Langsung ke konten utama

Mimpi Si Kancil Berlayar di Lautan Part 1 (Pendaftaran Kadet AL)

Yohooo!! lama gak nulis yah? :-D emang cukup lama sih aku sibuk akhir - akhir ini. kali ini mungkin bukan cerita yang menyenangkan, tapi mungkin bisa jadi bahan untuk berbagi pengalaman. check this out!

Beberapa hari yang lalu setelah ujian Nasional berakhir, sambil menunggu hasil ujian nasional muncul, banyak yang mengisi waktu luang dengan caranya masing - masing. dari sisi kehidupan seorang bocah yang kagak terlalu seneng - seneng banget dunia militer yang penuh dengan aturan yang ketat (gue), aku mendaftar menjadi seorang calon taruna AL atau biasa disebut kadet. jauh - jauh dari kota pisang, aku berangkat ke kota pahlawan sendirian, naik bis sambil membawa semua berkas yang harus dikumpulin guna administrasi 1. segala urusan seperti surat - surat yang diperlukan sih sudah aku urusi selama aku di lumajang. jadi setelah semua beres, aku langsung meluncur ke Surabaya.

Menaiki Bus kota dan turun di daerah tanjung perak yang merupakan tempat atau pangkalan Angkatan Laut di daerah Surabaya. Aroma asin air laut tercium dari tempatku turun waktu itu. memang tidak jauh dari pelabuhan. Udara panas memaksaku untuk berdiam diri sejenak di sebuah warung untuk memesan es teh. kemudian menikmatinya sambil bertanya arah dan tujuan tempat pendaftaran. ketika aku menulis ini, yang aku ingat adalah Lantamal V Jalan M Natsir. itulah alamat tujuanku. akhirnya akupun diberi sebuah tumpangan gratis oleh seseorang yang ada di warung itu dan kebetulan dia akan menuju tempat yang tak jauh dari tempatku berada.

 Sampai disana, sebuah tempat yang sangat ramai dengan anak - anak yang berbaju putih dan bercelana hitam. mereka juga mendaftar berkeinginan untuk menjadi prajurit. menjadi seorang yang membela negara, yah itulah tujuannya jika tulus, atau beberapa hanya ingin hidup mapan dengan menjadi tentara dan jaminan kehidupan yang layak tanpa hambatan keuangan ketika menjadi seorang tentara. entah, mereka manusia dengan tujuan mereka masing - masing. Aku langsung menuju sebuah masjid yang tepat berada di sebelah tempat pendaftaran untuk berganti pakaian putih hitam. mungkin wajib untuk aku ucapkan terima kasih pada Gayuh Bagas yang memberikan saran untuk membawa pakaian putih hitam padaku beberapa hari sebelum berangkat.

Memasuki tempat pendaftaran, mereka yang berangkat bersama teman harus berbaris kemudian barulah boleh memasuki kawasan pendaftaran, sedangkan mereka yang sendirian harus mencari kawan. beruntung aku menemukan beberapa anak yang sedang berbaris di pintu masuk. jadi aku masuk sajalah. para orang tua yang mengantarkan anak - anaknya untuk mendaftar tidak boleh memasuki kawasan pendaftaran. yah begitulah peraturan yang tertulis di kawasan pendaftaran.walau masih saja ada beberapa orang tua yang sedemikian kuatirnya pada anak - anak mereka.

Terlihat puluhan atau mungkin ratusan anak sedang mengantri untuk memasuki ruang tes administrasi. terbagi menjadi calon Bintara (CABA) dan Calon kadet (CAKA) yang berbaris terbagi menjadi 2 golongan. Caba memang lebih banyak daripada Caka, hal ini mungkindikarenakan jumlah Caka memang jauh lebih sedikit yang diterima daripada Caba walaupun memang ditinjau dari tingkat pangkat, lulusan Caba lebih rendah kedudukannya daripada Caka. yah begitulah sedikit penjelasan yang aku pahami dari beberapa hari browsing dan mendengar omongon dari berbagai sumber. Siap mendaftarkan diri menjadi Caka, aku mendapatkan 2 Map warna merah yang harus ditebus dengan uang 15.000 rupiah dan memasukan semua berkasku yang asli di salah satu map dan yang fotocopy di Map lain.

Sekitar 3 jam aku menunggu di tengah terik matahari, mau tak mau kami yang berdekatan saling berbincang. aku bertemu dengan seorang anak bernama wawan dari Sidoarjo yang juga mendaftkan diri. kemudian ada pula seoarang anak yang bernama burhan yang berasal dari Pasuruan. yah, mungkin bukan aku yang satu - satunya yang jauh dari tempat ini. kami menunggu beberapa saat kemudian akhirnya saatnya kami masuk. Mulai dengan mendengarkan sebuah briefing yang panjang dan harus selalu dijawab "SIIIIAAAAP!!" dengan lantang setiap saat. Sampai perhatianku terpecah ketika ada seorang tentara dengan pangkat 2 garis kuning di lengannya (sepertinya cukup tinggi_ membawa seorang anak yang sedang berbicara pada salah satu panitia.

Setelah lama mengantri, sepertinya kami harus kembali mengantri di dalam sini. Memasuki gedung memang lebih baik dan lebih sejuk daripada di luar sana yang harus menghadapi teriknya matahari. butuh lebih dari 3 botol air mineral ukuran tanggung untuk bertahan di luar sana. untung saja aku berada di urutan yang tidak terlalu belakang, sehingga tidak terlalu lamalah aku menunggu. 5 panitia yang mengurusi berkas - berkas yang kami bawa, aku tepat berada di panitia nomer 2 dari kiri. yah bayangkan saja panitianya berjajar 5 kesamping dan aku berada di panitia nomer 2 dari kiri. kemudian tentara tadi dengan anaknya yang berada di belakangnya menyerobot barisan. mendahului seorang anak yang akan berdiri. kemudian berjabat tangan dengan panitia itu dan dipersilahkan duduk oleh panitia itu. Aku hanya melirik saja sambil terus mendengar ocehan panitia nomer 2 tentang berkas - berkas yang aku bawa.

Pengecekan ternyata dilakukan dengan sangat rinci. yah mungkin mereka ingin yang terbaik, pikirku. jika dihitung mungkin ada sekitar 20 lembar, mungkin lebih berkas yang aku bawa. cukup tebal untuk dicek satu persatu menurutku. proses yang panjang dan lama serta membutuhkan kesabaran ini sepertinya terpecahkan oleh tentara di sebelahku. apa yang aku perhatikan adalah betapa cuk nya sistem yang mereka bangun. setelah duduk dan berjabat tangan, memberikan berkas, tanda tangan, menempelkan foto dan konfirmasi cek nomer animo, kemudian langsung stempel dan itu semua dilakukan oleh tentara tersebut, bukan sang anak. lah, yang mau daftar ini bapak atau anaknya sih? hanya butuh waktu kurang dari 15 menit mereka berdua pun selesai. meninggalkan kami yang harus mengantri selama berjam - jam dengan wajahnya yang terlihat puas. oh sebentar, mungkin tulisan orang tua dilarang masuk itu hanyalah hiasan belaka? entah. inilah cuknya sistem pendaftaran ini. mungkin seharusnya tulis saja, 'ingin mudah? carilah bapak seorang tentara, proses gampang, cepat dan ringan' --"

Setelah aku lancar dengan administrasi yang aku bawa, akhirnya kulanjutkan menuju pengukuran tinggi badan dan berat badan. tetapi sepertinya tidak seperti yang burhan harapkan. sebuah berkas yaitu SKCK tidak dia bawa dan dia terpaksa pulang karena gagal dan mungkin mencoba esok hari, atau lusa, atau entah kapan. itu adalah kala terakhir aku bertemu burhan. bahkan belum sempat kami berbagi nomer HP. Kemudian dengan tinggi 168,5 cm. aku lolos. tapi kali ini giliran wawan yang tidak lolos, tingginya 164,5 cm. kurang 0,5 cm dari seharusnya. diapun harus pulang dengan sebuahkata - kata mungkin sedikit menyakitkan hati. "mangkanya olahraga biar tinggi". itulah kata - kata terakhir yang diucapkan oleh panitia itu sebelum akhirnya wawan keluar dari gedung. itu juga aku kali terakhir melihat wawan.

Selesai itu semuanya berjalan lancar. aku pulang dengan membawa sebuah nomer pendaftaran kemudian pergi ke rumah seorang temanku di Surabaya bernama Bayu. menginap disana selama beberapa hari sebelum akhirnya harus kembali untuk konfirmasi pendaftaran lagi.

Baca Juga
http://anadventureinmylife.blogspot.com/2014/05/mimpi-si-kancil-berlayar-di-lautan-part_21.html 
http://anadventureinmylife.blogspot.com/2014/05/mimpi-si-kancil-berlayar-di-lautan-part_23.html

Komentar

Hot Mingguan!!

Maaf, Kepada Hidrologist: Jangan Percaya Peta Global dari GIS Enthusiast

 Akhir Akhir ini aku menemukan banyak GIS Anthusiast yang kemudian mereka menerbitkan kode GEE (Google Earth Engine) untuk pembuatan Peta tata guna lahan baik skala global maupun skala regional seperti peta Tata guna lahan Nasional Indonesia. sebuah terobosan, namun maksud dan tujuan para GIS Anthusiast ini sangat berbeda dengan kebutuhan para Hidrologist dan Hidraulic engineer dalam pembuatan model. sehingga Peta global yang mereka buat tidak bisa kita gunakan. ESRI Sentinel-2 Global LULC 10 m Resolution Source:  Esri | Sentinel-2 Land Cover Explorer (arcgis.com) Pembuatan peta Tata Guna Lahan mempunyai banyak fungsi yang disesuaikan dengan kegunaannya. dari pengamatan perubahan tata guna lahan hingga berbagai analisa lainnya. untuk analisa hidrologi, penggunaan tata guna lahan atau tutupan lahan bisa digunakan sebagai dasar pembuatan basemap untuk model hidrologi. begitu pula dengan analisa hidrolika yang terkadang menggunakan input jenis tutupan lahan dalam penentuan basemap model h

Makalah alat pengukur curah hujan

ALAT PENGUKUR CURAH HUJAN Makalah tugas akhir ini disusun untuk memenuhi tugas kuliah hidrologi teknik dasar yang diampu oleh Dr. Ery Suhartanto, ST. M.Pd. OLEH : YUANGGA RIZKY ILLAHI                                   145060400111003 LUCIA PUTRI RACHMADANI                  145060400111011 FATHINUN NAJIB                                       145060400111027 YOGA OKTA WARDANA                          145060400111028 NUR FITRIA PUSPITAWATI                      145060401111049 UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG FAKULTAS TEKNIK TEKNIK PENGAIRAN Juni 201 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang             Hidrologi adalah suatu ilu yang menjelaskan tentang kehadiran dan gerakan air di alam kita ini. Meliputi berbagai bentuk air, yang menyangkut perubahan – perubahannya antara keadaan cair, padat, dan gas dalam atmosfir, diatas dan di bawah tanah. Di dalamnya tercakup pula air laut yang merupakan sumber dan penyimpanan air yang mengaktifka

Makalah POMPA Hidrolika Saluran tertutup

MAKALAH HIDROLIKA SALURAN TERTUTUP POMPA Disusun Oleh: Kelompok II Elang Timur                             145060400111015 Fariz Bayu Rachmanto            125060400111074 Galih Rizam Pratama               145060400111024 Gloria Dihan Utomo                145060400111002 Tami Pratiwi                            145060400111007 Yoga Okta Wardana                145060400111028 Yuangga Rizky Illahi              145060400111003 Yudhistira Akbar Z.R              145060400111005 JURUSAN TEKNIK PENG AIRAN FAKULTAS TEKNIK                                                                                    UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 201 4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang             Air merupakan sebuah sumber daya yang sangatlah penting bagi kehidupan manusia. Tanpa sumber air, manusia tidak akan pernah bisa hidup. Karena itu, manusia sangatlah bergantung pada air itu sendiri. Selain dalam kehidupan manusia,