Langsung ke konten utama

Bagaimana Inspeksi Bendungan di China dibandingkan dengan Indonesia?

 Sebagai salah satu negara yang memanfaatkan listrik dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) terbanyak di dunia, Negara China merupakan salah satu negara yang cukup maju dalam memainkan head air yang ada. salah satunya dan tidak lain adalah bendungan yang merupakan salah satu struktur paling efektif yang penggunaan airnya bisa dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. di Indonesia sendiri jumlah bendungan dan struktur tampungan air tidak sebanyak china, begitu pula dengan PLTA walaupun negara yang sepanjang tahun tersinari matahari seperti Indonesia nyatanya masih sangat mengandalkan batu bara sebagai pembangkit listrik utama. 

Seorang pejabat negara datang ke sebuah bendungan dan mengucapkan bahwa "Pembangunan Bendungan bukan hanya investasi manfaat namun juga investasi potensi bencana.". aku tidak mengatakan bahwa apa yang dia katakan salah, namun nyatanya kita bisa menekan potensi dan resiko bencana tersebut salah satunya melalui inspeksi. aku akan sedikit mengulas bagaimana inspeksi di China dibandingkan dengan inspeksi yang ada di Indonesia.

Inspeksi Bendungan


Inspeksi Bendungan di China

beberapa waktu lalu aku mengikuti seminar yang disampaikan oleh Powechina Zhongnan Engineering Corporation Limited. dipresentasikan oleh Wang Xxiaojiang tentaang inspeksi dan pemeliharaan dari bangunan air yang salah satunya adalah bendungan. di China, standar yang digunakan dalam melaksanakan inspeksi adalah The Technical Standard for Concrete Dam Safety Monitoring dengan kode dokumen DL/T 5178 dan The Technical specification for Earth-Rockfill Dam Safety Monitoring dengan kode dokumen DL/T 5259. di dalamnya memuat bahwa inpeski bendungan baik untuk tipe beton maupun tipe urugan, terbagi menjadi 3 kategori yaitu:

  1. Inspeksi Harian (Daily Patrol Inspection)
  2. Inspeksi Tahunan (Annual Patrol Inspection)
  3. Inspeksi Spesial (Special Patrol Inspection)

masing - masing inspeksi dilakukan berdasarkan kebutuhan dan intensitas waktu yang dilakukan. seperti contohnya adalah inspeksi harian yang dilakukan rutin setiap hari, kemudian inspeksi tahunan yang didasarkan pada kasus spesial yang terjadi rutin tahunan seperti sebelum musim banjir, selama musim dingin yang menyebabkan pembekuan di beberapa areal waduk dan penunjang lainnya. inspeksi ini biasanya dilakukan 2 kali dalam setahun.

Inspeksi spesial adalah inspeksi yang dilakukan berdasarkan keamanan bendungan yang diakibatkan karena suatu hal seperti banjir besar, hujan lebat, gempa, operasi pada saat muka air tinggi dan lain lain. pada inspeksi spesial ini biasanya direkomendasikan bersama dengan tim khusus yang mengamati penyebab dan kemungkinan kerusakan yang ada.

Inspeksi Bendungan di Indonesia

Inspeksi Bendungan di Indonesia sendiri terangkum dalam peraturan yang selama ini mejadi pedoman. aku menggunakan Pedoman Inspeksi dan Evaluasi Keamana Bendungan yang diterbitkan pada Maret 2003 olek Komisi Keamanan bendungan (Balai Keamanan Bendungan). di bagian 2.3. dijabarkan inspeksi yang dilakukan pemilij bendungan yaitu:

  1. Inspeksi Rutin, yaitu inspeksi yang dilakukan olek Pemilik/pengelola bendungan dengan selang waktu pendek seperti harian, mingguan, dan bulanan. Periode dan frekuensi inspeksi rutin ditetapkan dengan mempertimbangkan pada karakteristik dan perilaku bendungan beserta bangunan pelengkapnya. Pada tahap pengisian awal sampai beberapa tahun kemudian adalah merupakan masa kritis bagi bendungan, oleh karenanya diperlukan inspeksi yang lebih intensif. 
  2. Inspeksi berkala biasa, yaitu inspeksi yang dilakukan oleh pemilik/pengelola bendungan sekurang - kurangnya sekali dalam satu tahun terhadap bendungan, waduk, bangunan pelengkap, dan perlengkapannya utnuk emmeriksa perilaku bendungan. Secara umum perlu dilakukan 2 (dua) musim kemarau saat muka air waduk mencapai elevasi terendah dan pada musim hujan saat muka air waduk tinggi. 
  3. Inspeksi Besar, yaitu inspeksi secara menyeluruh terhadap aspek teknis maupun non teknis dalam rangka evaluasi keamanan bendungan yang dilakukan dengan selang waktu teratur yang tidak melebihi 5 tahun. Inspeksi ini dipimpin oleh seorang ahli bendungan yang berpengalaman dalam bidang bendungan sesuai dengan peraturan yang berlaku, paling tidak dibantu oleh seorang ahli Geologi dan Ahli Hidromekanikal. 
  4. Pemeriksaan Luar Biasa, yaitu inspeksi yang dilakukan oleh Pemilik/Pengelola bendungan yang dilakukan segera setelah terjadinya peristiwa luar biasa seperti gempa bumi, banjir besar, sabotase dan lain sebagainya. 
Frekuensi Inspeksi
Sumber: Pedoman Inspeksi dan Evaluasi Keamanan Bendungan, KKB,BKB, Maret 2003

Perbandingan Inspeksi Bendungan di China dan Indonesia

sebenarnya tidak banyak perbedaan yang ada di kedua negara ini. sedikit perbedaan yang sangat kontras malah terletak pada salah satu Inspeksi yang tidak ada di sebutkan di pedoman negara China adalah inspeksi Besar sebagaimana di Indonesia sendiri kerap kali terlewat dari batas yang telah diatur. mari kita ulas satu persatu

Inspeksi Harian dan Inspeksi Rutin

di Indonesia disebut sebagai Inspeksi Rutin sedangkan di China disebut sebagai inspeksi harian. yang paling membedakan antara keduanya adalah frekuensi inspeksi yang akan berkurang seiring berjalannya waktu. hal ini dilakukan di Indonesia sesuai dengan kondisinya seperti tabel yang ada diatas. sedang di china sendiri inspeksi tidak ada perubahan yang signifikan walaupun sudah berjalan lebih dari 3, 4 , 5 tahun setelah masa pengisian waduk. Ketika aku tanya pada narasumber, faktor yang sangat membedakan adalah fungsi dari bendungan di China yang sebagian besar difungsikan sebagai hydropower. di Indonesia sendiri cukup banyak yang berpotensi menajdi hydropower namun cukup banyak juga yang tidak dimanfaatkan dengan baik. 

Fungsi bendungan yang digunakan sebagai hydropower inilah yang membutuhkan usaha lebih dalam operasionalnya. sehingga dengan operasional yang lebih,  maka dibutuhkan pengawasan atau inspeksi yang lebih pula. sehingga di China dibuat inspeksi harian. sedangkan di Indonesia sendiri cenderung mengendor ketika bendungan sudah melewati masa kritis impoundingnya.

Inspeksi Berkala Biasa dan Inspeksi Tahunan

secara konsep sebenarnya cukup sama untuk kedua hal inspeksi ini. yang paling membedakan sebenarnya berada pada kondisi musim. di China, terdapat inspeksi tahunan yang dikarenakan pembekuan di beberapa section khususnya di waduk dan bangunan penunjangnya. sedangkan di Indonesia disebut inspeksi berkala biasa yang dilakukan pada saat muka air rendah dan muka air tinggi. perbedaannya adalah inspeksi yang ada dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi saja. 

Inspeksi Besar

Bagian yang menarik adalah inspeksi besar yang tidak ada di China. di Indonesia terdapat inspeksi berkala dengan jangka waktu maksimal 5 tahun untuk melakukan inspeksi besar. hal ini memang diperlukan mengingat pemantauan dan inspeksi rutin yang mulai mengendor ketika selesai impounding. namun demikian di Indonesia sendiri, inspeksi besar ini nyatanya banyak dilanggar oleh pemilik bendungan. Dengan jumlah bendungan yang terus bertambah seiring dengan konstruksi yang dirampungkan, maka inspeksi besar ini akan menjadi titik berat karena pemerintah tentunya harus memikirkan jumlah Ahli Bendungan dan ahli penunjangnya secara SDM untuk perlu ditingkatkan baik secara kuantitas dan kualitas.

Lalu Mana yang Lebih Baik?

pada bagian ini aku akan menambahkan sedikit opini dari pengalamanku di bendungan. faktanya adalah semakin banyak data semakin baik sehingga inspeksi yang dilakukan semakin detail dan semakin sering akan menjadi data input yang baik. terutama untuk mengetahui kondisi bendungan baik dari visual maupun pembacaan peralatan instrumentasi yang terpasang. jika membandingkan dengan China, maka inspeksi harian adalah frekuensi yang paling rapat diantara semuanya. tentu saja inspeksi tersebut dilakukan terus menerus dengan sumber daya yang ada.

Permasalahan di Indoensia sendiri adalah sumber daya manusia yang masih jauh dari kata cukup. jangankan menjelaskan mengenai instrumentasi, menjelaskan mengenai operasi waduk saja akan sangat susah jika yang melakukan inspeksi bukan seorang engineer dan seorang engineer tidak pernah berada di bendungan. mungkin negara Indonesia jauh lebih siap tentang pengoperasian bendungan jika sumber daya manusianya diperbaiki. ah tentu saja ditunjang dengan birokrasi yang baik. 

Komentar

Hot Mingguan!!

Maaf, Kepada Hidrologist: Jangan Percaya Peta Global dari GIS Enthusiast

 Akhir Akhir ini aku menemukan banyak GIS Anthusiast yang kemudian mereka menerbitkan kode GEE (Google Earth Engine) untuk pembuatan Peta tata guna lahan baik skala global maupun skala regional seperti peta Tata guna lahan Nasional Indonesia. sebuah terobosan, namun maksud dan tujuan para GIS Anthusiast ini sangat berbeda dengan kebutuhan para Hidrologist dan Hidraulic engineer dalam pembuatan model. sehingga Peta global yang mereka buat tidak bisa kita gunakan. ESRI Sentinel-2 Global LULC 10 m Resolution Source:  Esri | Sentinel-2 Land Cover Explorer (arcgis.com) Pembuatan peta Tata Guna Lahan mempunyai banyak fungsi yang disesuaikan dengan kegunaannya. dari pengamatan perubahan tata guna lahan hingga berbagai analisa lainnya. untuk analisa hidrologi, penggunaan tata guna lahan atau tutupan lahan bisa digunakan sebagai dasar pembuatan basemap untuk model hidrologi. begitu pula dengan analisa hidrolika yang terkadang menggunakan input jenis tutupan lahan dalam penentuan basemap model h

Makalah alat pengukur curah hujan

ALAT PENGUKUR CURAH HUJAN Makalah tugas akhir ini disusun untuk memenuhi tugas kuliah hidrologi teknik dasar yang diampu oleh Dr. Ery Suhartanto, ST. M.Pd. OLEH : YUANGGA RIZKY ILLAHI                                   145060400111003 LUCIA PUTRI RACHMADANI                  145060400111011 FATHINUN NAJIB                                       145060400111027 YOGA OKTA WARDANA                          145060400111028 NUR FITRIA PUSPITAWATI                      145060401111049 UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG FAKULTAS TEKNIK TEKNIK PENGAIRAN Juni 201 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang             Hidrologi adalah suatu ilu yang menjelaskan tentang kehadiran dan gerakan air di alam kita ini. Meliputi berbagai bentuk air, yang menyangkut perubahan – perubahannya antara keadaan cair, padat, dan gas dalam atmosfir, diatas dan di bawah tanah. Di dalamnya tercakup pula air laut yang merupakan sumber dan penyimpanan air yang mengaktifka

Makalah POMPA Hidrolika Saluran tertutup

MAKALAH HIDROLIKA SALURAN TERTUTUP POMPA Disusun Oleh: Kelompok II Elang Timur                             145060400111015 Fariz Bayu Rachmanto            125060400111074 Galih Rizam Pratama               145060400111024 Gloria Dihan Utomo                145060400111002 Tami Pratiwi                            145060400111007 Yoga Okta Wardana                145060400111028 Yuangga Rizky Illahi              145060400111003 Yudhistira Akbar Z.R              145060400111005 JURUSAN TEKNIK PENG AIRAN FAKULTAS TEKNIK                                                                                    UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 201 4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang             Air merupakan sebuah sumber daya yang sangatlah penting bagi kehidupan manusia. Tanpa sumber air, manusia tidak akan pernah bisa hidup. Karena itu, manusia sangatlah bergantung pada air itu sendiri. Selain dalam kehidupan manusia,