Langsung ke konten utama

Ekspedisi Trio Arjuna Part 2 (Goes To Pondokan)


13 Oktober 2013

          Bisa dibilang aku bangun dari tidurku yang sangat nyenyak dengan cukup bahagia. Kulihat pula 2 temanku, Khaidz dan Purwo masih berada di alam mimpi mereka. Tetapi waktu sudah menunjukan 05.30 WIB dan ini adalah hari yang panjang. Sedikit tak tega memang, tetapi aku harus membangunkan mereka. Kemudian kubuka tenda, dingin pagi khas gunung pun merasuk pula didalam tenda kami. Kami bangun, mempersiapkan segalanya. Sang surya masih malu – malu menampakkan wujudnya. Terlihat pula gunung penanggungan yang cukup keren dilihat dari tempat kami.
Super Bubur menu sarapan
          Sedikit gosok gigi, kemudian membasuh muka dan kami pun siap memasak. Menu sarapan kami pagi ini adalah super bubur. Yah memang bukan makanan yang sulit untuk dibuat. Memang sih sedikit siap saji, tetapi cukup berenergi untuk kami yang akan langsung berangkat menuju pos selanjutnya.
          Teman – teman dari Lamongan ternyata ada di belakang tenda kami. Usai menikmati sarapan kami, kami pun berkemas dan berpamitan kepada teman – teman kami dari Lamongan dan Pukul 07.30 WIB kami pun berangkat. Kembali berjuang melawan diri kami sendiri dan kemauan kami.

Pos Kokopan
 
          Kali ini Jalanan tak jauh beda dengan sebelumnya, malah semakin parah karena beberapa tempat memiliki tanjakan dengan kemiringan yang luar biasa parah dan membuat asam laktat dalam otot kaki menumpuk. Beberapa kali kami berhenti, tetapi kami mencoba menikmatinya dengan  memandang pemandangan dan berfoto – foto ria. Sesekali pula dalam perjalanan kami menjumpai beberapa pendaki lain yang juga sedang naik, beberapa sedang beristirahat dan bahkan beberapa ada yang tertidur. Ada pula beberapa yang tertidur di tengah jalan sehingga kami harus berhati – hati dalam mengambil langkah.
          Kami terus berjalan hingga kami sampai di sebuah tempat melewati hutan Pinus. Kami bertemu dengan sekelompok orang yang sedang beristirahat. Seperti biasa dan menjadi Khas pendaki untuk menyapa satu sama lain. Berbagi senyum di tengah deras keringat yang menetes menjadi poin tersendiri ketika sedang mendaki gunung. Tetapi memang itulah pendaki gunung, begitulah mendaki gunung, dan Begitulah indahnya mendaki gunung. 

Wajah Lesu Khafidz Hidayatulloh :D

Pos Kokopan

          Sampailah kami pada sebuah tanjakan yang luar biasa mengerikan. Jalannya lurus tetapi kemiringannya benar – benar gila. Terlihat pula para pendaki dari tim yang kita sapa tadi. Khafidz dan Purwo memutuskan untuk beristirahat dulu sebelum memulai mendaki tanjakan ini, tetapi aku memutuskan untuk menunggu mereka di puncak tanjakan ini. Tanpa sadar aku sudah berada di tengah – tengah Tim ini tadi. Kami kembali saling menyapa, tetapi aku mendahului mereka. Sampai akhirnya aku tiba di puncak tanjakan ini. Ada sekumpulan batu yang menjadi tempat beristirahat saat itu. Tim yang tadi sempat beristirahat pula bersamaku, tetapi tidak lama mereka langsung melanjutkan perjalanan.
          Aku duduk disana, tetapi tidak sendiri. Tersisa satu orang dari tim tadi yang masih beristirahat diatas batu bersamaku. Kami pun berbagi cerita sambil aku menunggu teman – teman yang mungkin masih berjuang mengalahkan tanjakan itu. Ternyata mas dari tim ini pernah kesini dan sebelumnya dia ke sini pernah gagal karena salah jalur dan tersesat, kemudian dia bercerita pula tanjakan yang telah aku lalui tadi bernama tanjakan edan. Nama yang sesuai sih untuk jalan dan tanjakan yang sangat bisa bikin ngilu ke lutut.

menuju pos pondokan
 
wajah lesu Purwo Bhakti :D

Pos Kokopan

Menuju Pondokan

          Di tengah – tengah kami sedang asik berbincang, kemudian ada suara mesin. Ternyata beberapa Mobil jenis offroad yang sedang naik dengan membawa beberapa pendaki. Ma situ kembali bercerita kalau kita bisa saja naik ke pos pondokan dengan menaiki Mobil tersebut. Mobil tersebut menuju pos pondokan sebenarnya untuk mengambil belerang yang ditambang dan dikumpulkan di Pos pondokan, tetapi terkadang ada pendaki yang ikut menaiki mobil tersebut dengan membayar 1juta Rupiah untuk satu Mobil dengan kapasitas maksimum 6 – 8 orang. 1 juta? Bayangkan, 3 anak sekolah SMU membagi uang saku mereka untuk naik Mobil menuju pos pondokan? Bukan tipe kami banget.
            Yah bisa dibilang selagi kami masih punya tenaga, mengapa harus naik mobil? Lagian kita kan sedang mendaki gunung? Bukan sedang wisata tour alam naik mobil dengan jalanan berbatu. Cukup banggalah ketika sudah sejauh ini dengan usaha sendiri membawa Tas besar yang menjadi harga diri kami. Itu yang ada di pikiranku sambil kami berdua terus berbincang tentang pengalaman mendaki gunung kami dan sedikit berbagi makanan ringan yang kami bawa.
          Dua sosok yang kutunggu pun datang. Akhirnya mereka sampai di puncak tanjakan edan tadi dengan banyak keringat mengucur di wajah mereka. Sial ternyata mereka sempat tertidur di bawah sebelum akhirnya mereka naik kesini. Ini menjawab mengapa mereka lama sekali. Tetapi biarlah yang penting semua bisa sampai dengan selamat. Setelah sedikit beristirahat, kamipun segera melanjutkan perjalanan kami menuju pos pondokan.
          Jalanan mulai sedikit landai dan menurut mas yang tadi, kita semakin mendekati pos pondokan. Tak beberapa lama, kami kembali berjalan bersama dengan para pendaki dari tim mas yang tadi. Tanjakan demi tanjakan kami lalui. Sesekali berhenti untuk mengambil nafas dan kembali berfoto ria. Kemudian kembali melanjutkan perjalanan. Akhirnya kami berhenti di sebuah tempat yang cukup datar. Disana semua tim tadi berhenti untuk beristirahat. Tim itu ternyata terdiri dari 2 orang wanita juga, tetapi mereka semua membawa carrier, dan pastinya mereka adalah sosok yang tangguh.
Arek paling cool XD
          Kami pun ikut bergabung beristirahat dengan mereka. Sambil kembali berbincang dan bercerita tentang pengalaman – pengalaman kami. Beberapa dari mereka termasuk salah satu mbak yang membawa tas carrier yang cukup besar ternyata tergabung dalam backpacker Indonesia daerah Surabaya. Entah apa itu, tetapi namanya backpacker pasti cukup tangguh ketika sedang naik gunung seperti ini. Kemudian beberapa yang lain sedang kuliah.
          Tak hanya berbincang tentang hal seperti mendaki gunung, bahkan kami berbincang masalah perlengkapan dan rokok. Beberapa pendaki memang identik dengan rokok, tetapi kami bertiga sama – sama bukan perokok aktif tentunya. Bisa dilihat mereka cukup kagum. Untuk aku sendiri sih memang dari kecil mencoba menghisap saja belum pernah, Khafidz hampir sama denganku, tetapi Purwo cukup diacungi jempol, dia pernah merokok sewaktu SMP dan terkadang dia juga merokok, tetapi sudah 5 bulan katanya dia berhenti merokok. Yah semoga kau teruskan perjuangan itu kawan. Hehehe
          Lama kami bercengkrama, akhirnya kami harus segera berangkat dulu menuju pondokan karena kami harus mengejar waktu. Dan kami pun segera berpamitan dan berangkat menuju pos Pondokan yang sudah tidak jauh lagi dari tempat kami. Kembali kami sesekali bertemu dengan pendaki lain yang baru naik. Bahkan kami berpapasan dengan sekelompok anak SMA yang dari Pecinta Alam asal kota Jakarta. Luar biasa memang melihat semangat anak – anak SMA yang seumuran kami datang jauh dari Ibukota menuju kabupaten Pasuruan untuk mendaki gunung. Mungkin sudah Hobi mereka, entah mungkin diklat? Yah memang sih aku nggak pernah ikut seperti itu, yang jelas mendaki gunung udah jadi Hobiku.

Terkait :

Komentar

Hot Mingguan!!

Maaf, Kepada Hidrologist: Jangan Percaya Peta Global dari GIS Enthusiast

 Akhir Akhir ini aku menemukan banyak GIS Anthusiast yang kemudian mereka menerbitkan kode GEE (Google Earth Engine) untuk pembuatan Peta tata guna lahan baik skala global maupun skala regional seperti peta Tata guna lahan Nasional Indonesia. sebuah terobosan, namun maksud dan tujuan para GIS Anthusiast ini sangat berbeda dengan kebutuhan para Hidrologist dan Hidraulic engineer dalam pembuatan model. sehingga Peta global yang mereka buat tidak bisa kita gunakan. ESRI Sentinel-2 Global LULC 10 m Resolution Source:  Esri | Sentinel-2 Land Cover Explorer (arcgis.com) Pembuatan peta Tata Guna Lahan mempunyai banyak fungsi yang disesuaikan dengan kegunaannya. dari pengamatan perubahan tata guna lahan hingga berbagai analisa lainnya. untuk analisa hidrologi, penggunaan tata guna lahan atau tutupan lahan bisa digunakan sebagai dasar pembuatan basemap untuk model hidrologi. begitu pula dengan analisa hidrolika yang terkadang menggunakan input jenis tutupan lahan dalam penentuan basemap model h

Makalah alat pengukur curah hujan

ALAT PENGUKUR CURAH HUJAN Makalah tugas akhir ini disusun untuk memenuhi tugas kuliah hidrologi teknik dasar yang diampu oleh Dr. Ery Suhartanto, ST. M.Pd. OLEH : YUANGGA RIZKY ILLAHI                                   145060400111003 LUCIA PUTRI RACHMADANI                  145060400111011 FATHINUN NAJIB                                       145060400111027 YOGA OKTA WARDANA                          145060400111028 NUR FITRIA PUSPITAWATI                      145060401111049 UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG FAKULTAS TEKNIK TEKNIK PENGAIRAN Juni 201 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang             Hidrologi adalah suatu ilu yang menjelaskan tentang kehadiran dan gerakan air di alam kita ini. Meliputi berbagai bentuk air, yang menyangkut perubahan – perubahannya antara keadaan cair, padat, dan gas dalam atmosfir, diatas dan di bawah tanah. Di dalamnya tercakup pula air laut yang merupakan sumber dan penyimpanan air yang mengaktifka

Makalah POMPA Hidrolika Saluran tertutup

MAKALAH HIDROLIKA SALURAN TERTUTUP POMPA Disusun Oleh: Kelompok II Elang Timur                             145060400111015 Fariz Bayu Rachmanto            125060400111074 Galih Rizam Pratama               145060400111024 Gloria Dihan Utomo                145060400111002 Tami Pratiwi                            145060400111007 Yoga Okta Wardana                145060400111028 Yuangga Rizky Illahi              145060400111003 Yudhistira Akbar Z.R              145060400111005 JURUSAN TEKNIK PENG AIRAN FAKULTAS TEKNIK                                                                                    UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 201 4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang             Air merupakan sebuah sumber daya yang sangatlah penting bagi kehidupan manusia. Tanpa sumber air, manusia tidak akan pernah bisa hidup. Karena itu, manusia sangatlah bergantung pada air itu sendiri. Selain dalam kehidupan manusia,