Langsung ke konten utama

Gunung Lemongan (Part 6 Last Part)



Turunan sangatlah terjal. Kami harus turun sangat perlahan karena semakin cepat kami turun, semakin besar resikonya. Apalagi jalan dihiasi batu – batuan yang mudah menggelinding. Jadi kami harus selalu waspada. Dengan khafidz di sebelah depan, kemudian disusul arif, hakim, mas rijal dan aku berada di paling belakang. Kami bergerak membelah hutan. Beberapa kali kami harus merunduk karena ranting yang menghambat. Atau harus melompati kayu yang tumbang. Tetapi pergerakan kami tergolong cukup lancer. Walau sempat ada adegan dimana arif terjatuh dengan carrier dan sulit bangun karena terbebani tas carrier.

Sampai akhirnya kami kembali di pos guci, tanpa membuang waktu, kami langsung melanjutkan perjalanan untuk segera keluar hutan. Jalanan yang berbatu kembali kami lalui. Turunan dari pos guci, jauh lebih terjal daripada sebelum pos guci. Bahkan hakim beberapa kali terjatuh di tempat ini. Sandal yang aku gunakan bukan sandal gunung yang biasanya aku gunakan. Melainkan sandal biasa, sandal selop biasa dan ini sedikit menyulitkan karena lebih licin daripada sandal gunung. Alas sandalku juga lebih rata. Hehehe. Sebenarnya aku membawa sepatu di dalam tas carrierku, tetapi malas memakainya. Jadi aku terus berjalan.

Puncak

SixPack :D

Tent

Puncak


Sampai akhirnya kami keluar dari hutan. Kami keluar dari vegetasi dan disambut oleh cahaya matahari yang mulai terasa sangat panas. Jalanan pun berubah menjadi berbatu dan berpasir. Untuk sandal seperti sandalku? -- ini merupakan ujian besar ketahanan kaki. Sampai akhirnya aku harus terperosot kemudian melompat untuk menghindari batu, tetapi sayang sekali kakiku harus terbentur oleh batu lain di bawahnya sehingga berdarah. Untung saja tidak terlalu parah sehingga luka tersebut langsung aku tali dengan slayerku dan kami melanjutkan perjalanan.

Gunung lemongan kembali mencari tumbal sepertinya. Kali ini sandal gunung hakim yang menjadi tumbalnya. Sandal gunung memang sebenarnya tidak di desain untuk batuan tajam yang seperti karang di sepanjang rute gunung lemongan. akhirnya sandal hakim pun terputus akibat dari tak mampunya sandal tersebut menahan tekanan yang luar biasa terus menerus. Saatnya jiwa pramuka seorang hakim muncul. Dia mengambil sebuah tali pramuka dari dalam tas mas rijal dan menali sandal di kakinya. Kemudian bergerak sedikit lebih pelan. Kami semua bergerak sedikit lebih pelan. Mungkin karena lelah, mungkin juga aku bergerak lebih pelan karena kakiku yang habis terjatuh di bebatuan.

Sampai pada akhirnya tumbuhan dan semak yang menutupi mulai terbuka. Sebuah batu yang sangat besar menjadi ucapan selamat untuk kami semua karena akhirnya kami sampai di pos watu gedhe. Kami pun langsung istirahat dibawah bayang - bayang batu besar yang melindungi kami dari teriknya matahari. Tak lama setelah aku dan Khafid yang mengawali sampai, di belakang kami Arif dengan langkah yang terhuyung – huyung akhirnya sampai juga. Kemudian tak jauh di belakang arif ada Hakim dan mas Rijal yang berjalan pelan di belakang arif. Seluruh anggota tim resmi telah tiba dengan selamat di pos watu gedhe dengan pemandangan gunung lemongan yang megah di belakang kami.

Sambil mengistirahatkan lutut yang telah berjuang keras menahan beban tubuh ditambah beban tas yang kami bawa, kami menikmati camilan yang tersisa yang belum sempat termakan. Perjalanan kami belum usai, kami harus menuju pos mbah citro secepat mungkin karena awan sudah mulai menghitam di belakang kami. Segera setelah merasa tubuh kuat kembali, kami langsung bergegas melanjutkan perjalanan. Kali ini arif ternyata sudah benar – benar tepar membawa tas carrierku dan kami berdua pun kembali bertukar tas.

View dari lereng lemongan

Mahameru dari Lereng lemongan


Aku dan Khafid yang sama – sama membawa beban tas carrier berada di paling depan. Dengan banyak pengalaman mendaki gunung sebelum – sebelumnya, jalur menuju mbah citro dari pos watu gede tergolong mudah bagi kami. Dengan cepat kami melesat diikuti teman – teman yang lain di belakang kami berdua. Beberapa kali tetes air dan angin kencang menerpa kami, kami pun semakin cepat mengambil langkah guna menghindari hujan yang kian mendekat.

Hanya butuh kurang dari setengah jam dan kami pun sampai dim bah citro, kemudian beristirahat sejenak dan segera menuju ke tempat kami menitipkan sepeda motor kami. Mengingat bahwa sepeda motor arif yang masih bocor dan harus segera di perbaiki sebelum kami pulang. Kakiku sudah mulai lecet, ternyata sandal yang aku pakai akhirnya mulai mencelakakanku. Luka akibat jatuh di bawah lutut kaki kiriku pun juga semakin pedih. Kemudian aku tutup dengan slayerku agar luka tersebut tidak bertambah parah.

Korban Gunung Lemongan


Sampai di penitipan, kami pun langsung mengambil sepeda arif. Kami diberi beberapa suguhan berupa air minum. Sambil menunggu sepeda arif diperbaiki. Kami berbincang tentang tak amannya lagi di mbah citro akibat semua tindak criminal yang sering terjadi disana. Beberapa motor hilang beberapa hari yang lalu ketika dititipkan di rumah mbah citro. Entah karena kurang pengawasan atau memang kelalaian yang parkir, entah. Seandainya semua yang ada di daerah ini lebih aman, gunung yang memiliki sensasi ekstrim ini pasti menjadi salah satu objek wisata yang cukup popular di kalangan pendaki gunung. Kita hanya bisa berharap, pemerintah mungkin lebih peduli dan peduli lagi. Karena gunung yang sedang tertidur itu, gunung yang sangat indah. Dengan segala mistisnya, dengan vegetasinya, dengan tantangannya.

Baca Juga
 http://anadventureinmylife.blogspot.com/2014/04/gunung-lemongan-part-1.html
http://anadventureinmylife.blogspot.com/2014/04/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html 
http://anadventureinmylife.blogspot.com/2014/05/gunung-lemongan-part-3.html 
http://anadventureinmylife.blogspot.com/2014/05/gunung-lemongan-part-4.html 
http://anadventureinmylife.blogspot.com/2014/05/gunung-lemongan-part-5.html

Komentar

Hot Mingguan!!

Maaf, Kepada Hidrologist: Jangan Percaya Peta Global dari GIS Enthusiast

 Akhir Akhir ini aku menemukan banyak GIS Anthusiast yang kemudian mereka menerbitkan kode GEE (Google Earth Engine) untuk pembuatan Peta tata guna lahan baik skala global maupun skala regional seperti peta Tata guna lahan Nasional Indonesia. sebuah terobosan, namun maksud dan tujuan para GIS Anthusiast ini sangat berbeda dengan kebutuhan para Hidrologist dan Hidraulic engineer dalam pembuatan model. sehingga Peta global yang mereka buat tidak bisa kita gunakan. ESRI Sentinel-2 Global LULC 10 m Resolution Source:  Esri | Sentinel-2 Land Cover Explorer (arcgis.com) Pembuatan peta Tata Guna Lahan mempunyai banyak fungsi yang disesuaikan dengan kegunaannya. dari pengamatan perubahan tata guna lahan hingga berbagai analisa lainnya. untuk analisa hidrologi, penggunaan tata guna lahan atau tutupan lahan bisa digunakan sebagai dasar pembuatan basemap untuk model hidrologi. begitu pula dengan analisa hidrolika yang terkadang menggunakan input jenis tutupan lahan dalam penentuan basemap model h

Makalah alat pengukur curah hujan

ALAT PENGUKUR CURAH HUJAN Makalah tugas akhir ini disusun untuk memenuhi tugas kuliah hidrologi teknik dasar yang diampu oleh Dr. Ery Suhartanto, ST. M.Pd. OLEH : YUANGGA RIZKY ILLAHI                                   145060400111003 LUCIA PUTRI RACHMADANI                  145060400111011 FATHINUN NAJIB                                       145060400111027 YOGA OKTA WARDANA                          145060400111028 NUR FITRIA PUSPITAWATI                      145060401111049 UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG FAKULTAS TEKNIK TEKNIK PENGAIRAN Juni 201 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang             Hidrologi adalah suatu ilu yang menjelaskan tentang kehadiran dan gerakan air di alam kita ini. Meliputi berbagai bentuk air, yang menyangkut perubahan – perubahannya antara keadaan cair, padat, dan gas dalam atmosfir, diatas dan di bawah tanah. Di dalamnya tercakup pula air laut yang merupakan sumber dan penyimpanan air yang mengaktifka

Makalah POMPA Hidrolika Saluran tertutup

MAKALAH HIDROLIKA SALURAN TERTUTUP POMPA Disusun Oleh: Kelompok II Elang Timur                             145060400111015 Fariz Bayu Rachmanto            125060400111074 Galih Rizam Pratama               145060400111024 Gloria Dihan Utomo                145060400111002 Tami Pratiwi                            145060400111007 Yoga Okta Wardana                145060400111028 Yuangga Rizky Illahi              145060400111003 Yudhistira Akbar Z.R              145060400111005 JURUSAN TEKNIK PENG AIRAN FAKULTAS TEKNIK                                                                                    UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 201 4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang             Air merupakan sebuah sumber daya yang sangatlah penting bagi kehidupan manusia. Tanpa sumber air, manusia tidak akan pernah bisa hidup. Karena itu, manusia sangatlah bergantung pada air itu sendiri. Selain dalam kehidupan manusia,