penggunaan tata guna lahan atau tutupan lahan bisa digunakan sebagai dasar pembuatan basemap untuk model hidrologi. begitu pula dengan analisa hidrolika yang terkadang menggunakan input jenis tutupan lahan dalam penentuan basemap model h

Makalah alat pengukur curah hujan

ALAT PENGUKUR CURAH HUJAN Makalah tugas akhir ini disusun untuk memenuhi tugas kuliah hidrologi teknik dasar yang diampu oleh Dr. Ery Suhartanto, ST. M.Pd. OLEH : YUANGGA RIZKY ILLAHI                                   145060400111003 LUCIA PUTRI RACHMADANI                  145060400111011 FATHINUN NAJIB                                       145060400111027 YOGA OKTA WARDANA                          145060400111028 NUR FITRIA PUSPITAWATI                      145060401111049 UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG FAKULTAS TEKNIK TEKNIK PENGAIRAN Juni 201 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang             Hidrologi adalah suatu ilu yang menjelaskan tentang kehadiran dan gerakan air di alam kita ini. Meliputi berbagai bentuk air, yang menyangkut perubahan – perubahannya antara keadaan cair, padat, dan gas dalam atmosfir, diatas dan di bawah tanah. Di dalamnya tercakup pula air laut yang merupakan sumber dan penyimpanan air yang mengaktifka

Makalah POMPA Hidrolika Saluran tertutup

MAKALAH HIDROLIKA SALURAN TERTUTUP POMPA Disusun Oleh: Kelompok II Elang Timur                             145060400111015 Fariz Bayu Rachmanto            125060400111074 Galih Rizam Pratama               145060400111024 Gloria Dihan Utomo                145060400111002 Tami Pratiwi                            145060400111007 Yoga Okta Wardana                145060400111028 Yuangga Rizky Illahi              145060400111003 Yudhistira Akbar Z.R              145060400111005 JURUSAN TEKNIK PENG AIRAN FAKULTAS TEKNIK                                                                                    UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 201 4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang             Air merupakan sebuah sumber daya yang sangatlah penting bagi kehidupan manusia. Tanpa sumber air, manusia tidak akan pernah bisa hidup. Karena itu, manusia sangatlah bergantung pada air itu sendiri. Selain dalam kehidupan manusia,